Rion terkejut satu langkah melangkah kedepan...
Mayjen sur melanjutkan penjelasan " Ada salah satu prajurit yang tak sengaja melihat rizal di cekik dari belakang dengan sebuah kain sampai rizal terjatuh pingsan, dan disini tertulis kemungkinan ke markas bawah tanah dia dibawa. Iko akan membimbing kalian kesana, semua sudah dijelaskan padanya... "
Aku dan yang lain menatap serius mayjen sur mengerti " Waktunya mengobrak-abrik"
........
Pasukan sudah terbagi dua, aku, tante dilla, rama, dandi, fitri, farah, dan tujuh penulis yang tersisa dipimpin iko ke arah barat untuk membantu sersan zainal disana...
Sedangkan para penduduk dusun dipimpin oleh mayjen sur melesat terlebih dulu ke arah timur, menguatkan serangan aparat negara yang dihalau oleh kelompok pendukung bangun dan batara, big daddy...Kini aku dan tim bersiap melakukan penyerangan sesaat setelah mayjen sur berangkat ke pantai dengan timnya...
Iko didepan lima langka memunggungi mempersiapkan senjata. Tegap kulihat dia penuh siap.. Disini ia sekarang,, datang dan benar melindungi ku... Teringat senyumnya saat ia dan arya menyelamatkan ku dari seekor babi hutan yang mungkin jika tak ada mereka aku sudah tewas mungkin... Teringat saat pertama kali ia datang dalam kegelapan yang terlanjur ku datangi menghancurkan tangan-tangan hitam yang penuh kebusukan mencoba menyentuh ku, teringat nasehat dan ungkapan rasanya pada ku sebelum aku pergi dari pelukannya untuk sementara..
Tampak cantik kami lihat matahari terbenam di tepi sungai sore itu, aku duduk di sampingnya menatap penuh serius air sungai yang tampak jingga memantulkan cahaya sang lembayung...
"Sarah, " Suaranya yang penuh wibawa jelas menghangatkan telinga ku membuat senyum ini ceria menjawabnya..
"Ya? " Aku tersenyum menatap wajahnya yang tersinari cahaya jingga senja..
Matanya terus serius menatap tenang goyangan air yang tenang "jaga dirimu, jangan tinggalkan ilmu disana, setiap mau yang kau tuju kejarlah dengan sungguh dan hati penuh... Jangan pernah menganggap remeh orang, dan jangan pernah menyombongkan diri.. Karena kita tidak tau sejauh mana apa yang dimiliki orang lain, dan kita tak tau seberapa jauh kita bisa menggapai keatas"
Aku tertawa namun ia masih tetap serius "iya... Aku kan seminggu lagi aja balik, panjang banget pesannya... "
Kutatap senyum kecil menghiasi pandangnya yang masih mantap pada jingga sungai... Menoleh padaku tersenyum menampakkan gigi " Aku khawatir "
Aku tertegun...
Tawanya singkat " Ntahlah, mungkin aku menyayangimu... Aku tak ingin kamu kenap-kenapa disana, apalagi sampai masuk pada sebuah gelap masalah, rasanya ingin sekali kau tauk pernah pergi dari pandangan ku dan terus berada didekatku... Berjuanglah disana, aku juga disini, setelah aku siap, kita maju pada kehalalan " Tanpa beban ia berucap...
Membuat hati ku tak karuan menerimanya, terus saja berusaha untuk menyikapinya tanpa harus menunjukan rasa yang sama, menarik nafas berpura-pura tertawa "iya iya ah, aku janji"
Tegap bahunya kini membuat ku lemah menatap ketika aku sadar aku sudah membohonginya dan mengkhianati janjiku sendiri... Dan tentu dia sadar dan tau..
Tapi disini dia melindungi ku...
****
Gaaarrr!!! Dari arah barat terdengar suara dentum ledakan keras....
Semua diam mendengar,"Mungkin itu pertempurannya, arya, datok ali, sersan zainal, dan janaku... " Rama menatap serius langit arah dentuman... Menyiapkan pisau belati...
"Indra.. " Iko menambahkan..
***
KAMU SEDANG MEMBACA
kabut
Actionkehidupan membuatnya telah terjatuh pada kegelapan yang merusak seluruh cahaya hidupnya... kini semesta memberikan buah perbuatannya, membuat jiwanya melahirkan penyesalan dan ingin kembali pada hidup yang damai dan penuh cahaya.. keluar dari dun...