"adek abang udah pulang" sapa aiden yang melihat adiknya baru pulang dari sekolah
"btw kamu nyuruh abang arel pulang? ada apa?" aiden menghampiri adiknya dan mengikuti shafa ke kamarnya
"iya bang, nanti aja biar aku ga dua kali cerita" jawab shafa dengan lemas, shafa membuka pintu kamarnya lalu masuk dan diikuti aiden seraya menaruh tas di lantai
"dih mageran sekali cewek satu ini" ledek aiden
"bodo ah" ucap shafa seraya merebahkan tubuhnya
"genta kok udah ga main lagi sama kamu?"
pertanyaan aiden membuat shafa semakin malas untuk menjawabnya, ia masih ingat betul ketika genta memilih untuk menjauhinya hanya karena shafa lebih memilih untuk menjadi sahabatnya.
aiden yang melihat adiknya hanya diam itu menatap heran, "tumben ga semangat, biasanya semangat banget ngomongin genta. yaudah mau abang beliin apa?"
"yang biasa kalo aku lagi ga mood aja bang" ucap shafa lalu memejamkan matanya
aiden mengangguk mengerti, ia mencari kontak seseorang dan meneleponnya.
"2 yaa, antar ke rumah saya" setelah itu aiden mematikan sambungan teleponnya dan keluar dari kamar shafa
***
"laura, papa sudah membatalkan perjodohan kamu dengan alvaro" ucap carlos
"APA?!!" gelas kaca yang sedang di pegang laura itu remuk seketika dan membuat darah di tangan laura menetes
carlos langsung memanggil salah satu pembantunya untuk mengobati tangan laura.
"apa papa tau sesusah apa aku berusaha buat dapetin alvaro?"
"maka dari itu papa membatalkan perjodohan ini"
"LAURA TIDAK AKAN MELEPASKAN ALVARO DENGAN MUDAH"
"PAPA TIDAK MENGAJARKAN KAMU UNTUK MENJADI KURANG AJAR LAURA!!"
"BAGAIMANA PUN CARANYA LAURA AKAN TETAP MEMBUAT ALVARO MENCINTAI LAURA"
"CUKUP LAURA!! KALAU KAMU BERANI MEMBUAT NAMA PAPA TERCEMAR, PAPA GAK AKAN SEGAN-SEGAN MENGIRIM KAMU KEMBALI KE SPANYOL"
"LET'S SEE" laura membanting kotak p3k yang ada di hadapannya dan berlari ke kamarnya meninggalkan carlos yang sedang emosi
laura mengambil ponsel nya dan menelepon seseorang untuk menjalankan rencana kedua nya
"Halo, jalankan rencana kedua nya. jangan sampai ada kesalahan"
'Brigitta gimana?' tanya seseorang di telepon
"Gue gamau ngambil resiko cuman gara-gara cewek alay satu itu. jalanin aja yang gua perintahin" ucap laura dan langsung mematikan sambungan teleponnya
Laura tersenyum miring dan mengambil buku rahasia nya di brangkas, ia duduk di meja dan mulai menulis rencana-rencana selanjutnya yang akan ia lakukan demi mendapatkan alvaro.
laura menoleh ke bingkai foto yang ada di samping kiri nya, ia tersenyum miris melihat foto keluarga kecilnya sebelum papa nya merusak segalanya.
"i have to do this for my happiness, Mom" laura menghapus air mata yang ada di pipinya dan melanjutkan tulisannya.
Carlos menekan tombol call pada kontak alvaro dan tak lama suara alvaro terdengar di telinga nya.
'iya om, ada apa?' tanya alvaro di sebrang sana
"jaga pacar mu baik-baik, om disini akan menahan laura sebisa mungkin untuk tidak berbuat sesuatu yang jahat"
'ada apa dengan laura?' carlos bisa mendengar jelas nada bicara alvaro berubah
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Teen Fiction(Jangan cuman dibaca part awalnya,karna bagian yang lain juga seru) Alvaro Xavier Aldebaran seorang cowok blasteran spanyol dan indonesia mempunyai sifat yang dingin,tertutup,cuek,dan tak tersentuh. salah satu most wanted SMA High Scope yang memilik...