•5•Senyuman

6K 150 24
                                    

"Woyyyy bangun keboo." Teriak seseorang yang langsung masuk ke kamar kinar.

"Aelah siapa sih masih pagi udah teriak teriak aja." Celetuk kinar yang langsung duduk di tempat tidurnya.

"Lo amnesia dek?" Tanya seseorang itu.

Ya seseorang itu adalah kakak kinar yaitu 'MUHAMMAD ATTA KUSUMA'. Biasa dipanggil bang atta. Bang atta baru pulang dari luar negeri karena membantu dan meneruskan perusahaan ayahnya. Sudah 4 tahun kinar tidak bertemu dengan bang atta.

"Whattt?!!!! Abanggggggggggg." Teriak Kinar langsung berlari ke arah abangnya dan langsung memeluknya.

"Abangggg kinar kangen sama abang." Celetuk kinar yang masih memeluk abangnya.

"Iya abang juga kangen sama kamu."

"Udah sana mandi dulu badan lo bau dek." Ejek bang atta.

"Jahat banget sama adek sendiri lo bang."

"Nanti lagi kangen kangenannya ini udah jam 6.30 lo masih mau meluk gue?" Tanya bang atta.

"Omayyygattttt abanggg kenapa ga bilang astoge suroge yaallah subhanallah walhamdulillah-" Ucapan kinar terpotong karena bang atta langsung angkat bicara.

"Kalau lo terus teriak ga jelas yang ada lo bakal telat. Cepetan ada temen lo tuh dibawah udah nungguin." Ucap bang atta langsung pergi meninggalkan kamar kinar.

Paling itu devan. Batin kinar.

Kinar langsung masuk ke kamar mandi. Tidak menunggu waktu lama kinar telah selesai dan langsung ke meja makan yang berada di bawah.

"Pagi bun,pa, bang, devan." Sapa kinar kepada semua yang berada di meja makan.

"Pagi sayang. Cepet sarapan nanti telat kasian devan udah nunggu kamu dari tadi." Balas sang bunda.

Setelah selesai sarapan kinar langsung pamit kepada kedua orang tuanya dan abangnya.

"Bunda, papah, abang kinar berangkat dulu ya. Assalamualaikum." Kinar mencium kedua tangan orangtuanya kecuali abangnya.

"Cium abang dong dek." Goda bang atta.

"Ogah." Balas kinar langsung pergi.

"Tante, om, bang atta devan pamit dulu ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam.Jagain anak om ya devan. Hati hati di jalan jangan ngebut" Balas papah kinar.

"Siap om." Devan langsung menyusul kinar yang sudah berada di luar sejak tadi.

"Lama banget sih lo." Omel kinar.

"Yaelah kaga sabaran."

"Yaudah mana helmnya?" Tanya kinar.

"Nih jangan lupa nanti di lepas ya helm gue." Goda devan.

"Devaaannnn ihhh." Kinar sambil mengerutkan bibirnya. Devan yang melihat itupun hanya terkekeh geli.

"Yaudah cepet naik." Suruh devan.

"Iya iya bawel." Gerutu kinar dan langsung menaiki motor devan.
                                
                               •••

Sesampainya di sekolah, siswa siswi yang melewati mereka menatap penuh tanda tanya. Ada yang menatap mereka dengan sinis adapula yang menatap mereka dengan iri.

Kinar yang merasa di perhatikan oleh mereka hanya menatap mereka dengan biasa saja. Mungkin kinar telah terbiasa ditatap oleh mereka seperti itu.

"Gue duluan ke kelas ya van." Kinar Sambil berjalan mendahului devan.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang