Maaf kalo typo bertebaran❤
---
Selamat membaca😊💫💫💫
Cuaca mendung menghiasi langit pertanda matahari tak akan muncul ditambah angin yang terus bersemilir sedari tadi,langit mengabulkan doa para murid yang akan melaksanakan upacara di pagi hari.
Saat amanat mulai disampaikan,seorang gadis berambut coklat dan bermata hazel datang dengan napas yamg terengah-engah,membuat semua perhatian teralih padanya.
Dia hanya bisa menyengir lebar lalu masuk ke barisan siswa yang telat,hatinya sudah pasrah akan hukuman yang diberikan nanti.
Dia menaruh tasnya disamping kakinya lalu mengikuti upacara dengan hikmat.Setelah upacara selesai,guru berkacamata tebal menghampiri barisan mereka. Gadis itu berusaha menelan saliva-nya dengan susah payah,baru kali ini dia terlambat dan baru kali ini juga dia mendapat hukuman.
"Tumben kamu telat,shafa!" guru berkacamata tebal itu sedang menatap shafa dengan heran.
"Maaf bu,saya kesiangan." shafa menunduk takut,ia menggigit bibirnya tanda bahwa ia sedang gugup.
"Karena baru pertama kali,jadi hukumannya ringan. Hormat bendera sampai bel istirahat." perintah guru itu pada shafa dan ia hanya mengangguk pasrah.
Shafa berjalan ke tiang bendera dan langsung melaksanakan tugasnya.
Matanya tertuju pada bendera yang sedang berkibar tapi pikirannya melayang entah kemana,baru dua hari ia ditinggal oleh sang pacar tapi hatinya sudah gelisah karena alvaro pergi dan tak memberi kabar sama sekali.Keringat terus menetes membuat rambut shafa yang tadinya bagus menjadi lepek,1 menit lagi bel istirahat berbunyi. Sahabatnya sudah standby di dekatnya sambil memegang air mineral dingin untuk shafa.
Kringgg...
Bel istirahat pun berbunyi,shafa buru-buru mengambil air yang diberikan oleh oliv dan meneguknya sampai habis. Ia mengelap keringatnya dengan tissue milik ravenna lalu mengajak temannya untuk ke kantin.
Mereka duduk paling pojok bersama ale dan Zico,shafa melihat temannya tertawa mendengar lelucon ale hanya bisa tersenyum singkat. Ini sudah 2 hari alvaro pergi tanpa kabar,ia hanya mengucapkan kata pamit saat shafa sedang tertidur walau shafa masih sedikit tersadar dan belum tidur sepenuhnya.
"Shaf jangan diaduk-aduk doang makanannya,dimakan elah." Omel ale karena dari tadi ia lihat shafa hanya diam dan mengaduk-aduk makanannya tanpa berniat untuk memakannya.
"Ga pengen makan,gua duluan ya" shafa bangkit dari duduknya lalu pergi menuju kelas tanpa peduli ekspresi dari teman-temannya.
Shafa berjalan menyusuri koridor sambil sesekali tersenyum karena ada yang menyapanya.
Drrttt Drrttt..
Shafa mengambil ponselnya yang bergetar di saku seragam dan langsung mengeceknya tanpa melihat kedepan.
Brukk...
"aw!" Shafa meringis lalu mendongakkan wajahnya.
"Eh sorry" ucap cowok yang menabrak shafa tadi,shafa mengeryitkan dahinya lalu hendak berjalan lagi tapi langkahnya terhenti saat cowok itu memegang tangan shafa.
"Eh nama lo siapa?"
"Kepo!"
"Ye ditanyain"
"Bodoamat"
"Serius nih gua"
"Gua juga serius!Lo ga usah kepoan jadi orang."
"Gua bakal cari tau nama lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Teen Fiction(Jangan cuman dibaca part awalnya,karna bagian yang lain juga seru) Alvaro Xavier Aldebaran seorang cowok blasteran spanyol dan indonesia mempunyai sifat yang dingin,tertutup,cuek,dan tak tersentuh. salah satu most wanted SMA High Scope yang memilik...