S A T U

21.2K 495 5
                                    

"ALVARO!!!" Seorang guru dengan lipstick warna merah menyala berteriak keras melihat muridnya terlambat.

"Kamu tau ini jam berapa?!!" Tanya guru tersebut dengan wajah kesal

"Jam 9" jawab alvaro dengan santai

"Kamu telat banget,alvaro! Jangan mentang-mentang papa mu pemilik sekolah ini..." Sebelum guru itu melanjutkan marahnya,cowok itu dengan wajah datarnya pergi meninggalkan guru tersebut. Guru itu menghela nafas kasar dan pergi untuk melanjutkan piket nya.

Alvaro sampai di depan kelas,lalu masuk dengan wajah santai seperti tak punya dosa. Untung keadaan kelas sedang tidak ada guru,jadi alvaro selamat dari ocehan guru yang mengajar.

Alvaro duduk lalu membenamkan wajahnya di atas meja. Ale dan zico menatap bingung sahabatnya tersebut.

"Gausah sekolah aja lu ro,telat banget gila" Celetuk ale dengan cengiran khasnya.
Alvaro mendongakkan wajahnya lalu menatap tajam sahabatnya tersebut.

"Bacot." Ale yang merasa diomeli alvaro hanya menyengir tak berdosa sedangkan zico menggelengkan kepalanya

Di tempat yang berbeda,seorang gadis di kuncir ponytail berjalan di belakang guru untuk memasuki kelas barunya, XI-Mipa 1.

"Selamat pagi anak-anak" sapa guru tersebut dengan tegas.

"Kita kedatangan murid baru,silahkan perkenalkan dirimu." sambungnya sambil tersenyum ke arah gadis tersebut.

"Hai,nama saya shafa alessandro. Saya pindahan dari bandung. Semoga saya bisa berteman baik dengan kalian." ucapnya sambil tersenyum.

"Baiklah,ada pertanyaan untuk shafa?" tanya guru itu kepada murid-muridnya

"Shafa jangan senyum,tar abang meleleh"

"Jomblo ga bu?"

"Hai cantik"

"Bagi id line dong shaf"

Dan masih banyak lagi.

"Sudah-sudah! Shafa,sekarang kamu bisa duduk dekat olivia." Guru tersebut menunjuk ke arah meja yang di duduki seorang gadis tomboi yang bernama olivia.

Shafa berjalan lalu menaruh tas nya diatas meja dan duduk dengan sopan.

"Baiklah anak-anak,ayo kita mulai pelajaran hari ini. Buka buku paket kalian halaman 132." pinta guru tersebut sambil menulis di papan tulis.

"Hai,nama gua olivia. Panggil aja oliv atau ga olip." ucap teman sebangkunya tersebut sambil menyodorkan tangannya.

"Hai juga,aku shafa." shafa membalas tangan tersebut sambil tersenyum.

"Nama gua ravenna dan ini audrey." celetuk teman di depannya dengan cengiran lebar.

"Aku shafa" ucap shafa dengan tersenyum

"Pake gua-lo aja sap,biar ga canggung" ujar oliv sambil menatap shafa dengan senang. shafa menatap bingung ucapan teman barunya tersebut.

"Sap?" tanya shafa dengan bingung

"Eh,si olip emang kayak gitu shaf. Suka manggil nama orang seenak jidat dia." jawab ravenna dengan santai.

"Yekan biar gampang manggilnya. Biar enak lu gua panggil 'sapa' aja yaa?" terang oliv sambil mengedipkan kedua matanya.

"Iyaa gapapa" shafa menganggukkan kepalanya lalu fokus dengan guru yang mulai menjelaskan pelajaran.

Melihat yang lain sudah fokus ke depan untuk mendengarkan guru yang sedang menjelaskan dengan berat hati oliv mengeluarkan buku paketnya.

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang