D U A P U L U H E N A M

3.4K 211 30
                                    

"adek ayo bangun sarapan" teriak Davina dari lantai bawah, Shafa yang mendengarnya hanya diam kemudian kembali tertidur.

tak lama Aiden masuk ke kamar Shafa
"Kebo!!!"

shafa menerjapkan matanya, dan merenggangkan otot-ototnya.
"apaan sih masih ngantuk tau"

"yaallah eh kamu tidur dari sore yaa ampe pagi begini, udah ayo cepet bangun. Gausah mandi, kelamaan" ucap Aiden sambil menarik adiknya supaya cepat bangun.

Shafa berjalan ke ruang makan dengan langkah gontai, diikuti Aiden di belakangnya yang sedari tadi mengomel. Mereka langsung duduk di tempatnya masing-masing.

Davina menggelengkan kepalanya melihat putri nya yang cemberut karena sedang di marahi oleh abang-abangnya.

"Mangkanya adek jangan tidur mulu" ucap alvarel

"Iyaaaa aku salah, aku minta maap" ujar Shafa dengan pasrah

"kan giliran alvarel yang ngomelin aja langsung minta maap, coba abang yg ada cuman di diemin doang" protes Aiden, Shafa menepuk dahinya.

"yaallah iyaaa bang Aiden, aku minta maap yaa" kata shafa dengan malas

"ya ya ya" dumel aiden seraya memakan makanan nya

"Kata Arnold, kemarin kamu belanja banyak buat siapa dek?" tanya brylian dengan santai

"Buat temen-temen aku pa, masa aku pulang dari Kanada gabawa apa-apa" jawab shafa

"Oh gitu okay"

"nanti kamu berangkat malem aja yaa jam 7, jet sama pilot nya udah papa schedule" sambung brylian

"iyaa gapapa" ucap Shafa dan ia kembali melanjutkan sarapan nya.

"Oh iya nanti pas udah sampe di Jakarta, aku harus nepatin janji aku sama Rebekah" ucap shafa

"kamu yakin bisa mengontrol nya untuk tidak membuat keributan?" tanya Davina dengan khawatir

"Yakin ma, lagipula Rebekah gabakal menganggu kecuali dia di ganggu duluan" Jawab shafa dengan mantap

"Paa katanya abang aiden mau ikut pulang tuh" ucap Shafa

"yaudah gapapa, buat ngejagain kamu. Biar alvarel yang bantu papa" ujar brylian yang sudah selesai dengan sarapan nya.

"Yes!!" Aiden mengajak adiknya itu ber tos ria tapi tidak di gubris oleh Shafa. Alvarel yang melihat itu langsung tertawa.

"Diem lu bang!" omel Aiden pada alvarel.

"udah ayo lanjutin sarapannya" lerai davina

•••

Shafa menggeret kopernya seraya menuruni tangga di ikuti oleh Arnold dan Steve di belakangnya sambil membawa semua hadiah ulang tahun Shafa.

Ia melirik jam tangan nya yang menunjukan pukul 18:30 dan Shafa harus tepat waktu untuk sampai ke bandara.

Shafa menaruh kopernya dekat sofa, ia menyuruh Arnold dan Steve untuk memasukkan semua hadiah ulang tahunnya kemarin di mobil.

shafa pergi ke kamar Aiden dan langsung masuk tanpa mengetuk pintu.
"Abang, ayo lama banget sih"

"Sabar dong" ucap Aiden seraya menyisir rambutnya

"biarin kalo lama nanti aku bilangin papa"

"Iya ini udah, ih mainnya ngadu-ngaduan"

"Bodoooo"

Shafa menutup pintu kamar Aiden dengan kesal, ia menghentak-hentakan kakinya lalu menggeret kopernya hingga keluar rumah.

Di luar rumah Shafa melihat mama nya sedang mengobrol dengan Arnold sambil memegang sebuah kotak berisi cupcake.

"Ma aku udah siap nih tapi bang Aiden dari tadi belum, lama banget" omel Shafa, Davina menghentikan obrolannya dan langsung menghampiri anaknya.

"apaan boong ma" bantah Aiden dari belakang

"Sudah jangan berantem, ini mama buatin cupcake buat kamu sama bang Aiden" ujar Davina, Shafa mengambil kotak tersebut dan langsung memeluk mama nya itu.

"Mama cepet pulang yaa, jangan lama-lama disini"

"Iyaa sayang" ucap Davina seraya membalas pelukan putri nya tersebut.

Shafa mengangguk lalu melepas pelukannya, ia mencium tangan Davina kemudian masuk ke dalam mobil dan di susul Aiden.

Di dalam mobil Shafa hanya diam menatap jendela sedangkan Aiden sibuk dengan ponselnya.

Tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai di bandara.
Alvarel dan brylian sudah menunggu di Depart Gate.

shafa melambaikan tangannya dan langsung menghampiri papa dan abangnya itu.

"kamu jangan jauh-jauh mainnya yaa" ucap alvarel seraya mengacak gemas rambut adiknya.

"Iyaa Abang"

"Kalau butuh sesuatu langsung telepon papa, alvarel,atau Aiden yaa. Papa gamau kamu kenapa-kenapa, pokonya papa usahain bakal pulang secepatnya" ujar brylian dengan serius

"Iyaaaa papaaa" jawab shafa

"Arnold barang aku udah di bawa semua kan? Gaada yang ketinggalan?" Tanya shafa pada Arnold yang berada di belakangnya.

"Sudah semua dan sudah saya taruh juga di jet, Miss" jawab Arnold dengan sopan

"Okay"

"Yaudah pa kita berangkat dulu yaa" ucap Aiden seraya mencium tangan papa nya itu kemudian memeluk alvarel dengan cepat.

"Abang cepet pulang ya" ucap shafa sambil memeluk alvarel dengan erat

"Siap princess" ujar alvarel yang juga memeluk adiknya itu dengan erat.

Shafa melepas pelukannya kemudian beralih mencium tangan brylian lalu menyusul Aiden yang sudah berjalan mendahului nya. Shafa melambaikan tangannya ke arah brylian dan alvarel.

shafa masuk ke dalam private jet nya lalu duduk di dekat jendela dan memejamkan matanya.

•••

"bangun,udah sampe" Aiden menepuk pelan pipi adiknya yang sedang tertidur itu.

Shafa membuka matanya perlahan dan merenggangkan otot-ototnya. Ia mengangguk kemudian bangun dari duduknya dan langsung mengambil Sling bag nya.

Shafa menggeret kopernya dan koper Aiden sedangkan Aiden membawa semua hadiah ulang tahun shafa kemarin.

Mereka turun bersamaan dari jet dan langsung menata barang-barang di bagasi mobil dan di bantu pak maman.

"Kamu masuk duluan aja biar Abang sama pak Maman yang selesain" pinta Aiden dan Shafa mengangguk patuh

setelah mereka selesai menata barang di bagasi, Aiden masuk ke dalam mobil dan pak Maman langsung melajukan mobilnya menuju rumah.

Tak lama mereka sampai ke rumah, Aiden turun terlebih dahulu untuk membantu pak maman memasukkan barang-barang yang mereka bawa dari Kanada.

"Shaf nanti tutup gerbangnya ya" ucap Aiden kemudian masuk ke dalam rumah.

Shafa turun dari mobil dan langsung menutup gerbang rumahnya. Saat hendak melangkah masuk ke dalam rumah tiba-tiba suara derum motor membuat Shafa menghentikan langkahnya dan melihat siapa yang datang.

Kakinya melemas saat melihat motor ninja berwarna hitam berhenti di depan rumahnya, sosok laki-laki yang membuatnya menangis kemarin malam datang menghampiri nya.

Laki-laki itu membuka helmnya dan menatap shafa dengan dalam seakan-akan meminta maaf.

"Hai"

To be continued

Jangan lupa vote dan comment yaa 💜

Nanti aku double update 😚

stay tuned 😍

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang