Pagi yang cerah tapi tidak secerah hati shafa. Ia terus berdoa agar jalanan yang macet kembali lancar. Waktu menunjukan pukul 7 tepat,shafa melihat abangnya yang masih santai menanti macet.
"Abangggggggg! Shafa jalan aja deh,aduh udah telattt" rengek shafa sambil menggoyang-goyangkan tangan alvarel. Ya alvarel yang mengantarkannya hari ini,katanya takut adiknya kenapa-kenapa.
"Percuma udah telat,nikmatin aja paling kena hukum" jawab alvarel dengan santai,shafa mencebikkan bibirnya.
"Ck abang ga kasian ama shafa?tar aku laporin ke papa" shafa tahu kelemahan alvarel. walaupun alvarel tegas,galak,dingin,tapi cowok yang menjabat sebagai kakak dari shafa itu sangat takut pada papanya.
Shafa terkikik geli saat mengingat dimana alvarel diomeli papanya karena memakan coklat shafa.
"Serem ih ketawa sendiri" alvarel menatap ngeri adiknya itu
"Nanti abang yang izinin kamu,biar ga dihukum" sambung alvarel lalu di jawab dengan dua acungan jempol shafa.
Tak lama,jalanan yang tadi macet kini kembali lancar dan akhirnya shafa sampai ke sekolah.
Alvarel memarkirkan mobilnya di depan gerbang sekolah,dan berjalan sambil menggandeng tangan adiknya untuk menghampiri pak satpam."Selamat pagi pak" ucap alvarel dengan tegas dan berwibawa,shafa menahan tawanya.
"Selamat pagi pak,ada apa?" sahut pak satpam dengan sopan
"Saya mau mengantarkan adik saya,maaf dia telat soalnya tadi ada urusan sebentar"
"Oh iya pak gapapa,tapi saya gabisa jamin pak kalau si eneng di hukum soalnya udah peraturannya begitu." ujar pak satpam sambil membukakan gerbang yang kunci.
"Biar saya yang izinkan ke dalam" alvarel dan shafa melangkah masuk menuju guru piket. Shafa menggenggam tangan alvarel dengan erat.
Alvarel melihat guru piket yang sedang menulis absen,ia berdeham agar guru itu melihatnya.
"Ekhem" guru itu menoleh dengan tatapan bingung
"Ada apa pak?" tanya pak juan
"Maaf pak sebelumnya,begini tadi kita ada urusan sebentar yang membuat shafa harus telat. Jadi saya mohon anda tidak menghukumnya." ucap alvarel dengan tegas.
"Baiklah,tapi untuk kali ini saja pak. Kalau shafa telat lagi,sesuai peraturan sekolah,dia harus dihukum." jelas pak juan dengan sopan karena tahu alvarel bukanlah orang biasa.
"Terima kasih pak" pak juan mengangguk lalu melanjutkan tugasnya menulis absensi siswa.
Alvarel menatap adiknya lalu tersenyum singkat,membuat siswi yang lewat terpekik senang karena sedari tadi menatap alvarel dengan takjub. Cih,giliran cogan aja getol.
"Masuk kelas sana,belajar yang bener lil sis" alvarel mengacak pelan rambut adiknya dan di balas dengan anggukan kepala shafa.
Setelah alvarel pergi,shafa berlari kecil menuju kelasnya.
"Wiuh,untung gaada guru" gumam shafa lalu masuk ke kelasnya dengan santai.
"Ini nih gua demen,nax jendral baru dateng" celetuk ojay dengan cengiran lebar
"Berisik lu jay" sahut shafa sambil tertawa pelan.
Shafa menaruh tasnya dan duduk dengan santai di samping olip.
"Tumben lu sap terlambat?"
"Iya,tadi ada urusan dulu trus di izinin deh ama abang gua"
"Ohh"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Teen Fiction(Jangan cuman dibaca part awalnya,karna bagian yang lain juga seru) Alvaro Xavier Aldebaran seorang cowok blasteran spanyol dan indonesia mempunyai sifat yang dingin,tertutup,cuek,dan tak tersentuh. salah satu most wanted SMA High Scope yang memilik...