Sowiy fo typoo
Usyaaap pala dedeq
🐰🐰1.
HIS FRAGILE EYES
Rembulan memaku awan terhimpit rimbunya dedaunan. Cahayanya tertahan oleh dahan yang saling bertautan. Rimbunnya pohon besar di tepi taman, serta dinginnya udara malam, adalah kombinasi yang sempurna untuk tetap terjaga.
Duduk sendirian di halaman depan sebuah rumah sakit besar. Duduk menunggu seseorang keluar dari dalam. Sudah sejak beberapa jam yang lalu aku masih terpaku disini dalam riuhnya suara hati yang selalu berdebar.
Beberapa jam yang lalu, ku dengar sebuah kabar, tentang sesuatu yang sejak lama ku nantikan. Seseorang yang teramat sangat ku rindukan. Setelah ribuan malam mendekam dalam kesunyian meredam sakit yang terlupakan. Dia akhirnya terbangun berbekal sisa kekuatan.
Aku bangga pada mu, Ayah!
Akhirnya Ayah ku kembali. Memiliki hidupnya lagi, bangkit dan menyembuhkan luka yang menganga selama ini. Aku belum pernah bertatap mata dengannya setelah sekian lama. Bukan karena aku takut, tapi aku tidak ingin membuatnya terkejut. Hanya ingin menjaga jiwanya tetap tenang.
Terakhir kali aku menampakkan diri di depannya. Adalah saat untuk yang pertama kalinya dia terbangun dari coma. Kurang lebih tiga bulan yang lalu ku rasa. Saat itu hanya ada aku yang bersamanya. Tentu saja dengan cara mengendap-endap dan tanpa sepengetahuan perawat jaga.
Saat itu sudah larut malam, ku kira mereka tidak akan melakukan pemeriksaan, maka dari itu waktu yang begitu tenang ku gunakan untuk memandang wajah tenang Ayah sepanjang malam. Karena hanya saat itulah aku bisa bersamanya. Hanya di waktu itulah tidak ada keluarga Ayah yang datang menjaga.
Ku rasa Tuhan memberikan waktu itu khusus untuk ku, Thank God.
Dan sekarang setelah berbulan-bulan Ayah menjalani perawatan pemulihan, dokter menyatakan Ayah sudah boleh pulang. Menjalani perawatan selanjutnya dengan pengawasan keluarga. Kalian tidak akan bisa membayangkan, betapa hati ku ingin meledak karena bahagia.
Ayah sudah bisa berjalan, sudah bisa beraktifitas normal. Tapi aktifitasnya masih terbatas. Ayah belum boleh melakukan hal-hal yang berat. Terutama memaksakan diri untuk mengingat apa yang telah ia lupakan.
Berkat selalu bersama dengan Paman Yoongi, atau orang yang menginginkan dirinya ku panggil Kakak ini, aku akhirnya bisa bertemu dengan Ayah secara langsung. Tanpa harus mengendap-endap mencuri waktu lengang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel And His Guardian ( Vkook / Family )
FanfictionApa kau pernah lihat sosok malaikat tak bersayap? begitu murni dan mungil sorot matanya yang jernih tak akan tega untuk disakiti dan senyumnya, bagai sakura yang mekar kala purnama membulat sempurna, indah.