Rhea 18

69 6 0
                                        

"Kamu becanda!" tuduh Manda pada Drian yang bahkan belum menurunkan standar motornya juga belum membuka helm yang mantan pacarnya itu gunakan.

Apa sih yang Adrian Russel bayangkan ketika Manda memutuskan hubungan mereka hari itu? "Apa gunanya kita putus kalau kamu masih ngelakuin hal-hal yang pacar aku biasanya lakukan?" tuntut Manda pada Drian yang mengabaikannya dan langsung berjongkok di dekat Abang-Abang yang sedang memperbaiki motor Manda.

"Pacarnya, ya?" Tidak, pertanyaan ini bukan untuk Drian melainkan Manda.

"Mantan, Abang ga dengar omongan saya barusan?" tanya Manda pada Abang-Abang yang membantunya mengatasi kebosanan selama tiga per empat jam terakhir.

"Bisa selesai malam ini, Bang?" tanya Drian pada pria yang wajahnya sudah hitam. Mungkin karena wajahnya gatal dan beliau menggunakan tangannya yang kotor untuk menggaruknya.

"Bisa. Kalian mau malam mingguan, 'kan? Jemput lagi aja motornya setelah selesai pacaran," kekeh Dandi. Pria yang mengetahui bahwa Manda, pemilik motor matic yang sedang ia perbaiki ini, pasti sangat kesal karena dia terus menganggap pria tampan yang sedang bicara dengannya ini adalah pacarnya. Dandi bicara cukup lama dengan Manda untuk mengetahui cara membuat gadis tersebut kesal.

"Kami jemput besok sore aja, Bang. Kasian Abang belum mandi seharian. Mana udah malam."

"Iya kah? Boleh nih?" Dandi juga berceletuk bagaimana punggungnya sudah sangat merindukan ranjang. Pria itu sudah bekerja dari pagi sampai saat ini dengan motor-motor yang serempak rusaknya. Seolah-olah hari ini adalah hari motor mogok sedunia.

Sedangkan Drian yang posisinya saat ini sedang membelakangi Manda langsung menyatukan kedua tangannya di depan dada. "Please.." ucapnya tanpa suara.

"Boleh aja, Bang. Tapi saya ga akan bayar sepeserpun," ancam Manda.

"Saya yang bayar, Bang. Tenang aja."

Drian tidak menyangka bisa bertemu dengan orang yang akan sebaik ini padanya. Mengabulkan permintaannya sehingga mau tidak mau Manda tidak punya pilihan selain ikut dengannya. Saat ini Abang tersebut sudah mendorong motor Manda ke dalam bengkel. Drian bangkit dari jongkoknya kemudian berdiri di depan Manda yang menatapnya kesal.

"Engga, Manda. Aku ga ngeliat ada gunanya kamu putus dari aku."

"Mana Adrian Russel, cowok paling menyenangkan yang aku kenal?" gerutu Manda mengikuti mantan pacarnya menuju motor yang cukup sering jadi saksi kencan keduanya.

"Cowok sakit mana yang bakal bersikap menyenangkan sama cewek yang bukan pacarnya?" cibir Drian. Pria itu sudah kembali mendekati motornya karena Abang pemilik bengkel benar-benar menutup pintu kayu bengkel satu per satu.

"Kata orang yang mau aja jemputin cewek yang sama sekali bukan pacarnya," dengus Manda.

Dan Drian tidak bisa menyembunyikan senyumnya mulai dari Manda yang berjalan menghentak-hentakkan kaki mendekatinya sampai akhirnya memeluk pinggang Drian selama perjalanan ke bioskop

>>>

Drian adalah remaja yang sedang dimabuk cinta. Semua orang bisa melihatnya. Yang tidak semua orang ketahui adalah bagaimana Drian semakin dimabuk kepayang justru setelah remaja itu putus dengan Manda. Hanya Rhea dan Zaki saja tentunya yang mengetahui ini. Rhea yang menyaksikan cengengesan Drian selama berada di rumah dan Zaki yang menjadi korban rengekan sahabatnya sendiri.

"Lo kenapa senyum-senyum ngeliatin gue?" tanya Drian pada Rhea yang tepat seperti orang yang sedang kasmaran. Sama seperti dirinya. Tapi seingat Drian pemuda kompleks ataupun hansip kompleks tidak ada yang mendekati Rhea. Jadi apa yang membuat Rhea cengengesan?

Rhea Davina RusselTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang