•9•Galmov

4.6K 107 9
                                    

"Mantan itu memang terkadang susah dilupakan. Tapi jika masih mencintai mantan, sama saja kau mencintai benda sisa. Sama saja seperti kau mencintai bangkai. Lama-lama akan membuatmu ikut membusuk."-Kinara

•••••

Devan berhenti di depan rumah Kinar. Devan melihat dari kaca spion Kinar masih melamun entah memikirkan apa. Devan menyadari akan perubahan sikap Kinar. Devan tidak tau saat ia tengah mengambil motornya apa yang terjadi pada Kinar. Devan merasa khawatir.

"Udah sampai." ucap Devan yang masih menatap Kinar melalui kaca spion.

"Iya." jawab Kinar dengan singkat dan langsung turun dari motor.

Kinar memberikan helmnya kepada Devan.

"Lo gapapa kan?" tanya Devan dengan nada khawatir.

Kinar hanya menggelengkan kepalanya tanda ia tidak apa apa.

Devan hanya menghela nafasnya dengan berat. Padahal hari ini adalah hari yang ia tidak akan lupa selamanya.

Hari dimana Devan dan Kinar menghabiskan waktu berdua mulai dari ruang UKS, rooftop, dan warteg mang usep. Ini adalah hari paling menyenangkan bagi Devan.

Tetapi tidak tau bagi Kinar apa membahagiakan atau tidak. Dan itu masih tergiang di kepala Devan.

"Kalau ada apa apa tinggal telfon gue ya, kalau gitu gue pamit salam ke bunda sama ayah lo." ucap Devan sambil mengacak rambut Kinar dengan gemas.

Kinar hanya mengangguk, dan tersenyum kaku. Membuat hati Devan kecewa.

"Makasi ya." Kinar sambil tersenyum.

Membuat hati Devan sekarang terasa lega karena melihat Kinar tersenyum sangat manis.

"Iya makasih juga, yaudah gue pamit assalamualaikum." Devan langsung menancap gas motornya dengan kecepatan rata rata.

"Waalaikumsalam." Kinar sambil terus menatap kepergian Devan yang semakin jauh.

Kinar memasuki rumahnya dengan wajah tidak bersahabat.

"Duh anak bunda kenapa nih mukanya kok di tekuk kaya gitu nanti cantiknya ilang loh." ucap bunda Kinar.

Kinar hanya tersenyum kaku saat membalas ucapan bundanya.

"Bunda ada salam dari Devan."ucap Kinar yang langsung menuju kamarnya yang berada di lantai 2.

Bunda Kinar yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saat melihat sikap Kinar yang kekanak kanakan.

Kinar baru saja selesai mandi, dan sedang mengeringkan rambutnya. Tetapi handphone Kinar menyala, menandakan ada notifikasi chat dari Devan.

Devano:
Lo gapapa kan?
Jangan lupa mandi terus makan.

Entah kenapa hati Kinar menghangat saat Devan perhatian padanya.

Oh iya Kinar telah mengganti nama Devan begitu juga dengan Devan yang telah mengganti nama Kinar. Karena kalau gak di ganti namanya terlalu alay.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang