Udara pagi adalah udara yang sangat disukai Alvaro apalagi udara yang saat ini ia hirup adalah udara dari negara tercintanya,Indonesia.
Setelah mendapat izin dari bundanya kemarin,Alvaro langsung mempacking pakaiannya dan pergi menuju bandara. yang ia inginkan hanyalah bertemu sang pacar,dengan wajah yang datar dan dingin Alvaro menggeret kopernya dan menstop taksi yang lewat."Aldebaran residence ya pak"
"Siap mas"
Selama di perjalanan Alvaro hanya memasang wajah datar dan dingin tapi hatinya terus tersenyum bahagia,ia tidak sabar memeluk shafa. Rencananya malam ini ia akan berkunjung kerumah shafa membawa coklat yang sudah ia beli dari Spanyol dan sebucket bunga Lily.
Butuh waktu satu jam untuk sampai ke rumahnya,ia memilih untuk memejamkan matanya sebentar karena perjalanan dari Spanyol ke Indonesia cukup lama.
"Mas,sudah sampai" suara supir taksi itu membangunkan Alvaro,ia mengeluarkan selembar uang seratusan dan di berikan kepada supir taksi itu lalu Alvaro keluar dari taksi itu sambil menggeret kopernya.
Ia membuka gerbang rumahnya lalu berjalan memasuki pekarangan rumah,mata tajamnya melihat sekitar rumah yang sepi tak ada orang. Saat ia membuka pintu rumah,ia melihat sepasang suami istri sedang menyambutnya dengan memegang spanduk 'welcome home den alvaro'.
Alvaro terkekeh pelan lalu menyalimi suami istri tersebut.
"Gimana kabarnya bapak sama bibi?""Alhamdulillah kita sehat terus den" ucap pak Dadang yang tak lain adalah supir pribadi keluarganya.
"Iya den,aden gimana kabarnya?ibu sehat disana?" Tanya bi Marni dengan sopan
"Baik bi,bunda juga" jawab Alvaro sambil tersenyum singkat.
"Yaudah den ke kamar aja istirahat,udah bibi rapihin kamarnya. Kopernya biar pak Dadang yang beresin" titah bi Marni dan Alvaro hanya menganggukkan kepalanya.
Ia langsung menuju kamarnya yang berada di lantai 2,tanpa babibu Alvaro langsung membanting tubuhnya di kasur king size miliknya dan kembali melanjutkan tidurnya.✨✨✨
"Morning!" Sapa shafa pada semua orang yang ada di rumahnya,ia masih senang karena kemarin alvarel membelikan banyak novel dan juga parfume idolanya yaitu Shawn Mendes.
"Morning love!" Ucap seorang wanita yang sangat berharga dalam hidup shafa.
"Ma,abang arel kemana?"
"Udah ke kantor tadi pagi,banyak kerjaan yang numpuk kata dia."
"Oh oke" mata shafa beralih pada papanya yang masih setia membaca koran menikmati liburan sedangkan kerjaannya dilimpahkan pada abang tercinta nya.
"Papa ga kasian sama abang?" Tanya shafa sambil duduk disamping papanya.
"Papa ngajarin abang mu supaya dia bertanggung jawab dan bisa mimpin perusahaan kedepannya. Kan kamu tau sendiri,Abang mu Aiden itu lebih milih untuk jadi pilot. Jadi ya harapan papa satu-satunya cuman alvarel." Jawab brylian dengan lembut,shafa mengangguk mengerti lalu mengambil roti yang tergeletak di samping gelas berisi kopi milik papanya dan langsung melahapnya dengan ganas.
"Itu roti papa,dek" brylian menatap rotinya dengan iba,ia menghela napas lalu menyuruh istrinya membuatkan roti lagi.
"Laper pa" ucap shafa sambil menyengir dan jarinya membuat tanda v-sign.
"abwang aiwden mawna pwa?" Ucap shafa dengan tak jelas karena mulutnya penuh dengan roti.
"Abisin dulu roti dimulut,dia ada dikamar" setelah papanya berbicara,shafa menelan roti yang ada di mulutnya dengan kasar lalu meneguk sedikit kopi papanya dan bergegas ke kamar aiden.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALVARO
Teen Fiction(Jangan cuman dibaca part awalnya,karna bagian yang lain juga seru) Alvaro Xavier Aldebaran seorang cowok blasteran spanyol dan indonesia mempunyai sifat yang dingin,tertutup,cuek,dan tak tersentuh. salah satu most wanted SMA High Scope yang memilik...