Keesokan harinya aku berniat pulang, namun raguku menghentikan, dagangan ku hilang, dan aku belum mendapatkan uang sepeser pun... Apa mungkin aku harus? Tapi jika tidak? Bagaimana dengan arly?
***
Menghitung langkah menelusuri pasar merenungkan hidup, mungkinkah hidup harus begini? Kehidupan yang sulit membuat manusia melakukan hal-hal tak berguna demi dunia... Saat itu aku berpikir mungkin iya, sebelum masa kegelapan benar menghampiri ku.. hukum Allah pun sudah diremehkan...
Dan begitulah, ketika hukum allah sudah diremehkan, balasan Allah siapkan pun telah terabaikan, setan pun akan semakin mudah merayu menggiring kita untuk terjatuh pada keburukkan dan pelanggaran pelanggaran yang sang Khaliq ciptakan... Disini aku berpikir, pentingnya ilmu di dalam hidup, memahami hukum Tuhan agar jiwa tak lagi meremehkan hukumnya, dan ilmu yang dipelajari untuk menjalani hidup tanpa melanggar aturannya...
Terbukti, jika Ilmu-ilmu itu aku tinggalkan maka langkah ini pun akan semakin tersesat........
melangkah ke sebuah salon besar di pinggir pasar, berbisik pada penjaga salon.. "Gua gabung "
"Tapi jaga sikap, duduk aja di bangku tunggunya mek... "Aku duduk di bangku tunggu yang dimaksud pelayan setan itu...
Selama kurang lebih satu setengah jam aku duduk menunduk "mengapa? Apa ini kesulitan hidup? Harus melanggar pelanggaran agama, pelanggaran negara, dan menghinakan diri yang terlahir suci?.."****
Setengah jam kemudian, dua orang duduk di samping ku, yang satu berpostur pendek dengan perut buncit, satunya lagi berpostur sedang dengan tubuh kurus Ceking...
"Berapaan? " Lelaki perut buncit itu mengelus lembut rambut panjang ku..
Aku masih menunduk "dua juta aja om. .. "
Lelaki kurus mengelus tangan ku, "baru ya? ""Iya...... "
Dua pria itu mengajakku masuk sebuah ruangan...****
Tiga puluh menit berlalu mereka sudah tak mampu melanjutkan lagi...
Yang satu membelai bibir ku "makasih yaaa... " Aku hanya diam merenung..Yang satu merapikan dirinya tertawa, "padahal masih banyak lho pekerjaan halal di luar sana.. Kenapa harus melacur? Hah, ga guna"....
****
Malam.....
Aku duduk di emperan sebuah tokoh boneka berdinding kaca yang tiga jam tadi telah tutup.. Menangis merenung dosa, begitulah seharusnya, selalu memikirkan dosa sendiri bukan dosa yang lain...." Aku harus selesaikan ini setelah aku bisa menjamin adek dapat sekolah.. . " Setidaknya itu niat hati ku sebelum alur cerita ini berubah..
"Jangan menunggu untuk pergi dari dunia yang buruk, setelah kamu tau itu memang buruk... " Suara perempuan di samping ku..
Tentu aku langsung menoleh pada suara itu... Wanita berusia sekitar tiga puluh tahun duduk tersenyum di sebelah ku...
"Kita tidak tau apa yang akan terjadi, bisa saja umur mu habis? Atau kisahnya malah akan semakin membuat mu menderita.... " Wanita itu melanjutkan...
Sedikit panik dan takut dalam hatiku melihat wajahnya agak sedikit mirip dengan perempuan yang kemarin malam aku diam-diam menguping pembicaraannya.. Bibirnya dan matanya...
Aku duduk agak bergeser menjauh... Menunduk "engh... Tante siapa? "
Wanita itu tertawa kecil, "jangan takut... Siapa aku? Dulu? aku seperti mu, sekarang? aku ingin menyelamatkan orang seperti mu... Panggil saja tante dilla, malam ...." Mengulurkan tangan.
Aku sedikit lega sekaligus penasaran "bukan wanita kemarin malam... "
Aku menghela nafas, " aku Sarah.... " Menyambut jabatan tangannya..
Tante dilla tersenyum.... "Sudah malam..pulang gih" Bangkit berdiri..
Aku menatapnya penasaran "tante kenapa masih diluar malam-malam gini?"
"Mau beli obat makanya tante keluar dan menemukan mu, tante juga sedang mencari seseorang" Wanita ini menunduk, aku bangkit berdiri...
"Siapa? "
"Kakak tante, namanya laila ya mirip-mirip tante lah.. Kalo ketemu hubungi tante ya.." Dia memberikan kertas bertuliskannomor teleponnya padaku, menghela nafas... "Yah, sudah malam, tante pulang ya, tadi cuma mau beli obat, sama liat-liat masa lalu sebentar , eh ketemu kamu... Ingat kata tante tadi sar... Assalamu'alaikum.. "
Aku menerima kertas nomor teleponnya, "Waalaikumsalam... " Menatapnya pergi menembus malam dengan jilbab panjang hitamnya yang tertiup angin dingin...
***

KAMU SEDANG MEMBACA
kabut
Actionkehidupan membuatnya telah terjatuh pada kegelapan yang merusak seluruh cahaya hidupnya... kini semesta memberikan buah perbuatannya, membuat jiwanya melahirkan penyesalan dan ingin kembali pada hidup yang damai dan penuh cahaya.. keluar dari dun...