Chapter 3

7 2 0
                                    

"Apa karena kejadian malam itu? " Aku menunduk bersalah..
Iko menatap salah satu mayat mereka "mungkin" Nafasnya masih tak beraturan..
Hatiku langsung tak karuan saat itu perasaan ku di selimuti sakit,  cemas dan khawatir pada keadaan..  Aku mengangkat kepala ku,  menatap iko..  Tak memiliki kata apapun untuk ku katakan,  iko mengerti.

"Kita beritahu orang orang dan kita laporkan hal ini pada sersan zainal agar semua bisa bersiap setidaknya... " Iko melanjutkan jalannya menuju lapangan bola..
Aku mengikutinya dengan hati dan tubuh yang lesuh..

****

Kami sampai setelah menembus jalan setapak kecil kebun kebun yang hijau dan sejuk,  tapi keadaan membuat ke sejukkan itu menjadi rasa yang terasa sunyi dan gelap..
Sampai di lapangan semua sedang asyik bermain belajar beladiri,  tampaknya bukan silat saja yang di pelajari oleh anak-anak disana,  tapi aku yang penuh salah usia dua puluh tahun itu hanya tau silatnya.
Setengah anak hanya menyimak  menonton saja,  ada farah sahabat ku,  rama dan dandi dua adik sepupu kesayangan ku,  menonton pertarungan sersan zainal dan arya yang ntah sudah berapa lama..

Arya yang berpostur sedang dengan tubuh agak kurus namun masih memiliki bentuk otot yang ideal melakukan tendangan memutar, menyasar pada rahang sersan zainal.

Sersan zainal yang berpostur biasa saja sekitar 160cm namun memiliki tubuh yang terbilang kekar menunduk menghindar...  Melesatkan tinju lurus pada pinggang Arya..
Arya cepat menangkap tangan sersan zainal,  memelintir kebelakang dengan cepat ,  menekan tubuh sersan zainal kebawah,  menyentak ketanah..
Sersan zainal pun tak kalah cepat sesaat sebelum tubuhnya jatuh ke tanah dengan cepat sersan melepas kuncian arya mengaitkan lutut kanan arya dengan kaki kanannya hingga kini keduanya terjatuh ke tanah.

Sersan zainal segera bangun menduduki perut arya ,  mengincar dahi arya "hyak" Sersan melesatkan tinju ke dahi arya,  arya menggeser kepala ke samping menghindar,   membuat tinju sersan hanya mengenai tanah hingga pecah.
Arya melindungi wajahnya dengan kedua lengannya..  Sersan zainal bertubi-tubi meninju wajah arya...  "Aaarrghh "
Tak kuat menahan tinju sersan,  arya berusaha mencekik sersan,  mengangkat pinggang dan membalik keadaan hingga kondisi sekarang arya yang menindih tubuh sersan...
Iko di samping ku tersenyum "sama seperti dulu ya,  dulu silat,  sekarang udah kombinasi ..  Boxing,  taekwondo,  dan grappling yang kulihat"

Aku menunduk tersenyum..

Arya terus brutal menyerang wajah sersan,  pertahanan sersan pun belum dapat terpecahkan kedua lengannya masih kuat menahan panas pukulan arya..
Makin lama arya pun makin serius melakukan kombinasi serangan,  pukulan lurus,  pukulan samping dan serangan sikut..
Sampai akhirnya sersan tak tahan,  pertahanannya terbuka,  menangkap pukulan lurus arya dengan tangan kanannya,  memutar tangan arya hingga terpelintir keras "aaarghh"

"Hyaaarrkk" Sersan memukul berkali-kali dagu arya dari bawah dengan tangan kirinya...  "Arghh arghh argh! " Arya terjatuh terlentang di tanah.  Sersan berdiri menyiapkan diri..

Iko menoleh kepada ku,  tersenyum.
Kami  menghampiri..
Arya yang hendak bangkit menyerang dan sersan yang mempersiapkan tendangan pun terhenti melihat kami..

"Bagaimana menjelaskan nya,  Iko... " Kataku dengan dengan nada berbisik..

Iko tersenyum pada ku,  sudah serahkan pada ku..
"Assalamu'alaikum" Iko memulai...
"Waalaikumsalam" Jawab  arya,  sersan,  Farah dan anak-anak lainnya..
Sersan zainal  menghampiri kami tersenyum hendak menyalami Iko...

Iko mengangkat tangan tersenyum "bukan tak mau,  berdarah "
"Lho... " Sersan menunjukkan ekspresi terkejut dan khawatir...
Iko melirik kumpulan anak-anak "tuh... "

Arya paham "nah,  sampai disini dulu kawan kawan,  besok kita lanjut lagi.. " Membubarkan anak-anak..
" Oh iya,  jangan lewat jalan abang Iko sama yuk Sarah datang.. " Iko berseru lalu tertawa..
Anak-anak menurut termasuk rama dan dandi lalu pulang..

.....

"Jadi? " Sersan zainal melirik tangan Iko...
"Duduk dulu lah... "

Aku,  Iko, arya, farah  dan sersan zainal duduk melingkar di rumput..

"Aaaa.... " Iko menghela nafas,  memulai " Kami di serang... "

"Hah! " Nada panik sersan zainal..
"Tenang..  Tenang..  Kami tau khawatir pokdo,   tapi tenang, untuk menyelesaikan dengan baik.. " Iko mencoba menenangkan..
Farah menggenggam tangan ku,   aku menoleh padanya.. Tersenyum

"Pokdo tau kan kabar tentang Sarah? "
Sersan zainal menunduk "Sarah,  tak harus begitu,  ini menyakiti kami... "
Aku menunduk..

Iko melanjutkan "sarah memulai jalan bodohnya...  Semalam" Kata iko menyalahkan dengan sengaja membuat ku makin bersalah,  dengan  hati yang mulai tebuka pun aku hendak menghentikan semua ini dan membantah keadaan untuk melanjutkan nya..  Tapi...
"Aku menolong nya dari para berandal itu semalam,  besilat dengan berapo orang dan alhamdulillah menang"
Sersan zainal serius menyimak
"Tapi pagi ini,  saat kami ingin kemari, ada sekitar lebih dari lima orang menyerang kami...  Kami berhasil mengatasinya,  mayatnya sekarang kami sembunyikan di semak-semak agar tak ada yang melihat dan salah paham...  Dan ada satu orang berhasil kabur,  awak dak tau apo yang dio bilang"

"Apo katonyo?! " Desak sersan
"Dia bilang kami merusak bisnis bangun dan Batara.. "

"Sial! " Sersan zainal meninju tanah..
Memejamkan mata menarik nafas lalu menghembuskannya..
"Bangun adalah bandar narkoba yang memiliki jaringan terbesar di Asia Tenggara,  orang itu sudah lama dicari pihak kepolisian negara , bangun punya banyak sekali pasukan , dari kalangan anak jalanan,  mafia besar,  bahkan sampai aparat yang berkhianat demi uang...  Sedangkan batara adalah orang yang punya bisnis prostitusi terbesar di Asia Tenggara  bahkan hingga ke Eropa.  Sama seperti bangun,  Batara juga memiliki ribuan pasukan dari kalangan apapun.. Bahkan konon Batara memiliki satu bodyguard yang dapat membunuh dua ribu orang dalam satu  malam di kapal militer yang sedang melintasi Selat Sunda...  Janaku... 
Bangun dan Batara kabarnya memang berkerja sama sekarang,  ditambah satu lagi yang terlibat dalam bisnis mereka,  big daddy...  Batara pecandu salah satu jenis narkoba,   Dan jenis barang setan itu hanya bisa didapat dari bangun,  bayaran nya Batara harus memberikan anak gadis,  dan istrinya pada  bangun,  serta berapa wilayah kekuasaan . ga tau cinta ga tau kasih sayang,  ulah anjing! "

"Dimana mereka? "

"Itu misi ku pulang"

*****


kabutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang