Dont forget to give ur opinion about this chap! 😁
Jisoo mencari bendera itu sambil bersenandung riang ke selfcamnya. Hari mulai gelap, dan itu membuatnya takut. Ia bersenandung agar menghilangkan rasa takutnya.
"Nanananananananaa~ ah aku sebenarnya kasian sama chanwoo karena dia cuma dapet part nanana, hahahha!" Ucapnya pada selfcamnya.
Ia sudah berjalan jauh, tapi belum ada bendera yang didapatkan. Apalagi udara disini bertambah dingin dan jisoo hanya memakai plaid skirt hitam selutut dan kaos berlengan pendek biasa.
"Apa benar ada bendera disini? Aku udah jalan jauuuhh." Ucapnya sambil mempoutkan bibirnya. "Aku balik aja deh!" Lanjutnya.
Namun sepertinya dewi keberuntungan tidak ada di sisi jisoo. Ia lupa jalan pulangnya. Semua disini nampak sama. Hanya ada pohon pinus yang berjejer.
Ia berpikir untuk mengambil hpnya, namun ia baru ingat jika saat shooting semua hp member dititipkan pada manager mereka. Jisoo mulai ketakutan. Ia terus berjalan tanpa arah.
Hari semakin gelap, semakin tidak terlihat apapun disini. Jisoo benar benar takut. Ia hanya duduk meringkuk di bawah sebuah pohon sambil menangis.
"Bobbyy!! Huuu... huuuu.." jisoo berteriak sekencang mungkin tapi tidak ada yang mendengarnya. Tangisnya semakin pecah, disini semakin gelap gulita dan hanya ada selfcam yang menemaninya.
Sementara bobby yang menyadari kejanggalan ini langsung berlari ke arah timur tanpa memperdulikan kru yang menahannya. Hatinya benar benar tidak tenang, mengingat jisoo yang sudah hampir 1 jam tidak kembali.
"JISOOO!!! JISOOOOO!!!"
Bobby terus menerus meneriakkan nama perempuan yang dicintainya itu. Namun nihil. Ia hanya berbekal senter untuk menerangi jalannya.
Pikirannya gusar. Keringat dingin bercucuran dibadannya. Jantung tidak henti henti berdegup kencang. Perasaannya benar benar hancur. Bukan ketakutan karena gelapnya hutan ini yang menguasai dirinya, namun ketakutan tidak menemui jisoo lebih besar.
Disaat bobby sangat bingung harus pergi kemana, ia mendengar suara tangisan yang amat dikenalnya. Ia langsung mencari suara itu sambil terus meneriakkan nama orang yang dicarinya.
Ia mengarahkan senternya ke salah satu pohon. Disana terlihat jisoo meringkuk menangis sambil menatap ke arahnya. Semua make up di wajahnya sudah luntur karena tangisnya.
"Bob.."
Bobby langsung berlari ke arahnya dan memeluknya. Tangisan jisoo bertambah pecah. Semua beban yang ada dipunggung bobby rasanya langsung terangkat.
"Udah jis, aku disini."
"Aku takut.. huu..."
"Ssttt... udaah.. jangan nangis."
"Jangan pernah pergi lagi.. huu.."
"Aku ga kemana mana jis, aku disini."
Bobby mempererat pelukannya. Ia mengelus elus kepala jisoo dengan lembut. Setelah jisoo tenang, bobby mengajaknya kembali ke kru.
"Ayo naik." Bobby berjongkok membelakangi jisoo. Jisoo hanya menatapnya bingung.
"Buat, apa?"
"Gendong laah, kamu mau nyasar lagi?"
Jisoo menggeleng. Ia langsung naik ke punggung bobby dan bobby langsung mengangkatnya. Jisoo benar benar kehabisan tenaga karena menangis tadi.
Mereka akhirnya sampai di tempat para kru. Para kru dan manager menghembuskan nafas lega karena jisoo ditemukan. Mereka juga membantu mencari jisoo, tapi insting bobby lebih tepat.
"Jis, udah sampe." Bobby melihat ke arah punggungnya. Jisoo telihat tidur disana. Ia tidak tega membangunkan putri tidurnya ini. Bobby memutuskan untuk menggendongnya sampai ke hotel.
Siapapun yang melihatnya pasti sangat tersentuh dan baper. Bobby yang selalu menggoda dan mengejek jisoo setiap waktu ternyata mempunyai sisi yang berbeda. Ia akan selalu melindungi jisoo dalam keadaan apapun dengan caranya sendiri.
Bobby meletakkan jisoo di kasurnya. Para member yang lain belum berdatangan. Ia memutuskan untuk menemani jisoo sampai member lainnya sampai.
Bobby juga ikut tertidur di pinggiran kasur jisoo. Badannya sangat lelah karena mencari jisoo tadi. Ia tertidur sambil menggenggam erat tangan jisoo.
Dont forget to vote!❤
🤭😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Ready in Your Area
FanfictionBlackpink dan iKON, bisa dibilang minyak dan airnya YG ent. Disaat semua idol YG bisa dengan bebasnya saling berinteraksi dan bercanda, 2 group binaan Yang Hyunsuk ini bisa benar benar diam seribu bahasa di depan kamera. Apa benar mereka sekaku itu...