"Jadi bagaimana dengan mereka?... " Lirihku menahan tangis...
Tante jira menghela nafas
" Alhamdulillah.. Mereka baik baik saja, para pemuda di dusun itu berhasil dengan baik mengatasi masalah masalah yang bergantian menyerang mereka.... Ada yang menarik disana, dua remaja berumur sekitar lima belas tahun, hebat sekali bela dirinya, puluhan pasukan bangun ada yang berhasil lolos masuk ke pemukiman, tapi hanya mereka berdua saja, sudah dapat menghabisi orang orang laknat itu... Namanya dandi dan rama, yang Rama ini apalagi, totalitas bertarungnya... ""Totalitas? " Tante dilla menatap ku yang mulai menetiskan air mata...
Tante jira mengangguk tersenyum "belum habis belum selesai "
"Mereka adik sepupuku, aku khawatir pada mereka, besar cita-cita mereka takut tak sampai " Tetesan air mata ku jelas menetes membasahi tangan yang ku gepal erat di atas paha....
Bila saja aku tidak seperti ini mereka takkan dalam bahaya, semua kesalahan yang ku pikir hanya menimpaku sendiri saja malah akan menimpa orang yang ku sayangi...Kita tak pernah akan bisa menduga hidup, seharusnya semua hal buruk itu ku hindari, tapi bila sudah begini? Apa bisa ku selesaikan tanpa harus ada rasa sakit? "Mereka itu memang selalu semangat berlatih te, selalu ingin menjadi lebih kuat lebih hebat dan lebih lagi meski tak semua hal mudah mereka jalani, mereka juga selalu semangat dalam belajar apapun yang baik untuk mereka, dan selalu berambisi pada rangkaian cita-cita yang mereka susun dengan baik meski terdengar sulit di mata kita... Satu keyakinan mereka, semua hal itu ada jalannya, meski sulit asal mereka tau dan mencari caranya mereka pasti bisa meraihnya... Yang satu ingin jadi ustadz yang satu ingin jadi jenderal" Ku tekan gigi ku menahan tangis.. "Aku khawatir... "Tante jira menggenggam tanganku... "Mereka aman, ada aparat sudah menjaga mereka disana.... "
"Hmmm " Tante dilla berdiri mengusap kepala ku "kita tunggu waktunya kapan kamu bisa pulang dengan aman, atau mungkin kita tunggu aparat negara sudah dapat mengamankan bangun dan batara.."
Tante jira mengangguk "iya...."
Aku pun kembali tenang atau lebih tepatnya mencoba tenang...
......Tak lama kemudian salma keluar dari dapur mendatangi ku dan tante dilla ke ruang tamu, kaget melihat ada tamu...
Tante jira menatap salma dengan senyuman tampak jelas dari matanya.. "Nih? Siapa? "
Tante dilla tertawa melihat salma dengan ekspresi polosnya malu keluar dengan tenang dan sangat santai tapi ternyata ada tamu, berdiri diam menatap tante jira dengan mulut sedikit terbuka...Tante dilla tertawa '"Aku lupa manggil dia.. Salma, dipaksa ayahnya untuk masuk kedalam dunia pelacuran, tapi akhirnya Sarah membawanya kabur. karena aku sebelumnya menyusun niat ingin mendakwahkan perempuan perempuan yang masuk kedalam bagian dunia hitam itu, akhirnya aku mintalah mereka tinggal bersama ku saja , sebagai bentuk mengamalkan niat sendiri... "
"Oooh yaya... Sini sini duduk" Tante jira menganjak..
Salma pun duduk di samping tante dilla..
"Umurnya berapa? " Tanya tante jira lembut..
"Enam belas te... " Grogi salma pada orang baru ditemuinya...
"Kenapa mau ikut tante dilla? "
Salma menyiapkan posisi badan menjelaskan dengan mantap "aku ga mau ikut kemauan ayah, wanita itu bagiku untuk dihormati dan disayangi, masa iya harus di rendahkan seperti itu? Tugas wanita juga adalah menjaga harta yang diberikan Allah padanya yaitu kehormatan, dan kelak akan diberikan kecantikan dan segala apa yang dia miliki hanya pada satu lelaki pilihan bernama suami....
Allah Ta’ala berfirman,يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
KAMU SEDANG MEMBACA
kabut
Actionkehidupan membuatnya telah terjatuh pada kegelapan yang merusak seluruh cahaya hidupnya... kini semesta memberikan buah perbuatannya, membuat jiwanya melahirkan penyesalan dan ingin kembali pada hidup yang damai dan penuh cahaya.. keluar dari dun...