•8•buka hati

4.8K 135 15
                                    

"Apakah gue bisa buka hati lagi yang entah kapan dapat menyakiti atau tidak." -Kinar.

•••••

"Tapi ada syaratnya...."balas Devan dengan senyum yang sangat tipis.

"Dih pake acara syarat segala lo, alay." Kinar sambil mendelik ke arah Devan.

"Yaudah gue gak mau kalau gitu."ucap Devan dengan santai.

"Yaudah cepet apa syaratnya."

"Lo harus jadi pacar gue." celutuk Devan dan membuat mata Kinar membulat seketika.

"Lo jangan bercanda deh van." Kinar sambil memutar bola matanya malas.

"Gue gak bercanda Kinara Mytha Kusuma calon pacar Devano Arkan Wijaya yang ganteng seperti jhonny Orlando." balas Devan seperti orang yang sedang berpidato singkat.

"Emm gu-gue, kasih waktu 1 bulan buat gue percaya sama lo kalau lo beneran sayang sama gue bukan sekedar mainin hati gue!" ucap Kinar dengan gugup dengan wajah yang memerah.

"Oke gue bakal buktiin."

Semoga dengan cara ini gue bisa lupain Rafa dari hati dan pikiran gue.batin Kinar

"Jadi mulai kapan lo minta gue ajarin?" tanya Devan memecah keheningan yang beberapa menit lalu.

"Setiap Jumat sama minggu, lo bisa gak?" jawab Kinar dengan menahan kegugupannya.

"Bisa dong, always. Buat kamu apa sih yang gak bisa." goda Devan dan melihat pipi Kinar yang memerah.

"Lo apaan sih jijik gue dengernya, jangan pake aku-kamu keliatan alay."

"Dih bilang aja lo baper kan sama gue?" tiba tiba Devan berubah seketika menjadi orang paling menyebalkan sedunia.

"Dih geer lo,udah ah gue males ngomong sama lo." Kinar sambil melipatkan kedua tangannya di dada.

"Gitu aja ngambek, dari pada kita diem terus di rooftop mending jalan kuy."

"Kemana?emang bakal di bolehin kalau kita keluar?"

"Udah lo tenang aja, tinggal ikutin gue ok?" Devan langsung memegang sebelah tangan Kinar dan menggenggamnya dengan erat.

Jantung Kinar seakan mau copot dan perut Kinar serasa ada yang menggelitikinnya dengan pipinya yang memerah seperti tomat.

Kinar pun hanya pasrah dan mengikuti Devan. Devan hanya bisa tersenyum tipis saat melihat ke arah Kinar yang pipinya memerah membuat Devan ingin mencubit nya dengan gemas.

Sesampainya di parkiran Kinar dan Devan langsung menaiki motor Devan.

"Van, gue takut di hukum nih." ucap Kinar dengan raut wajah ketakutan.

"Dih cewe jutek bisa juga yah takut, udah lo tenang aja cerewet banget sih." jawab Devan sedikit kesal karena sedari tadi Kinar berbicara terus menerus.

Sesampainya di depan gerbang, Devan melihat pak joko sedang berada di dalam pos satpam yang sedang meminum segelas kopi dengan santai.

DEVANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang