shafa menerjap-nerjapkan matanya seraya meraba ponselnya yang sedari tadi berbunyi, ia terkejut karena sekarang sudah jam 8 lewat yang artinya ia kesiangan untuk sekolah. ia menatap layar ponselnya dan ternyata carly-bunda nya alvaro meneleponnya.
"halo bun?"
'hai shafa, kamu dimana?'
"shafa dirumah bun, kesiangan jadi gak sekolah deh"
'kebetulan banget! bunda mau pergi sama om dave, alvaro gak ada yang jagain. kamu mau bantu bunda jagain dia kan?'
"um gimana ya bun?"
'ayo dong shaf, bunda takut dia kenapa-kenapa. soalnya kan alvaro masih dalam penyembuhan. bunda gak lama kok, paling pulang malam'
"oke deh bun"
'yes! makasih cantik, oh iya bunda udah transfer uang ke atm kamu buat kamu jajan disana'
"ih bunda mah, uang shafa di atm masih banyak bun"
'gapapa,kan jadi nambah uang kamu,yaudah bunda matiin ya teleponnya. bye'
TUTT...
shafa menghela napas gusar,sejujurnya ia masih kesal pada alvaro tapi ia harus kesana karena amanat bunda. shafa berjalan gontai ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap-siap ke rumah sakit.
shafa mengambil croptop,jaket jeans, dan skinny jeans nya, lalu memakainya dengan cepat. ia menyisir rambutnya yang basah dan sengaja ia gerai agar nanti kering kena angin di jalan. ia memasukkan ponsel,earphone dan dompetnya ke slingbag favoritnya lalu mengambil sneakersnya lalu memakainya dengan cepat juga. ia takut alvaro menunggunya terlalu lama.
ia berlari keluar rumahnya dan meminta kunci mobil pada pa ucup.
"pa ucup, shafa minjem mobil. mana kuncinya?"
"mau kemana non?"
"mau jagain temen di rumah sakit pak"
"yaudah nih, hati-hati non" ucap pa ucup sambil menyodorkan kunci mobil kepada shafa
"makasih pak" balas shafa sambil mengambil kunci mobil tersebut dan pa ucup hanya mengangguk
shafa masuk dan menyalakan mobilnya lalu menancap gas untuk pergi ke rumah sakit, ia mampir sebentar ke toko bakery untuk membeli cake favoritenya dan alvaro. setelah itu, ia kembali melajukan mobilnya hingga sampai ke rumah sakit.
ia memakirkan mobilnya dan langsung pergi menuju kamar alvaro, shafa mengintip sedikit dan ternyata alvaro sedang tertidur. ia mengetuk pintu dan menutupnya dengan perlahan agar alvaro tidak terbangun.
"mau ngapain?" suara berat alvaro mengejutkan shafa, shafa menoleh ke arahnya sambil menyengir lebar
"disuruh bunda jagain kamu" jawab shafa sambil menghampiri alvaro dan duduk di sampingnya
"kemaren kan udah gua usir, masih berani aja kesini" cetus alvaro, shafa menghela napas dan berusaha untuk sabar
"sebenernya mah males, karena bunda aja yang nyuruh. dia mau pergi sama papa kamu" kata shafa dengan malas
"oh" alvaro membuang wajahnya agar ia tidak bisa melihat wajah shafa, jujur alvaro melihat shafa sangat cantik sekarang, dengan style yang cocok dan rambut yang digerai dan tanpa makeup yang memoles wajahnya. setiap malam, alvaro selalu mencoba untuk menginat shafa tapi dia tidak bisa. sekeras apapun dia mencoba, yang ada hanya sedikit ingatan dia bersama laura saat ayahnya bilang kalau laura adalah tunangannya.
"aku bawain red velvet buat kamu, dimakan ya" ucap shafa tiba-tiba yang membuat alvaro menoleh kearahnya
"gua gak suka red velvet"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Teen Fiction(Jangan cuman dibaca part awalnya,karna bagian yang lain juga seru) Alvaro Xavier Aldebaran seorang cowok blasteran spanyol dan indonesia mempunyai sifat yang dingin,tertutup,cuek,dan tak tersentuh. salah satu most wanted SMA High Scope yang memilik...