•24•Menjauh(2)

4.1K 91 17
                                    

Jangan lupa vote⭐ and comment💭!

Selamat membaca🖤
________________________________________________________________________

"Aku lihat kamu baik baik saja saat jauh dariku, tapi aku tidak baik baik saja saat kamu menjauh"


Bel istirahat pun berbunyi, Syakila langsung mengajak Kinara untuk pergi ke kantin.

"Nar kantin yuk", ajak Syakila.

"Gue di kelas aja kan gue bekal", balas Kinara. Jujur ini cuman alasan karena Kinara sebenarnya malas untuk pergi ke kantin sejak kejadian tadi.

"Oh yaudah lo mau nitip apa?", tanya Syakila.

"Nggak usah lagian bunda ngebekalin gue roti sama tai tea", balas Kinara sambil mengeluarkan bekalnya.

"Yaudah gue ke kantin dulu", ucap Syakila langsung keluar kelas.

Kinara menatap bekalnya, dia jadi tidak nafsu makan atas kejadian tadi. Ia masih memikirkan perkataan Devano yang seolah menyuruh dia untuk menjauh.

'Akhir akhir ini kita harus jaga jarak dulu'

Perkataan tersebut masih tergiang di telinga Kinara. Apakah ia melakukan kesalahan yang sangat fatal? Sehingga Devano meminta untuk menjaga jarak. Ataukah mungkin Devano memainkan perasaan Kinara. Apa Devano sudah bosan dengannya? Ah Kinara jadi pusing sendiri.

Tiba tiba ada seseorang yang menggebrak mejanya. Kinara yang sedang melamun pun kaget dan menatap ke orang tersebut. Sepertinya Kinara pernah bertemu dengannya tapi ia sedikit lupa.

"Oh ini yang jadi so jagoan", ucap Wenda menatap sinis ke arah Kinara.

"Gue gak percaya Devan mau sama cewek kaya gini", lanjut Wenda.

Seseorang yang tadi menggebrak mejanya adalah Wenda. Kinara sedikit ingat waktu pertama kali ia pulang bareng dengan Devano dan muncul makhluk ini dengan wajah yang menatap tajam ke arahnya tapi pada saat menatap ke arah Devano tatapan itu menjadi sendu. Wenda tiba tiba marah padanya entah karena apa, padahal ia kenal saja tidak dan tidak tau namanya siapa.

"Maksudnya?", tanya Kinara tak mengerti.

"Ga cuman so cantik tapi lo juga bego", ucap Wenda sinis.

"MAKSUD LO APA?!", Kinara menggebrak mejanya sambil berdiri. Kinara sudah habis kesabaran, ia tidak mau diinjak injak seperti ini.

"Wess santai dong, gue cuman mau ngasih tau kalau Devan itu cuman mainin lo doang. Buktinya sekarang jauhin lo gak mungkin kalau Devan tiba tiba jauhin lo tanpa alasan, lo mau tau alasannya apa?", Wenda mendekatkan bibirnya ke telinga Kinara.

"Dia udah bosen sama lo dan memang semua cewek cuman dimainin sama Devan", lanjut Wenda berbisik pada Kinara.

Kinara yang mendengar kalimat tersebut langsung terdiam, mencerna kalimat yang baru saja Wenda ucapkan.

Wenda yang melihat Kinara langsung terdiam pun tersenyum sinis, mudah juga cewek ini untuk dipengaruhi.

"Jangan so tau deh lo,emang lo siapanya Devan?", tegas Kinara dengan nada tak suka.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang