9. Invissible Illness

6.6K 691 96
                                    

Sorry for typo

Ayahnya anak-anak 😍😍😍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayahnya anak-anak
😍😍😍

9
Invissible Illness

Ribuan malam tenggelam dalam keraguan. Jutaan harapan melayang terombang-ambing bersama bintang. Angkasa menjadi hampa dan hanya ada kosong belaka. Ketika impian memudar atas hati yang hilang keyakinan. Segala harapan berubah menjadi fatamorgana.

Ibaratkan tangkai mawar yang kehilangan kesegaran. Layu merunduk tanpa kekuatan. Hatinya tergores dengan luka yang tak akan pernah ia perlihatkan. Kepada dunia yang mungkin belum berpihak pada takdir kelahirannya.

Rintik hujan membasah di pelataran, interpretasi dari perasaan lara yang terpendam lama. Mendung menggantung hilangkan cahaya mentari senja adalah visualisasi hatinya yang berkabut pekat. Sejauh ia bernafas, hanya ada sesak dalam rongga dada.

“Disini kau rupanya?”

Suara tak asing itu terdengar menyakitkan. Lebih pedih dari ketika ujung jari tergores belati. Suara renta yang masih kokoh menggema memenuhi setiap sudut ruang kamarnya.

“Apa yang sedang kau lakukan? Melamun tak jelas dan meninggalkan guru privat mu begitu saja!”

Kehidupan kembali kepada detak yang seharusnya. Lamunannya memudar begitu setelah suara ini menggema. Keinginannya memiliki sayap burung untuk terbang bebas hancur serta merta. Kembali tersadar jika semua itu hanyalah harapan hampa.

“Bisakah aku istirahat sejenak? Kepala ku pusing sekali,” Jawabnya dengan suara lemah. Berharap ada sedikit sentuhan lembut menghangatkan sisi hatinya yang mendingin karena hujan.

“Kau mulai manja? Keluhan yang tidak masuk akal,”

“Aku tidak minta lebih, ini hari minggu dan bisakah aku memiliki waktu istirahat sampai matahari terbit besok?

“Semua yang ada dalam genggaman mu sekarang bukan sesuatu yang gratis, masih ada banyak hal lain yang harus kau perjuangkan juga masih ada banyak waktu yang harus kau korban kan, sekarang bukan saatnya bersantai,”

Tatapan sendu itu mampu untuk menggores sesudut hati. Seharusnya, tatapan pilu itu mampu membangkitkan secuil simpati. Sayangnya, ada tatapan lain yang lebih mendominasi. Pedih dan dingin, kuat dan tegas, tak terkalahkan dan tak terpatahkan. Memancar puluhan tahun lamanya.

Dari seraut wajah tegas nan kokoh. Alis tebal yang menukik tajam. Struktur rahang yang gagah. Semua aset itu mendukungnya tetap mempesona di usia senja, Jeon Younghoon. Sosok beruban yang begitu berkuasa dan dominan di segala bidang.

Little Angel And His Guardian ( Vkook / Family )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang