"Kita sudahi dulu untuk hari ini, kalian bisa istirahat" kata Mr. Edward sewaktu bel sudah berbunyi.
Gue sama Jen keluar dari kelas dan menemukan taylor sedang menunggu kami.
"Kantin yuk" kata taylor
"yaudah, tapi lo traktir gue ya. Gue kere masalahnya" kata gue
"yaudah deh, yuk"
"gue ditraktir juga gak nih??" kata Jen
"Gak deh, dimana-mana kalau gue traktir lo duit gue jadi berkurang drastis" kata taylor
"sekali aja kali, taylorrr *sambil kedip-kedip gak jelas*"
"ngapain lo kedip-kedip? Mata lo kelilipan?" kata taylor
"aihhh, gak peka lo, taylorr"
"udah, Jen. Jangan bertengkar lagi napa. Entar pas mood nya taylor gak bagus terus gak jadi traktir gue gimana? Ini kan kesempatan dalam kesempitan buat gue tau. Udah yuk, taylor. Kita capcus ke kantin" kata Ari sambil nyeret(?) tangan taylor
-Kantin-
Lebih baik gue gak ke kantin deh, kalau ujung-ujungnya ketemu justin juga. Seharusnya gue biarin tuh Jen sama Taylor berdebat ria didepan kelas Mr. Edward. Penyesalan emang datang di akhir. HUFT
"Gak mau nambah lagi, Ari?" Kata Justin yang sekarang ada disamping gue
"gak. Gue gak mau nerima kenyataan entar berat badan gue bertambah dengan drastis-nya"
"Kenapa gak traktir gue aja, Just?" tanya Jen
"iya bener tuh, traktir Jen aja. Coba lo liat mukanya, kayak orang gak makan 3 abad tapi beruntungnya masih hidup" oceh gue asal. Jen langsung natapin gue tajam melebihi runcingnya pensil yang habis diraut(?)
"Bisa ajaa" Kata justin sambil nyubit pipi gue
"So sweet" kata Taylor sambil meminum Jus Jeruknya
"Pipi gue udah temben gak usah ditambahin lagi" kata gue sambil mengelus-ngelus pipi bekas cubitan justin
"pipi lo tuh tirus, ari._." Kata Jen
"Tapi menurut gue tembem tau"
"menurut gue sih gak. Pipi lo itu tirus" kata Jen sambil mengambil kentang goreng
"itukan menurut lo, menurut gue pipi gue tuh tembem" kata gue membela diri
"gue tau itu menurut lo, tau menurut gue tirus"
"tembem, Jen"
"Tirus, Ari"
"Tembem, McCurdy"
"Tirus, Grande"
"UDAH AH! KALIAN BERISIK BANGET TAU! SUPAYA ADIL ARI GAK USAH PUNYA PIPI!" kata taylor yang makin ngawur
( ._.)(._.)
*****
Gue, Jen sama Taylor sekarang lagi ada di kamar dan duduk melingkar di lantai. Biasanya tiap malam Jum'at kita saling berbagi cerita gitu satu sama lain. Kurang cute apa lagi coba?
"Sekarang siapa yang pengen cerita duluan?" tanya Taylor
"Sesuai abjad aja" usul Jen
"lo sengaja, Jen? Supaya gue duluan?" kata gue bete
"Sedikit"
"huft. Yaudah gue pengen cerita. Tapi kalian harus janji supaya gak bocorin ini ke orang lain ya" kata gue
"iya deh. Buruann" Ternyata taylor udah gak sabar
"Gue sama justin Cuma pacaran bohongan, guys"
"APAHHH?!??!?!" Kata Jen
"mulut lo bau, Jen" kata gue sambil menutup hidung gue
"loh kok bisa, Ri?" tanya Taylor
"berawal dari Truth Or Dare konyol itu. Dan gue pas itu milih Dare, si Justin ngasih gue tantangan buat jadi pacarnya 2 bulan. Lo sih taylor" kata gue
"lah kok gue?"
"kan gara gara lo lama pulang dari kampus. Pake acara bawa kunci kamar lagi"
"yee, kan yang salah lo, ri. Kenapa pengen main ToD sama justin?"
Bener juga ya
Dan saat gue melihat ke arah kiri gue, terlihatlah si Jen yang masih terbelalak kaget dengan kejujuran yang gue sampaikan itu.
"santai aja kali mukanya, Jen"
"gimana mau santai, gue kira lo udah terbuka hatinya buat justin. Eh, ternyata gak. Pantesan lo selalu menghindar kalau ada Justin"
"Sampai kapanpun gue gak bakalan suka sama Justin kali, Jen" kata gue mantap. " eh, btw jangan kasih tau yang lain, apalagi justin. Bisa dibunuh gue" lanjut gue
"gak akan kok. Sekarang giliran lo cerita, Taylor" Kata Jen
"Lah?? Kok gue? Huruf awal gue tuh T dan sedangkan lo J. Jadi, lo duluan" kata taylor
"Yang muda harus mengalah dengan yang tua" kata Jen
"Peraturan tetep peraturan, Jen. Lo duluan"
"Lo aja duluan, ladies first'
"jadi lo cowok?" kata taylor
"kan gue tomboi. Udah ah, lo aja dulu kakak ;p" kata Jen
Perang Dunia ke-3 akan dimulai, pemirsah-pemirsah
Bagi yang tidak tahan untuk membaca selanjutnya, bisa angkat tangan *ehh
"UDAH DEH JANGAN MEMPEREBUTKAN POSISI YANG KEDUAAAA. POSISI AJA DIREBUTIN, MASA LO KAGAKK????" Kata gue.
Krik krik krik krik krik krik krik krik
"Jen, ambil botol bekas sekarang!" kata gue like a boss
"Iya, ndoro" kata Jen sambil mencari botol bekas
"Ngapain nyuruh Jen ny
ari botol?"
"Liat aja ntar" kata gue sok misterius
Bermenit-menit udah gue nunggu Jen yang sedang berjuang keras untuk mencari sebuah botol bekas.
Sebenarnya gue juga gak tau kenapa gue nyuruh Jen nyari botol.
Gak deng, bohong
"nih, gue dapet botolnya" kata Jen tia-tiba aja udah ada didepan gue sambil menyerahkan botol bekas ke gue. "jadi, kita bakalan buat apa sama nih botol?" lanjut Jen sambil kembali duduk
Gue menaruh letak botol bekas itu dalam keadaan terlentang dan mulai memutarnya. Kecepatan botol itu berputar semakin lama semakin berkurang. Dan saat botol itu berhenti, ujung botol mengarah ke Taylor.
"AHAA!! Berarti taylor yang mulai duluan ceritanya" Kata gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Girls
FanfictionIni tentang mereka bertiga yang ditempatkan di asrama dengan kamar yang sama. Remaja-Remaja perempuan yang masih labil, gokil dan jauh dari kata 'normal people' ini, pasti ada aja kegilaan yang akan dilakukan mereka setiap hari ataupun setiap jam. T...