Part 33

2.2K 207 12
                                    

Jen udah ada di rumah sejam yang lalu dan sekarang sudah duduk santai di depan tv dan mencari channel yang menayangkan acara favorite nya, tak lupa dengan Popcorn berukuran jumbo ditangan.

Ngomong-ngomong tentang 'kak selena yang jadi orang dalam Kelly' itu masih jadi pertanyaan besar. Ia sudah membujuk adiknya untuk buka suara dan menjelaskan semua mulai dari sejak kapan dia dekat sama Kak Selena sampai perempuan itu jadi orang dalam.

Tapi, Jen tidak percaya kalau senior itu yang memberi tahu semua ke Kelly-coba dipikirkan, masa dia bisa tau kalau Jen nyamar di resto itu? Dan dari mana dia tau kalau Jen suka sama Austin?

Horror banget.

Sementara itu, Taylor-Harry sampai saat ini masih ada di atas ketinggian beratus-ratus kaki diatas permukaan laut. Sedangkan pasangan yang satunya sedang dilanda sebuah masalah yang besar.

Bagaimana tidak? Sedaritadi Justin sedang menutup hidungnya dan tangan yang lain sedang memegang setir mobil. Ya, Ariana muntah, dan sepertinya ia masuk angin. Karena sedaritadi kerjaannya hanya mengeluarkan kepala keluar kaca mobil sambil bergaya seperti remaja perempuan di tv.

Dan yang paling di benci adalah,

Mereka baru sadar jika Paris-California harus menyebrang lautan yang sangattt besar. Mereka baru sadar jika jarak dua kota itu jauh. Sangat.

Jadi, Justin memutar arah menuju bandara lalu membeli tiket menuju tempat calon mertua nya tinggal.

"Itu masih ada kantong plastik kalau lo mau" kata Justin sambil menunjuk ke arah belakang dengan menggerakan matanya ke arah kantong plastik berada. Masih dengan menutup mulut, Ariana membalikkan badannya dan meraih plastik berwarna hitam lalu-

Sudahlah jangan dibahas lagi.

Justin masuk ke dalam halaman parkir bandara lalu memarkirkan mobilnya di tempat yang masih kosong. Membuka seatbelt lalu keluar dari mobil sambil jalan ke arah bagasi untuk mengambil koper mereka. Tak lama kemudian, Ariana muncul di hadapannya dengan rambut yang sudah acak-acakkan. "Lo pesan tiket atau gue aja?"

"tergantung. Kalau lo mau bawa dua koper, gue yang beli" Kata Justin sambil menutup bagasi setelah koper berwarna hitam dan biru pastel itu berada di luar bagasi mobil.

"Iyadeh gue yang beli" Ariana menyodorkan tangannya ke arah Justin, seakan meminta duit. Karena laki-laki ini tau kekasihnya salah satu orang ter-kere di dunia, dia mengambil dompetnya di kantong. "sip. Lo tunggu disini aja"

"jangan lama ya! Ntar gue disangka orang yang pengen maling mobil gue sendiri karena berdiri di sini"

"Iya, ah. Bawel!"

--dua hari kemudian-

"ini rumah lo? Gila keren banget" ucap Harry sambil menatap rumah mewah dengan lampu yang menerangi setiap sudut bangunan ini. ada sekitar 10-15 mobil berjejer di halaman luas Rumah Taylor dengan berbagai merek. Mulai dari ferarri sampai mobil-mobilan. "ini mobil lo semua? Banyak banget"

Dengan bangga taylor menjawab, "Bukan, itu bukan mobil gue. Itu mobil tamu-tamu yang datang ke rumah"

"Tamu?"

"Ya, Tamu. Jadi tiap 3 hari setelah tahun baru, orang tua gue buat acara kecil tapi agak besar satu persen gitu deh. Dan semua tetangga, teman mereka, teman gue, teman pembantu, mantan gue/? Sampai presiden di undang ke sini" jelas Taylor. Harry hanya ber'ooh'ria. "yaudah, lo ikut masuk atau diam di sini doang?" tanya taylor saat melihat ekspresi Harry yang menatap rumahnya dengan berbinar-binar.

Padahal rumahnya lebih mewah dia daripada gue.

"Ikut masuk, lah! Gue pengen tidur dimana? Punya keluarga aja disini gak" harry mulai memegang pegangan koper nya. Membiarkan Taylor yang berjalan terlebih dahulu, baru dia berjalan mendekati rumah cewek ini.

Three GirlsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang