D U A

8.6K 328 9
                                    

Bel pulang sudah berbunyi dari 20 menit yang lalu. Area sekolah mulai sepi karena semua siswa sudah meninggalkan sekolah.

Shafa melirik arlojinya,dan tak henti-hentinya mendengus kesal sebab abangnya tak kunjung datang untuk menjemputnya.

"Gua duluan ya bos" shafa menoleh ke sumber suara tersebut dan ternyata alvaro belum pulang. Shafa tersenyum lalu menghampiri alvaro.

"Mau pulang ya?" alvaro melirik gadis berambut coklat itu

"Hmm"

"Boleh nebeng?"

"Gak"

"Please!abang gue gatau kemana. Gua udah nungguin dia dari tadi ga dateng-dateng" shafa mengeluarkan puppy eyesnya,alvaro menghela nafas pelan.

"Naik"

"Hah?"

"Ck,gua anter balik"

"Makasih" tanpa aba-aba shafa langsung menaiki motor alvaro. Alvaro melajukan motornya dengan kecepatan sedang lalu meninggalkan area sekolah.

Setelah shafa menyebutkan alamat rumahnya,tidak ada yang membuka percakapan lagi,mereka diam dengan pikiran mereka masing-masing.

Brumm... Brumm...

Suara kencang deruman motor membuat shafa terganggu,ia menoleh ke arah suara itu dan terkejut. Ternyata itu anak-anak yang kemarin mengkeroyok alvaro.

Shafa menepuk pelan bahu alvaro,alvaro meliriknya dari kaca spion.

"Anak-anak yang kemarin" bisik shafa pelan namun terdengar oleh alvaro. Alvaro mengarahkan kaca spionnya ke belakang dan benar,mereka ada di belakang alvaro.

"Pegangan" teriak alvaro lalu melajukan kecepatan motornya di atas rata-rata. Shafa hampir terjatuh saat alvaro mengebut,ia langsung melingkarkan tangannya dengan erat di pinggang alvaro. Namun motor alvaro masih bisa terkejar dan akhirnya terkepung. Mau tidak mau alvaro melawan mereka lagi.

Alvaro memberhentikan motornya dan memberikan isyarat pada shafa agar turun dari motornya,shafa mengangguk mengerti.

"Mau apa lagi lo?!" ucap alvaro dengan sengit,ia masih memegang helmnya.berjaga-jaga jika ada serangan dari mereka.

"Itukan cewe yang kemaren sok jagoan!cewe baru lo?!cih,jadi udah lupa sama alesha?!" cowok berambut pirang spike berdecih sinis

Alvaro menatapnya datar dan enggan menjawabnya. Shafa masih dalam posisinya,ia takut bahkan sangat takut kalau alvaro di keroyok seperti kemarin. Kemampuan bela diri shafa sangat bagus tapi ia hanya menggunakannya untuk hal mendesak saja. Kemungkinan ia akan menggunakannya sekarang.

Cowok berambut pirang spike itu menghampiri alvaro dan tanpa babibu menghantam wajah alvaro dengan pukulannya.

BUGHH..

"Bangsat lo bastian!" alvaro turun dari motor lalu melempar kencang helmnya ke arah cowok berambut pirang spike yang namanya tadi di sebutkan alvaro.

"Anjing!" helm alvaro mengenai dahi bastian dan kaca nya membeset dahinya sehingga membuat dahinya berdarah.

"Serang!" teriak bastian dan anak buahnya langsung mengkeroyok alvaro. Shafa menaruh tasnya lalu berlari ke arah mereka dan menendang bastian.

Bastian mengepalkan tangannya,amarahnya memuncak saat gadis yang tidak ia kenal berani menendangnya.

"Cih!maen kerokan" shafa memandang sinis dan memasang kuda-kuda karate nya.

Bastian geram lalu melayangkan tinju nya ke arah shafa tapi dengan cepat shafa tangkis dan langsung meninju wajah bastian.

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang