Vocal Team
Team ini memutuskan untuk mengitari gedung hotel. Mereka benar benar menelusuri tiap lantai gedung yang memiliki 20 lantai ini. Dan akhirnya mereka menemukan stiker pinkon yang dimaksud.
Rose membaca isi kertas challenge yang diberikan kru dengan keras. June dan jihwan mendengarkannya sambil mengangguk.
"Guess my style! Setiap 1 orang akan memperagakan 7 macam gaya dalam 2 menit. 2 orang lainnya menebak gaya tersebut. Jika benar semua pointnya 21. Namun kalian cukup mengumpulkan 15 point untuk mendapatkan 1 kunci."
"June dulu deh!" June mengajukan diri. Borgolnya dengan rose dilepas sementara dan ia memulai memperagakan beberapa gaya. Rose dan jihwan dengan semangatnya menebak.
"Hah? Dadaah? Bye? Bye byee!" Tebak jihwan.
"Goodbye? Jalan? Ah goodbye road!" Teriak rose. Jawaban mereka benar.
June kembali memperagakan gaya yang tidak asing. Ini salah satu dance blackpink, tapi ia malah nyeleneh dalam memperagakannya.
"Apaan sih?? Oohh! Playing with fire!" Jihwan juga berteriak meneriakkan jawabannya. Para kru mengangguk setuju.
Permainan terus berlanjut dan akhirnya mereka mendapatkan 17 kunci. Jihwan berhasil memperagakan 7 gaya dan rose june masing masing 5 gaya. Akhirnya mereka memutuskan untuk memberi kuncinya pada borgol jihwan dan rose.
Dan.. tersisalah june dan rose yang masih terborgol. Ini tentu saja menyenangkan bagi june. Jihwan tetap mengikuti mereka mencari kunci yang lainnya.
Mereka berlanjut mencari ke beberapa lantai. Tangan rose mulai kemerahan karena tergesek borgol. Ia meringis kesakitan memegangi tangannya. June sangat tidak tega melihat keadaan rose.
Ia langsung menggenggam tangan rose yang terborgol dengan tangannys erat erat. Bahkan saat istirahat, june mengelus elus kemerahan yang ada di tangan rose.
"Ah tau gitu langsung minggat aja gue." Ucap jihwan sambil membukakan botol minuman untuk rose.
"Aah maaf oppa," rose hanya cekikikan dan meminum air mineralnya. June terlihat sangat khawatir dengan rose sampai tidak mengalihkan pandangannya dari tangan rose.
"Masih sakit?"
"Sejak kapan june yang ngeselin jadi perhatian? Ahahhahahaha!" Rose memandang june dengan tatapan mengejek.
"Jangan bercanda dulu ah, masih sakit?" Ucap june serius.
"Engga begitu,"
"Hyung, bisa ga sih kalo rose dilepas aja terus kedua tanganku yang diborgol?" Tanya june pada jihwan.
"Mana bisaa? Kan ini nyisain 2 orang. Kalo dilepas terus gimana? Kacau dong reality show kita." Jelas jihwan yang memainkan selfcam teamnya.
"Udahlah gausah lebay, rosie kan kuat!" Ucap rose sambil tersenyum ke arah june. Senyum rose sangat berharga baginya. Walaupun tersenyum, june merasa kasihan terhadap rose.
"Mau lanjut lagi?"
***
Rapp Team
Team ini juga berkeliaran di gedung hotel. Mereka menyusuri bagian lantai bawah hotel, seperti lobby, dan restoran. Dan benar saja, stiker pinkon berada di dekat lobby hotel.
'Scream in silent. Orang pertama diberi tahu sebuah kata, lalu meneriakkannya ke orang kedua yang memakai headphone. Dilanjutkan ke orang ke tiga. Dalam waktu 2 menit, jawablah lebih dari 3 kata!'
Mereka mengatur posisi. Orang pertama adalah jennie, lalu chanwoo, dan yang terakhir hanbin. Setelah bersiap siap, mereka memulai permainannya.
"CHANU!!! GEURUMANIUM!"
"YURUMAYUM??!!"
"GEU!"
"YEU!"
"RU!"
"KU!"
"MAA!"
"MA!"
"NIUM!"
"SU!"
"GEURUMANIUM!"
"YEUKUMASU?!! OKE!!!"
Jennie mengelap wajahnya kesal. Chanwoo terlanjur menepuk bahu hanbin dan hanbin sudah terlanjur berbalik. Untung saja chanwoo salah satu adik yang ia sayangi, jika tidak..
"HYUNG!!! YEU KU MA SU!!!"
"Geurumanium?" Ucap hanbin dengan wajah bingungnya. Semua kru tertawa terbahak bahak karena hanbin menjawabnya dengan benar.
Jennie sangat terkejut dan senang. Ia percaya bahwa hanbin pasti bisa menebak soal berikutnya walaupun chanwoo salah menyebutkannya.
Namun, maaf jennie. Sepertinya hanbinmu hanya mempunyai 1 kartu keberuntungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Get Ready in Your Area
FanfictionBlackpink dan iKON, bisa dibilang minyak dan airnya YG ent. Disaat semua idol YG bisa dengan bebasnya saling berinteraksi dan bercanda, 2 group binaan Yang Hyunsuk ini bisa benar benar diam seribu bahasa di depan kamera. Apa benar mereka sekaku itu...