Sorry for typo
Kalo ini Oogii
Apa kata kalian?
🐰🐰🐰26
Lantern of hopeDalam sebuah kisah cinta, masa lalu bukanlah sandungan. Dalam sebentuk ikatan cinta, menerima adalah keputusan yang tak pernah salah. Sebab cinta tak akan bermakna tanpa adanya sebuah pengorbanan. Karena cinta itu butuh untuk di perjuangkan.
Seperti halnya rasa sakit yang tak pernah absen disepanjang perjalanan meraih cinta. Warna dari kata perjuangan yang penuh makna. Detik akan selalu terasa berharga. Apabila cinta mendapatkan tempat yang semestinya. Walaupun itu harus bersanding dengan rasa sakit yang tak ada akhirnya.
Sebuah pelukan hangat, pengobat rindu, pelepas dahaga cinta. Pelukan dari rengkuh lengan manis beraroma kasih sayang. Sarat akan serat kerinduan yang mengkristal. Beku menjadi batu dalam hati yang sendu.
“Bunda?” Si manis, memanggil lirih, di sela pertautan keduanya melepas segumpal rasa sesak di rongga dada.
Sosok wanita anggun berparas cantik menangis mendekap Jungkook lebih erat. Tanpa suara tanpa kata, terdiam meleburkan sakit dalam hati yang merajam. Tentang masa lalu yang tak termaafkan. Tentang kesalah pahaman yang tak ada penjelasan.
Di susul oleh beberapa pria dewasa menyaksikan pertemuan haru mereka. Sosok ibu yang menjadi pengasuh. Orang lain yang mengambil peran ibu untuknya. Membesarkan Jungkook kecil hingga tumbuh menjadi anak yang menggemaskan. Membesarkannya jauh dari peradaban dan dunia luar.
“Bukan Bunda Sayang, bukan Bunda,” Bisiknya dengan menahan rasa sakit yang mencekik hati. Mengenang sosok kakak kembar dengan paras yang tak jauh beda darinya.
“Bagi ku Bibi tetaplah Bunda,” Jawab si manis dengan bisik yang sama.
Kapan Jungkook mengetahui kenyataan tentang ibu yang selama ini membesarkannya bukanlah ibu kandungnya. Adalah ketika ia menjadi tawanan Jeon Younghoon. Beberapa rahasia terkuak tanpa sengaja. Tentang masa lalu penuh aib yang tak pantas untuk di adili.
Sebuah uluran tangan, menarik bahu Jungkook. Pelukannya dengan Yoon Chaeyoung terputus seketika. Tergantikan dengan bidang dada sang Ayah yang bergetar hebat.
Kerapuhan itu jelas nampak. Dari sudut pandang Taehyung sebagai seorang Ayah. Kepada buah hatinya tercinta. Rasa bersalah menyeruak menghantam sisi hati yang memendam penyesalan. Andaikata Taehyung punya lengan yang lebih kuat kala itu, maka Jungkook tak akan mungkin sampai memanggil orang lain ‘Bunda’.
“Sayang,” Bisik Taehyung untuk Jungkook yang menjadi bingung akan sikap sang Ayah.
Bukan Jungkook yang membutuhkan pelukan. Melainkan Taehyunglah yang harus di tenangkan. Memikul beban perasaan yang sarat akan penyesalan. Rasa bersalah yang tak ada habis di telan. Belum lagi kini kedua anaknya sampai hidup terpisah karena keadaan. Wujud nyata kegagalannya menjadi orang tua tunggal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Angel And His Guardian ( Vkook / Family )
FanfictionApa kau pernah lihat sosok malaikat tak bersayap? begitu murni dan mungil sorot matanya yang jernih tak akan tega untuk disakiti dan senyumnya, bagai sakura yang mekar kala purnama membulat sempurna, indah.