Buat pasukan Eagle Eye, aku lagi open grupchat readers EL VENENO di telegram.
Buat yang mau join langsung aja dm ke instagram @itslovestoryyDi tengah sinar terik matahari itu, Elina berdiri diantara ratusan manusia yang ada. Tangannya tergerak untuk menutupi wajahnya dari sinar sang surya. Anak-anak rambutnya banyak yang mencuat dari ikatannya. Bulir-bulir keringat kecil yang tampak di dahinya justru semakin membuatnya terlihat menawan. Apalagi ketika gadis itu tertawa kecil ketika bercanda dengan sahabatnya.
Suara protokoler memecah gurau senda Elina dan Karin. Mereka mengabarkan untuk pengumuman prestasi dan pemberian penghargaan untuk siswa-siswi yang meraihnya. Elina mulai memfokuskan pandangannya ke depan.
"Bosan ah, paling yang maju lo lagi lo lagi." gerutu Karin dan Elina hanya menanggapinya dengan senyum simpul.
Dan benar saja, "Elina Shaletta peraih medali emas Olimpiade Matematika Nasional. Harap maju ke depan untuk menerima penghargaan dari yayasan."
Tepuk tangan menggelegar di seluruh penjuru lapangan. Baik dari siswa maupun guru-guru yang berjajar didepan. Elina menundukkan kepalanya menghadap kanan dan kirinya. Bermaksud mengucapkan terima kasih atas pujian-pujian yang dilontarkan orang-orang. Senyumnya terpatri lebar dan tulus di wajah. Elina kemudian mengambil tempat diantara siswa-siswi lain yang sudah lebih dulu dipanggil.
Elina mengambil napas panjang untuk menghalau perasaan haru yang mencuat di dadanya. Dia menatap wajah-wajah dihadapannya yang juga tersenyum padanya. Tidak pernah menyangka dalam keadaannya, dia bisa mencapai titik ini.
"Elina akan mewakili Indonesia dalam Olimpiade Internasional. Apabila Elina berhasil meraih medali emas lagi, Elina akan mendapatkan beasiswa penuh ke Oxford University." seruan Kepala Sekolah itu membuat Elina lantas menengok.
Elina menatap tidak percaya. Mana mungkin? Mimpinya bisa terwujud secara tiba-tiba. Mimpi itu tiba-tiba berada di hadapannya dan hanya dengan beberapa langkah lagi Elina bisa meraihnya. Tuhan sebegitu baik kepada Elina dengan memberikan kesempatan ini. Elina tidak bisa menggambarkan seberapa bahagia dirinya saat ini. Walau ia tidak tahu apa saja yang dapat menghadang langkahnya di depan, Elina tidak peduli. Ia meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia pasti bisa melaluinya. Elina tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan berharga ini.
"Selanjutnya, Elang Dewanata sebagai kapten tim basket SMA Cahaya Pelita yang telah berhasil memenangkan pertandingan nasional sekaligus dinobatkan menjadi top scorer."
Nama itu tiba-tiba terus menggema di telinga Elina. Elang Dewanata, Elina tahu orang itu. Dia adalah pemimpin EagleEye-- sebuah geng atau komunitas atau entah apa namanya Elina tidak tahu, intinya kelompok itu adalah pelindung sekolahnya sekaligus gerombolan pertemanan yang disegani oleh banyak orang. Elang juga merupakan kapten basket yang skill-nya tidak perlu diragukan lagi, Elina pernah menonton pertandingannya dan melihat sendiri bagaimana kerennya cowok itu ketika berada di lapangan.
Elang Dewanata adalah salah satu siswa yang paling disegani di Cahaya Pelita karena kemampuannya untuk mematahkan leher seseorang. Tidak hanya disegani, cowok itu juga sangat digandrungi oleh para perempuan. Banyak sekali siswi-siswi yang berlomba untuk menjadi kekasihnya. Karena selain kedudukannya tadi, Elang juga merupakan anak pertama dari klan Dewanata, pemilik salah satu perusahaan furniture terbesar di negeri ini, ayahnya juga memegang peranan besar di dunia politik.
Laki-laki itu tidak hanya bergelimang harta dan kekuasaan, tetapi tampangnya juga mendukung. Dengan tinggi hampir mencapai 190 cm dan tubuh yang kekar tegap berisi juga kulitnya yang kuning langsat membuatnya mampu mencuri hati banyak perempuan. Ditambah lagi alisnya yang tebal, hidung yang menjulang tinggi, rahang yang kokoh dan tegas, bibir pink serta kumis tipis diatasnya, juga hal yang paling mencuri perhatian adalah matanya yang setajam namanya. Konon dari mata itulah setiap orang bisa melihat bagaimana mengerikannya seorang Elang Dewanata sehingga tidak ada yang berani mengusiknya ataupun orang yang dia sayangi.
KAMU SEDANG MEMBACA
EL VENENO
Teen FictionTak ada angin, tak ada badai sosok yang paling digilai dan disegani di SMA Cahaya Pelita, Elang Dewanata meminta Elina untuk menjadi pacarnya. Padahal saat itu Elang sedang dekat dengan Karin, perempuan yang juga menjadi incaran semua orang dan tak...