my sunshine

2.2K 158 46
                                    

Beberapa hari setelah perseteruan yang hampir membuat rumah tangga mereka hampir berahir sekarang semuanya berjalan seperti biasa, ada banyak hikmah dari permasalahan permasalahan rumah tangganya seperti tidak saling menutupi, berusaha saling terbuka dan mereka lebih saling memper cayai.
Dan saat ini ricis dan atta sudah pulang kerumah mereka tidak lagi dirumah orang tuanya atta atau yang berstatus mertuanya ricis.
Mentari pagi yang menelusup daru celah celah jendela kamar membangunkan dua insan yang tengah tenggelam dalam dunia bawah sadarnya, indah sejalibrasanya saat bangun netra sudah menangkap sosok yang dicinta.

"Good morning my sunshine"

Begitulah sapaan dari laki laki yang kini terbaring disamping perepuannya, kaliamat yang dikeluarkan memberikan semangat yang berbeda untuk perempuannya, bagai mana mungkin seorang perempuan tudak senang diberikan kaliamat indah dipagi hari rasanya ricis menjadi orang yang paling beruntung kala itu.

"Morning to, humms"

Mendengar ucaoan manis lelaki yang ducintai membuatnya bermanja manja dipagi hari ini, lihat saja bukannya bangun meninggalkan ranjang ricis malah memeluk suaminya menenggelamkan kepalanya didada budang suaminya, menghirup bau khas suaminya tidak perduli suaminya belum membersihkan diri, lantar perlakuannya kali ini membuat suaminya mengerutkan alisnya.

"Tumben manja?"

Atta mengelus kepala sitrinya yang masih tetap berada dipelukannya kini.

"You're mine, jadi aku boleh dong, nanti kalok aku kaya gini sama laki laki lain kamu marah pasti"

Atta terkekeh mendengar jawaban cerdas dari istrinya kali ini.

"Pastinya, aku tidak mau perempuanku bersama laki laki lain"

"Cium''

Ricis melonggarkan pelukannya dan menujuk pipinya, atta tak henti hentinya heran dengan sikap istrinya kali ini, biasanya untuk menciumnya atta harus melakukan beberapa tehnik tapi kali ini? Dia sendiri yang menawarkannya, dengan senang hati atta mengabulkan permintaan istrinya kali ini.

"Cupps"

Satu ciuman neluncur dipipi ricis dan membuatnya tersenyum lebar.

"Kamu sehatkan sayang? Tumben kaya gini"

"Sehat dong, udah yuk bersih bersih nanti kita sarapan tapi aku duluan yang mandi ya"

Tanpa mendengar jawaban suaminya ricis langsung turun dari ranjangnya dan berlalu kekamar mandi, atta duduk dan bersandar dikepala ranjang memikirkan tingkah istrinya dan sesekali tersenyum geli mengingat tingkah istrinya.

"Ternyata istri gue kalau manja gitu banget ya haha,, tiap hari aja kaya gitu kan seneng gue" gumanya

Ricis keluar dari kamar mandi dan sudah bersiap untuk kedapur atta berdiri didekat tembok dan memperhatikan istrinya tapi kali ini tatapanya mendapat kecaman dari istrinya.

"Khmm ngapain ngeliat kaya gitu? Gih mandi bau tau"

Jleb!! Sikap manjamu mana nona ricis? Atta memutar bola matanya malas dan berlalu kekamar mandi.
Ricis sudah berada didapur dan membuat nasi goreng untuk sarapan atta yang baru selesai mandi menemui istrinya didapur, atta bersandar dipintu dapur dan mencium aroma harum dari nasi goreng buatan istrinya.

"Masi lama ga? Wanginya enak bangett"

"Bentar lagi sayang, sana duduk dimeja makan nanti aku bawain"

"Siaap nyonya ricis halilintar"

Mendengar jawaban suaminya membuat ricis cekikikan tak jelas dan menggelengkan kepalanya.
Ricis menghampiri suaminya dimeja makan yang sedang menunggu nasakannya dengan memainkan ponsel miliknya.

"Abang nih sarapan dulu main"

Tanpa basa basi atta melahap nasi goreng yang dibuat oleh istrinya setelah selesai mereka pergi keruang tamu hanya untik berbincang karma tidak ada kerjaan hari ini.

"Sayang jalan jalan yuk" ucap atta yang memainkan bantal disofa

"Kemana?" tanya ricis singkat

"Kemana aja yang penting kelur bosan dirumah terus"

"Ke mall? "

"Boleh! Tapi ngapain? " tanya atta pada ricis

"Ga tau juga, ga jadi deh yang lain aja gimana" usulnya pada suaminya

"Gini deh, kita jangan pergi pas pagi tapi nanti sire aja aku mau ngajakin kamu kesuatu tempat "

"Kemana? Jadi penasaran bang"

"Sesuatu pokoknya kamy bakalan jadi krang pertama yang aku bawa kesana"

Ricis tersenyum mendengar jawaban suaminya, rasanya rucis ingin secepatnya sore untuk mengetahui tempat yang dimaksut suaminya.
Sorepun tiba, saat yang dinanti nati oleh ricis sudah datang, dia ingin memuaskan rasa penasrannya pada tempat yang dimaksutkan suaminya.
Kini atta dan ricis sudah berada diperjalanan menuju bukit yang dimaksutkan oleh atta, ricis tampak anggun menggunakan gamis pink yang selaras dengan jilbabnya.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama ahirnya atta memarkirkan mobilnnya dan mengajak ricis sedikit berjalan jarna memang bukit yang dituju tempatnya sedikit jauh, sebenarnya tidak jauh jika bisa masuk kedaerah bawah bukit namun karna jalannya kecil sehingga tidak bisa membawa mobilnya ikut masyk dan sejrang suami istri ini berjalan beriringan, atta menggenggam tangan istrinya hingga kurang lebih lima belas menit mereka sudah sampai dipuncak bukit yang tidak terlalu tinggi ini, letih yang tadi seakan tidak ada apa apanya ketika melihat pemandangan yang disugukan, rici tak henti henti mengucapkan kekagumannya.

"Bang ya Allah tempatnya indah banget" ucapnya dengan suara yang cukup tinggi karna takut suaranya tak terdengar oleh angin yang bertiup kencang.

"Iya indah banget, aku udah jarang kesini, dan biasanya aku keaini sendiri dan sekarang aku bawa kamu dan kamu adalah orang pertama yang aku ajak kesini"

Mendengar perkataan suaminya ricis tersentuh hatinya, dia senang sekali bisa diajak menikmati panorama seindah ini dengan lelaki yang ia cintai saat ini. Ricis mendekati Atta dam memeluk suaminya tidak perduli dengan keberadaan beberapa orang yang ada ditempat itu.

"Makasi ya, udah bawa aku kesini aku bersyukur banget" ucapnya seraya menatap atta dengan mata yang berkaca kaca.

"Sama sama, kamu jangan nangis dong" serunya, dan menempelkan kedua telapak tangannya dipipi istrinya.

"Abisnya aku terharu bang, baru pertama kali kesini sama kamu lagi, dan pemandangannya masya Allah indah banget aku merasa paling beruntung disini"

"Umm... Udah ya jangan nangis diliatin orang orang loh"

Ahirnya atta menghapus air mata bahagia dari istrinya itu.

"Liat deh mata harinya mau tenggelem" ucap atta heboh yang diikuti dengan tawanya

"Waa indah bangett kameranya mana? Ayo kita foto disini"

''Minta bantuan siapa ya"

Atta celingukan melihat sekelilinya dan dia meminta bantuan untuk mengambil gambar pada seseirang yang juga pengunjung.
Mereka berpose dengan sangat indah atta mendekap ricis dan menyatikan dahinya, fotonya tampak romantis dan yang memoto? Tak kalah takjub dengan dua pasangan yang tengah dimabuk asmara ini.

Uppppp masi ada yang mau baca? Jangan lupa vite ya teman teman

"











DestiniyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang