Chapter 7

3 1 0
                                    

Di gang sempit perempuan itu berlari melewati gelapnya gang...  Menenteng sebuah ransel hitam besar yang ntah apa isinya..  Aku terus mengikutinya tanpa sedetik pun mengalihkan pandangan,...
Perempuan dewasa ini sepertinya bukan bagian diskotik itu atau bagian dari wanita nakal dalam diskotik..
Ia terlihat memakai kaos yang tidak terlalu ketat dan jilbab yang tak sampai menutupi dada untuk menunjukkan ukuran dadanya  yang terlihat lumayan besar...
Aku mengerutkan dahi,  aneh sekali wanita ini,  menjaga penampilan yang sesuai syariat tapi juga berusaha memamerkan aurat...  Tentu semua itu haram dan semua dalam keadaan ini penuh dengan gelapnya dosa,
Tapi,  apa ada maksud tertentu?

Aku terus mengejar sampai jalan buntu di ujung gang, ada seorang lelaki bertubuh tinggi kekar sudah menunggu..
Nafas wanita ini terengah-engah didepan lelaki itu..

Sigap aku memepetkan tubuh ku ke tembok mendengar pembicaraan mereka...

"Ah ah, dapat  bang"
"Sudah , kamu ganti dulu jilbabnya dengan yang syar'i" Nada cemas laki-laki itu...
"Sampai harus begini... " Aku mengintip sedikit terlihat laki-laki itu  jongkok menundukkan kepala...

Wanitanya menghela nafas,  "ini demi kebaikan negara,  bangun dan para Sekutunya sudah benar-benar terlewat batas mereka sudah mulai bersiap menyerang jakarta...  Aku dengar dari seorang yang ku coba goda tadi,  beruntung ada hal tak terduga, ada penyerangan di diskotik itu tadi,  di tengah ke kacauan aku beruntung sempat membunuh bajingan itu...  Oh iya semua informasi ada di sini... " Wanita itu memberikan ransel hitamnya pada prianya..   Lalu duduk  disamping lelaki besar itu bersandar pada bahunya...

"Maaf ya.... " Lelaki itu mengelus kepala wanita nya..

"Gapapa...   kita sudah berusaha untuk tidak melewati batas hukum Allah meskipun ini darurat...  Karena hukum itu harus tetap dijalani dalam keadaan sempit maupun lapang. tadi aku bahkan tak membiarkan laki-laki itu  menyentuhku sedikit saja,  juga aku terus menurunkan jilbab ku menutupi dada,  surah An Nuur ayat 31  itu kan...

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung (khimar) ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara lelaki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.’”

Barulah sampai lelaki bangsat itu meminta ku menaikan jilbab ku,  baru sedikit ku naikan,  belum sempat ia melihat,  syukur kekacauan terjadi , dia memegang keras bahu ku  ,  merasa terancam,  tak sengaja ku habisi dia... "

Lelaki itu menatap wanitanya,  "kita harus bertaubat,  aku tak akan membiarkan kamu mendekati kegelapan lagi,  kita selesaikan ini..  Dan pulang....  Aaa..   Andai semua teman-teman kita tidak tewas tiga tahun lalu,  pasti tak sesulit ini" Lelaki itu menghela nafas..

Wanita itu menggenggam  tangan lelakinya...  "Kita sudah punya informasi yang kita perlu,  jangan mengeluh sayang, mari kita selesaikan ini "

"Aku akan melindungi mu..  "

Wanita itu tertawa kecil "iya abang han....  Ih  Ngomong-ngomong aku gugup banget tadi lho... "

Laki-laki berbahu lebar itu melirik wanitanya..   "Anak pesantren..." Menunduk "yah...  Selanjutnya kita laporkan ini pada zai...."

Aku langsung meninggalkan tempat itu..  "Aku harus beritahu sersan... "

***

kabutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang