setelah mendapat kabar dari Kenzo kalau Shafa di serang oleh Bastian tadi siang, Alvaro langsung mengendarai motornya dengan cepat menuju rumah Shafa.
Sesampainya di rumah shafa, Alvaro memarkirkan motornya di depan gerbang. Ia langsung masuk ke dalam rumah shafa.
Disana ia melihat gadis yang disukainya itu sedang menonton tv seraya meminum milkshake coklat favorite nya. Alvaro menghela napas saat melihat Shafa tidak terluka sedikit pun. Ia berjalan pelan menghampiri Shafa.
"Shaf" panggil Alvaro dengan pelan, rebekah menoleh dan terkejut melihat Alvaro yang datang ke rumahnya tanpa memberitahu.
'rebekah let me out' pinta Shafa dalam pikiran Rebekah, Rebekah mengangguk dan akhirnya berganti posisi dengan Shafa tanpa sepengetahuan alvaro.
"al, kamu sendiri kesini?" tanya shafa dengan tersenyum
"iya aku sendiri naik motor, kamu gapapa kan?? Gaada yang luka? Gaada yang lecet? Bastian ga megang-megang kamu kan?? Ayo kita ke rumah sakit!!" ucap Alvaro, wajah khawatir nya membuat Shafa terkekeh.
"ih kok ketawa? Aku serius tau" alvaro mengerucutkan bibirnya dan langsung duduk di samping Shafa
"ih alay deh, aku ga kenapa-kenapa kok. Tadi udah di periksa sama dokter pribadi aku terus katanya aku gapapa, gaada yang luka ataupun lecet" ucap shafa sambil tersenyum, Alvaro menghela napas lega.
"Abang kamu pada kemana?" tanya alvaro seraya meminum milkshake coklat punya Shafa hingga abis.
shafa yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Abang arel masih stay di Kanada bareng mama papa, kalo bang Aiden tadi pergi sama temennya"Alvaro hanya ber'oh' ria kemudian menelepon toko kue favorite shafa untuk mengantarkan cake yang sudah ia pesan tadi kerumah Shafa.
"Kamu delivery makanan?" tanya shafa dengan heran
"Kepo ah males" ledek Alvaro dengan wajah datarnya
shafa menatap sinis pacarnya itu dan langsung memeluk Alvaro dengan erat, Alvaro sempat terkejut tapi ia membalas pelukan Shafa lebih erat
"KANGENNN BANGETTT" ucap shafa yang tak mau melepas pelukannya pada Alvaro
"SAMAA AKU JUGAA,AKHIRNYA BISA BAIKAN JUGA" ujar Alvaro seraya mengacak gemas rambut Shafa
"Baikan kita ternyata simple banget yaa" sambung alvaro dengan tertawa
"Iyaa gapapa tapi aku senengg" ucap shafa, matanya berbinar-binar menatap mata Alvaro
"Eh apaan aku kerumah kamu berkali-kali terus kamu nya kayak sok cuek gitu idiw" omel Alvaro, Shafa melepas pelukannya dan mencubit lengan pacarnya itu
"bodo, siapa suruh bandel"
Alvaro meringis dan langsung mengusap lengan nya itu
"Jangan cubit-cubit dong, dasar fans""idih" shafa tertawa dan kembali memeluk Alvaro.
Tak lama bel rumah berbunyi, Shafa hendak berdiri tapi di cegah oleh Alvaro.
"Biar aku aja""Oke"
Alvaro membuka pintu dan melihat cake pesanan nya sudah datang, ia memberikan 3 lembar uang seratusan pada kurir tersebut.
"Ini kebanyakan mas" ucap kurir itu dengan heran
"Gapapa ambil aja kembaliannya buat mas" ujar Alvaro dan kurir tersebut mengangguk lalu memberikan cake pesanan Alvaro
"Terimakasih yaa mas" ucap kurir itu kemudian pergi
Alvaro menutup pintu rumah Shafa dan memberikan paperbag isi cake pada Shafa, Shafa menatap paperbag tersebut dengan berbinar-binar. Ia tahu paperbag itu dari toko kue favorite nya, Shafa langsung mengambil paperbag itu dari tangan Alvaro dan membukanya dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Teen Fiction(Jangan cuman dibaca part awalnya,karna bagian yang lain juga seru) Alvaro Xavier Aldebaran seorang cowok blasteran spanyol dan indonesia mempunyai sifat yang dingin,tertutup,cuek,dan tak tersentuh. salah satu most wanted SMA High Scope yang memilik...