"Selamat pagi duniaa... "
Hari ini, hari yang bisa dibilang sangat penting dalam hidupku, tentu saja hari ini adalah pertama kali masuk kampus ada perasaan gugup tapi bukan Ricis namanya kalau tidak semangat.
"Cis udah siap aja, semangat banget kayaknya"
"Iya dong mba oki, icis kan emang selalu semangat"
"Iya deh adek mba yang cantik"
Aku berangkat kesekolah menggunakan motor yang dibelikan mba oki, aku menikmati perjalanan menuju kampusku.
Masuk dikampus yang sepama ini aku impikan rasanya benar benar luar biasa, aku celingak celinguk memperhatikan setiap detail kampusku dan dari arah berlawanan seorang laki laki berlari kencang danBughhh.....
Aku langsung terjatuh begitu juga dengan dia, rasanya pantatku sakit sekali, untuk apa dia berlari larian apa orang ini tidak tau bahwa ini tempat yang ramai
"Waduh... Mbak kalau jalan liat liat doang "
"Ko saya sih, kan masnya sendiri yang lari-lari enggak karuan kok malah nyalahin saya"
"Dasar perempuan gila sendiri salah malah ngeyel"
Belum sempat aku balas ocehannya dia langsung pergi begitu saja dasar lelaki gila bisa bisanya dia mengataiku gila, aku langsung bergegas masuk kedalam kelas dan didalam sudah banyak yang datang dan aku mengambil tempat duduk, dosenpun sudah masuk.
Hampir dua puluh menit dosen sudah memulai pelajaran dan tiba tiba seseorang menggetuk pintu"Permisi pak dosen,, maaf saya terlambat"
Semua pandangan mengarah padanya terlebih aku, tunggu dulu bukannya orang itu adalah lelaki yang marah marah tadi? Aku tidak mungkin salah dia adalah lelaki yang tadi menabrakku
"Kamu! Siapa namamu? Mengapa kamu bisa terlambat?" Tanya dosen pada lelaki tersebut
"Saya Atta halilintar pak, saya sebenarnya sudah dari tadi sampai dikampus tapi ada masalah sedikut pak jadi telat masuk"
"Baiklah! Silahkan duduk!"
Ternyata lelaki gila itu bernama Atta? Yah nama yang bagus tapi tidak sebagus perilaku manusianya! Lelaki tersebut ternyata duduk disebelahku? Ya Allah kenapa harus disampingku? Manusia belagu, sok ganteng.
Setelah mata kuliah berahir aku langsung pulang dengan mood yang kurang baik, aku tidak tau mengapa aku bisa sebenci ini pada seseorang huh.. Rasanya aku tidk ingin sekelas dengannya
"Assalamualaikum" sahutku
"Waalaikumussalam"
Aku langsung menjabat tangan kedua orang tuaku dan kakak kakak ku, saat itu aku merasa sedikit bingung tumben tumbenan semua ngumpul? Ada apa? Ibu tidak ada mengatakan ada acara keluarga
"Pak, Buk, kok tumben semua ngumpul? "
"Sini duduk dulu nak, Ibu mau ngomong sama kamu"
"Iya, Ibu mau ngomong apa?"
Perasaanku tidak enak memangnya apa yang sudah terjadi
"Kamu sayangkan sama Ibu? Kamu maukan ngebahagiain Ibu?"
"Loh ko Ibu bertanya seperti itu? Aku sangat sayang sama Ibu dan tentunya kebahagiaan Ibu penting bagi aku apapun bakalan Ria lakuin buat Ibu"
Ibu hanya tersenyum tulus ketika mendengar jawabanku
"Umi akan menikahkan kamu nak sama anak sahabat umi dan ini sudah kami sepakati"
Degh... Saat itu aku tidak bisa berkata kata, aku hanya menatap Ibu yang menatapku penuh harap
"Ibu melakukan ini karna ibu sudah mengenal baik keluarganya dan tentunya si lelaki juga nak"
Rasanya saat itu aku ingin menolak tapi entah mengapa bibirku keluh karna tatapan umi yang penuh harap agar aku menerima pernikahan itu
"Baik Ibu jika itu menurut Ibu dan bapak baik, Ria tidak bisa menolak dan Ria yakin ink pasti yang terbaik"
Ibu tersenyum bahagia mendengar jawabanku yang penuh keyakinan dan berharap kedepannya lebih baik
"Alhamdulillah adek mbak bakalan punya imam, semoga kamu cocok dengan lelaki pilihan ibu ya dek"
Mbak oki memelukku penuh kasih sayang
"Jadi Ibu kapan keluarganya akan datang? "
"Malam ini mereka sekeluarga akan datang"
--------*****------------
Disis lain dirumah megah sedang terjadi perdebatan antara anak lelaki dengan ibunya iya dia Atta Halilintar"Umi aku beneran mau dinikahin sama anak sahabat Umi? " tanyaku pada Umi
"Iya Atta, perempuan itu cantik berhijab dan isnyaallah baik untuk kamu dan anak anak kamu nanti"
"Tapi umi aku... "
"Atta please ikuti kemauan umi"
"Baiklah umi"
Jika ini bisa membuat umi bahagia aku akan melakukannya walaupun ku belum mengenal siapa perempuan itu.
Malam hari aku dan keluargaku akan segera kerumah calon istriku
Hah calon istri? Mengenalnya saja aku tidak pernah aku hanya bisa tersenyum miris saat ituBeberapa saat di perjalanan ahirnya rumah yang aku dan keluargaku tuju sudah ada didepan mata dan ini saat menerima takdir yang sebenarnya
Oke guys ini pertama banget gue buat cerita tentang Atta Halilintar dan Ria ricis
So? Bagi kalian yang merasa fans atta dan ricis suport yah cerita ini sepp see you
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiniy
Romance"dia! sipemarah yang takut kehilangan , namun raut mukanya yang penuh dengan gengsi menutup kesan sayang dan rasa taku kehilangan orang yang spesial di hidupnya" *Atta Halilintar *Ria Yunita (ria ricis)