Bel pulang berbunyi,akhirnya pelajaran yang menguras otak itupun berakhir.
Shafa dan teman-temannya berjalan keluar kelas menuju parkiran karena alvaro sudah janji akan mentraktir mereka.
Ale,zico,dan alvaro sudah berada didalam mobil alvaro,untung saja alvaro membawa mobil yang besar sehingga bisa mengangkut mereka semua.Setelah sampai di parkiran,shafa mengedarkan pandangannya untuk mencari mobil alvaro.
Ia melihat mobil pajero sport berwarna silver lalu berlari kecil menghampiri mobil tersebut dan disusul teman-temannya.Alvaro melihat gadisnya sedang berlari lantas ia menurunkan kaca mobilnya.
Shafa melambaikan tangannya lalu masuk ke dalam mobil alvaro dan duduk di sampingnya sedangkan teman-temannya duduk di belakang bersama ale dan zico.Alvaro melajukan mobilnya menuju mall ternama,ia terkekeh pelan saat mendengar lelucon yang dilontarkan oleh ale.
Butuh waktu 20 menit untuk sampai di mall tersebut,dan akhirnya mereka sampai juga.
Teman-temannya ia turunkan dilobby mall dan shafa masih tetap bersama alvaro karena ia harus memarkirkan mobilnya."Yuk" alvaro merangkul shafa lalu berjalan masuk ke dalam mall. Shafa menunduk malu karena pipinya memerah,ia mencoba untuk menutupi pipinya dengan rambut panjangnya.
"Kita ke photobooth dulu yuk" alvaro menarik tangan shafa dengan lembut dan mengajaknya masuk ke dalam tempat photobooth. Alvaro mengambil kartu dari dompetnya dan menggesekkannya di tempat yang sudah disediakan.
Setelah kartu itu sudah digesek,mereka mulai bergaya didepan kamera dari gaya alvaro yang merangkul shafa,memeluk shafa,dan mengambil beberapa helai rambut shafa untuk dijadikan kumis.
Mereka tertawa saat melihat hasilnya fotonya,mereka sengaja foto 2 kali agar masing-masing dari mereka bisa menyimpannya."Aku nyimpen yang ini aja deh soalnya lucu" ucap alvaro sambil menunjuk ke foto kedua yang dipegang shafa.
"Lucu dari mana?orang gayanya aja kamu nyium pipi aku" shafa mengerucutkan bibirnya lalu menyodorkan foto tersebut ke alvaro. Alvaro hanya terkekeh pelan lalu mengambil foto itu dari tangan shafa dan menyimpannya di saku seragam.
"yang pacaran mah beda,dicariin dari tadi eh taunya malah disini." ucap ale dengan sedikit teriak karena jaraknya yang cukup jauh dari alvaro. Alvaro mendengus kesal karena ale membuat semua orang di mall memperhatikannya.
Ale dan yang lainnya segera menghampiri alvaro dan shafa,ia tak habis pikir kenapa alvaro tega meninggalkannya bersama teman-temannya sedangkan dia asik photobooth dengan shafa.
Ia langsung merangkul alvaro dan membawanya ke area foodcourt dan diikuti teman-temannya serta shafa yang hanya terkekeh pelan saat alvaro diambil alih oleh ale.mereka mencari tempat duduk yang kosong dan akhirnya mendapat meja berukuran besar dan terdapat kursi sebanyak 7 lalu duduk secara bersamaan.
Tangan ale dengan cepat langsung membuka buku menu yang ada diatas meja dan mencatat makanan yang ia ingin pesan di nota yang telah tersedia,lalu menanyakan makanan yang ingin di pesan oleh temannya.
Setelah semuanya selesai,ale mengantarkan nota tersebut ke court yang ia pesan dan memberikannya ke pelayan lalu balik lagi ke mejanya."Kok jadi elu yang riweh ya le?" celetuk zico dengan santai,ale hanya terkekeh pelan.
"Ale ama makanan paling cepet" ucap alvaro sambil memutar bola matanya dengan malas dan ale hanya menyengir lebar.
Sambil menunggu makanan datang,mereka mengobrol dengan sangat asik karena ale yang selalu bisa mencairkan suasana dengan leluconnya. Shafa,ravenna,oliv,audrey,dan zico sudah tertawa terbahak-bahak tidak peduli semua orang yang memperhatikannya. Alvaro hanya terkekeh pelan lalu memasang wajah datar dan dinginnya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Fiksi Remaja(Jangan cuman dibaca part awalnya,karna bagian yang lain juga seru) Alvaro Xavier Aldebaran seorang cowok blasteran spanyol dan indonesia mempunyai sifat yang dingin,tertutup,cuek,dan tak tersentuh. salah satu most wanted SMA High Scope yang memilik...