1 month later...
shafa terbangun mendengar alarm nya berbunyi, ia merenggangkan otot nya dan langsung beranjak ke kamar mandi. hari ini ia sangat bersemangat karena alvaro sudah bisa masuk ke sekolah lagi walaupun masih harus dalam pengawasan penuh.
setelah melakukan ritual mandi nya, shafa langsung memakai seragamnya dan bersiap-siap untuk segera berangkat. ia mengambil ponselnya yang berdering sedari tadi.
"iya ini lagi siap-siap. masuk aja ke ruang tamu" shafa mematikan sambungan teleponnya lalu mengambil tas dan sepatunya. ia berlari ke ruang tamu dan langsung duduk di sofa untuk memakai sepatunya.
"udah sarapan?"
"belum nih. Bi, sarapan shafa mana ya? sekalian tolong bawain buat temen shafa juga ya. makasi bi, maaf shafa teriak yaa" ucap shafa dengan teriak
tak lama sarapan pun datang, shafa langsung melahap roti dan susunya dengan cepat, sedangkan temannya masih makan dengan santai.
"buruan dong" ucap shafa
"masih lama masuknya, sebentar gue lagi menikmati ni sarapan"
"huh lebay" shafa menyilangkan tangannya di dada sambil cemberut
"bodo. yaudah deh ayo, pamit sono sama bibi"
"iyaa oke" shafa langsung berlari ke dapur untuk pamit ke bi inah
setelah pamit, shafa langsung menyusul temannya tadi ke depan rumah dan langsung naik ke motor temannya itu seraya memakai helm.
"udah genta, ayo jalan" ucap shafa
"oke,pegangan"
"gak mau"
"jatoh, ga tanggung jawab"
"iya gapapa"
Genta langsung melajukan motornya menuju ke sekolah.
Genta mulai antar jemput shafa sejak supir shafa pulang kampung. mereka memang sudah mulai akrab sejak pertama kali genta main ke rumah shafa. Genta selalu menemani shafa kemana pun shafa pergi, termasuk ke alvaro. walaupun ia berat hati untuk mengantar shafa menemui alvaro tapi ia tidak ingin gadis yang ia sukai itu bersedih.
Genta tau shafa dalam masa sulit, ia tahu persis bagaimana rasanya kalau punya pacar yang amnesia. Genta pernah merasakannya. Genta selalu melihat shafa menangis ketika alvaro sedang bersama laura, ia hanya bisa menemani dan menenangkan shafa. Genta tak punya hak untuk menyuruh shafa menjauh pada alvaro, karena ia tahu seberapa sayang gadis itu pada alvaro.
Akhirnya mereka sampai di sekolah, shafa langsung melepas helm dan turun dari motor genta.
"ini, gue masuk duluan yaa" ucap shafa seraya menyerahkan helm pada genta.
genta tersenyum dan mengangguk lalu mengambil helm tersebut dari tangan shafa
shafa melambaikan tangannya lalu berlari ke kelasnya. genta terkekeh pelan melihat shafa yang selalu bersikap gemas seperti anak sd.
Genta melepas helm nya dan turun dari motornya. ia berjalan ke kelasnya dengan santai.
***
"alvaro udah dateng?" ucap shafa dengan tiba-tiba membuat ketiga temannya yang sedang mengobrol itu terkejut
"astaga shaf, orang mah salam dulu" celetuk ravenna
"iya lupa. assalamualaikum"
"waalaikumsalam" balas ketiga temannya
"alvaro udah dateng belum?" tanya shafa lagi
"udah, dia ada di kelasnya sekarang" ucap audrey
"yaiyalah emang dimana lagi, masa iya di perpus. gajelas lo drey" kata oliv
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Teen Fiction(Jangan cuman dibaca part awalnya,karna bagian yang lain juga seru) Alvaro Xavier Aldebaran seorang cowok blasteran spanyol dan indonesia mempunyai sifat yang dingin,tertutup,cuek,dan tak tersentuh. salah satu most wanted SMA High Scope yang memilik...