T I G A B E L A S

4.4K 196 3
                                    

"kenzo,Alvaro kenapa?!!!" Teriak carly sambil menangis ditemani dave—suaminya.

Dave hanya menunduk dan tidak berbicara sama sekali,Shafa memperhatikan ayah dari kekasihnya tersebut dengan tersenyum. Walaupun Dave tidak menyetujui hubungannya,bukan berarti Shafa harus membencinya.

Dengan perlahan,Shafa mendekati kedua orang tua Alvaro. Ia memegang tangan bunda dengan tersenyum sangat manis walaupun air matanya masih bercucuran.

"He's gonna be okay bun,we should pray for him" ucap shafa dengan lembut dan Carly mengangguk.

Mereka berdoa bersama-sama agar tidak terjadi apa-apa pada Alvaro,tak lama dokter keluar dari ruangan Alvaro.

"Keluarga Alvaro?" Tanya dokter tersebut sambil menunjuk ke arah Carly dan Dave

"Iya dok,gimana keadaan anak saya?"

"Alvaro mengalami koma" Carly dan Dave sangat terkejut saat mendengar penuturan dokter tersebut,bahkan Kenzo dengan sigap memegangi Shafa yang sempat oleng sedikit tadi.

"Alvaro mengalami benturan keras di kepala sehingga membuat dia lupa ingatan atau amnesia,tapi itu hanya sementara. Dia juga mengalami patah tulang di bagian tangan kiri, Ibu dan bapak harus membawanya kontrol kesini supaya saya tau perkembangan Alvaro dan penyembuhan amnesianya. Kalian boleh masuk tapi satu persatu dan tolong jangan berisik karena itu sangat mempengaruhi kondisi Alvaro nantinya. Baiklah saya permisi" Sambung dokter tersebut lalu pergi meninggalkan mereka semua.

Shafa duduk di samping Kenzo sambil menunggu Carly dan Dave yang tadi masuk terlebih dahulu,ia menyandarkan kepalanya di bahu Kenzo. Tidak ingin bermaksud apa-apa,Shafa hanya lelah dan dinding terlalu dingin untuk di sandarinya.

Tak lama,Dave dan Carly keluar. Shafa berdiri dan Carly pamit untuk pulang dan menyuruh Shafa untuk menjaga Alvaro sampai ia dan Dave kembali. Shafa mengangguk dan masuk bersama Kenzo,sedangkan teman-teman Kenzo berbaris rapi di luar menjaga pintu kamar Alvaro.

shafa mendekati alvaro dengan perlahan, ia melihat wajah pucat alvaro dengan tersenyum miris.

"hey" ucap shafa sambil memegang tangan alvaro dan mengelusnya perlahan.

tak lama shafa merasakan ada pergerakan dari jari alvaro, dan benar saja ia melihat mata alvaro yang sudah memandangnya dengan bingung

"lo siapa? gua siapa? kenapa gua bisa ada disini?" tanyanya sambil melepaskan genggaman shafa, shafa menanggapinya dengan tersenyum manis.

"kita kenalan lagi ya, nama gua shafa dan nama lo alvaro. lo bisa disini karena kecelakaan" jawab shafa

alvaro berusaha untuk bangun tapi dicegah langsung oleh shafa

"eh jangan bangun dulu, lo baru sadar dan tangan kiri lo patah. jadi, lo harus diem dan jangan banyak gerak." ucap shafa dan alvaro hanya bisa menuruti ucapan gadis tersebut.

"lo laper gak?" tanya shafa dan alvaro mengangguk

shafa mengambil nampan berisi makanan yang di antar suster sebelum alvaro sadar. tangan shafa bergerak ke arah alvaro seraya ingin menyuapi tapi langsung di beri tatapan tajam alvaro

"gua bisa sendiri!" ucapnya sambil mengambil nampan tersebut dengan tangan kanannya dan di menaruh nampan tersebut di atas pahanya.

shafa melihat alvaro yang sedang makan hanya bisa tersenyum miris, alvaro kembali dengan sifat dinginnya walau hanya untuk sementara.

"gua keluar sebentar ya, soalnya masih ada yang mau ngejenguk lo" ia melihat alvaro yang bersikap acuh tak acuh, shafa langsung berjalan keluar dan menyuruh kenzo untuk masuk.

shafa duduk dengan lemas, ia menggerogoh sakunya untuk mengambil ponsel tapi hasil nya nihil dan langsung teringat kalau ia lupa membawa benda tersebut.

30 menit berlalu akhirnya kenzo keluar dan shafa langsung bangkit dari duduknya.

"gua masuk ya ken" ucap shafa dan hendak membuka pintu kamar alvaro

"eh jangan shaf, dia bilang jangan ada lagi yang masuk ke kamar dia" cegah kenzo dan shafa mengangguk mengerti

"oh okay"

shafa kembali duduk dan menyandarkan kepalanya di tembok lalu memejamkan matanya, kenzo melihat shafa yang mulai tertidur langsung membangunkannya dengan perlahan untuk menyuruhnya pulang ke rumah.

"shaf pulang yuk,besok kita kesini lagi" ucap kenzo, shafa tidak bisa menolak karena memang ia sangat mengantuk. 

akhirnya shafa sampai ke rumah diantar oleh kenzo, setelah kenzo pergi, shafa langsung masuk ke rumahnya dengan cepat lalu pergi ke kamarnya untuk beristirahat.

ia langsung merebahkan tubuhnya dan memejamkan matanya sampai akhirnya terlelap.

TO BE CONTINUE

JANGAN LUPA VOTE

ps: maaf banget kalo  updatenya lama, soalnya jadwal kelas 12 itu banyak banget. udah gitu aku di kejar guru pembimbing untuk selesaiin laporan pkl. ini aja aku nyuri-nyuri waktu buat update hhehehe(:

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang