"Nah jadi gitu" ucap shafa setelah menceritakan dirinya dan pertama kali dia bertemu alvaro sampai akhirnya menjadi pacar alvaro
"panjang juga ya,tapi gua masih tetep ga percaya" alvaro menyunggingkan senyum miringnya dan shafa hanya memutar bolamatanya dengan malas
'percuma gua cerita ampe mulut berbusa' batin shafa
"kata tunangan gua, lo sama gua itu gaada hubungan apa-apa" jelas alvaro
shafa terkejut sekaligus kesal, pasti nenek lampir itu cerita yang bukan fakta.
"sebelum kamu amnesia, kamu males banget deket sama laura. bahkan liat dia dari jauh aja kamu langsung kabur. aku ga mau ngomong apa-apa lagi tentang dia, sekarang mah tergantung kamu aja mau percaya sama siapa. aku gabakal maksa kamu untuk percaya sama aku" ucap shafa sambil tersenyum
"gua ngantuk" shafa mengangguk dan langsung bangkit dari tempat duduknya.
"yaudah aku di depan aja ya" ucap shafa seraya berjalan keluar dari kamar alvaro, ia tahu alvaro sedang bingung untuk mencari siapa yang harus ia percaya. shafa mengerti kalau alvaro butuh waktu dan shafa tidak mau memaksa alvaro untuk ingat padanya.
shafa duduk dengan tatapan kosong, perasaannya mulai tidak enak. tapi ia harus berpikir positif dan percaya bahwa semua akan baik-baik saja.
shafa memasang earphone di telinganya dan mulai menyetel lagu favoritenya dari Shawn Mendes-Never Be Alone. ia menyandarkan badannya di tembok dan memejamkan matanya.
belum sampai lagunya habis, ia dikejutkan dengan tepukan pelan dibahunya. ia membuka matanya perlahan dan melihat kenzo sedang tersenyum di depannya
"hai shafa!" sapa kenzo, shafa membenarkan posisi duduknya dan mencopot earphonenya sambil tersenyum
"hai juga ken, mau jenguk alvaro ya?" tanya shafa
"iya nih, kesian kalo ga di jenguk" jawab kenzo sambil tertawa
shafa terkekeh dan menyuruh kenzo untuk langsung masuk saja ke dalam kamar alvaro
"masuk aja ken, dia sendirian kok di dalem"
"lo gamasuk?"
"gua disini aja, obrolan cowok mah beda ama cewek" canda shafa sambil tertawa pelan, kenzo tersenyum lalu masuk ke kamar alvaro.
***
"Laura lo mau sampe kapan sih ngejar alvaro?!" ucap seorang laki-laki dengan kesal
"sampe gua dapetin dia!" laura muak dengan laki-laki itu, karena selalu mengikuti kemana laura pergi dan selalu memperhatikan laura. laura tau laki-laki itu suka padanya tapi laura tidak menanggapi dan berpura-pura tak tahu.
"sadar laura! dia udah punya pacar"
"bodoamat! gua gapeduli. bahkan alvaro udah percaya kalo gua tunangan dia"
"jahat lo! lepasin ra, lepasin sebelum semua terlambat. lo tau kan alvaro kalo murka kayak gimana. ra, kita kenal dia udah lama"
"GAK AKAN PERNAH"
"terserah lo deh!"
laki-laki itu pergi dengan rasa kecewa, ia tak menyangka gadis yang disukainya selama ini berubah total.
***
decit pintu kamar berbunyi, shafa menoleh kearah pintu dan mendapati kenzo yang baru saja keluar dari kamar alvaro.
"udah ken?" tanya shafa
"udah shaf, lo udah makan?"
"belum,kenapa?"
"yuk,makan bareng gua dikantin"
"tapi alvaro-"
"gua udah izin sama dia"
shafa mengangguk dan berjalan di samping kenzo. ia bingung dan risih melihat perawat-perawat yang menatap tajam dirinya, shafa langsung melihat pakaiannya tapi tidak ada yang salah. shafa mengedikkan bahunya dan tak peduli dengan hal itu
setelah sampai di kantin, kenzo dan shafa duduk berhadapan. kenzo memanggil pegawai untuk memesan makanan.
"lo mau makan apa shaf?" tanya kenzo, shafa menoleh lalu menutup buku menu yang tadi sedang ia lihat
"bubur ayam aja ken"
"minumnya?"
"es teh manis"
"oke. mas, bubur ayam 2 sama es teh manisnya 2 ya" ucap kenzo dan pegawai tersebut mengangguk lalu pergi
"lo doyan bubur ken?" tanya shafa dengan polos
"doyan lah"
"gua kira jagoan gak suka bubur"
kenzo terkekeh melihat wajah polos shafa, tak heran alvaro memilih dia sebagai pacarnya. benar-benar tipe alvaro
"shaf, gua juga manusia. yakali mentang-mentang gua ketua geng, gua gaboleh makan bubur. gak seru dong hidup gua" ucap kenzo dengan sebal dan shafa hanya tertawa
"jaket alvaro masih ada di lo?" tanya kenzo
"iyap, masih gua simpen"
"tolong di pake kemanapun lo pergi ya, gua tau lo kenapa-kenapa dan anak buah gua gak ada yang tau"
"gua gapapa kali, santai aja. gua bisa bela diri kok"
"iya gua tau, tapi di pake aja ya"
"iyaa deh ken, nurut aja gua mah ama ketua geng" ucap shafa sambil tertawa
"gimana kabar zico?" tanya kenzo
"he's fine"
"masih suka ngelawak?"
"yap! setiap hari dia ngelawak terus malahan, sama partnernya tuh si ale"
"oh ale, yea i know him" kenzo mengangguk
"misi mas, ini pesanannya" ucap pegawai tersebut sambil menaruh pesanan mereka di meja, lalu pergi
"so, tell me about yourself" kata shafa sambil memakan buburnya
"okay. my name is kenzo lazuard, gua sama kayak alvaro. blasteran spanish,18 tahun,wakil ketua geng elixion. gua lulus duluan daripada alvaro. orang tua gua sibuk sama urusan mereka masing-masing, dan gua gak terlalu peduli tentang itu. elyxion berarti banget buat gua, gua bersyukur bisa kenal alvaro. walaupun kita geng tapi kita jauh dari kata obat-obatan terlarang. dulu gua depressed, kesepian bahkan hampir terjerumus ke obat-obatan terlarang karena gua gapunya temen untuk curhat. tapi alvaro dateng dan ngenalin gua sama elyxion, dia bahkan angkat gua jadi wakil dia sekaligus sahabat dia. maka dari itu, gua bersyukur banget punya sahabat kayak dia yang baik nya gabisa dijelasin pake kata-kata. sayang nya aja dia lagi amnesia, jadi ngeselin setengah modar" ucap kenzo panjang lebar
shafa tepuk tangan karena ia baru tahu kenzo bisa bicara sepanjang ini, yang ia tahu kenzo suka berbicara singkat seperti alvaro dan gayanya yang cool membuat cewek klepek-klepek kecuali shafa. ia menganggap kenzo seperti abangnya walaupun umurnya tak beda jauh.
TO BE CONTINUE
JANGAN LUPA VOTE GUYS(: SATU VOTE DARI KALIAN BERHARGA BANGET IH,THANK YOU:*
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Roman pour Adolescents(Jangan cuman dibaca part awalnya,karna bagian yang lain juga seru) Alvaro Xavier Aldebaran seorang cowok blasteran spanyol dan indonesia mempunyai sifat yang dingin,tertutup,cuek,dan tak tersentuh. salah satu most wanted SMA High Scope yang memilik...