first day without you(part 12)

2.1K 114 17
                                    

Pakaian atta sudah erususn rapi bolehku, dia membawa stok pakaiyan yang lebih banyak karna seminggu bukan waktu yang singkat jika diluar kota,pakaian yang sudah aku lipat aku masukkan satu persatu kedalam koper berwarna hitam, atta masih berada didalam kamar mandi membersihkan tubuh kemudian bersiap siap, tepat 05:00 sekarang semua sudah siap atta sudah rapi dan kini aku mengiringinya keluar dari rumah diikuti umi dan yang lainnya, karna posisinya saat ini atta berangkat dari rumah umi, supir sudah menunggu didepan gerbang dan ketika kami keluar dia menaikkan barang barang bawaan atta, adik adik atta memyalaminya kemudian dia menghampiriku yang berada dusamping umi

"Kamu baik baik ya dirumah, abang enggak lama cuma seminggu, abang bakalan hubungin kamu kalau abang sudah sampai ya sayang"

Aku hanya mengangguk dan menyalaminya, kemudia dia memeluk dan mencium pipiku, setelah itu iya meyalami umi dan memeluk umi,

"Kamu jangan main main disana, fokus perekjaan kamu iangan hubungi nabila ta disni istri kamu akan baik baik saja"

Aku sedikit mengerutkan alisku karna penasaran apa yang dibisikkan umi pada atta, dan terlihat atta menghela nafas dan mengangguk kemudian ia membalik badannya mengarah kemobil yang akan dikenakan tetapi batu beberapa langkah dia melangkah dia berbalik badan

"thoriq mana? Dia kan bakalan nemenin aku disana"

Rupanya ia mencati Thoriq aku juga tidak melihat keberadaan Thoriq, tapi tiba tiba terdengar suara seseorang dari dalam rumah

"baaaang atta tungguin Thoriq bang"

Thoriq berlari dari dalam rumah dan berhenti tepat disampingku, dia keluar mbawa tas miliknya dan taklupa makanan ditangannya

"ya ampun oliq kamu makan aja ya"

"ya abis oliq lapar mulu kk icis yaudah oliq berangkat"

Thoriq selalu saja membuat kami geleng geleng kepala melihat tingkahnya.

Kini Atta dan Thoriq memasuki mobil dan supir menjalankan mobil tersebut, umi memegang bahuku dan mengajakku dan adik adik masuk kedalam rumah

"umi nanti Qahtan tidurnya sama aku ya biar enggak sendirian"

"eh jangan Qahtan ya dia tengah malam suka nangis kalau umi enggak ada mending sama atim aja mau enggak? "

"yaudah umi enggak apa apa nanti umi bilangin ya ke fatim mi"

"iya sayang yaudah ayok kita temuin adek kamu nanti umi kasi tau dia"

Aku dan umi berjalan kearah sofa besar tempat adik adik bermain dan umi dan aku ikut bergabung

"fatim.. Tim sini sauang umi mau ngomong sama kamu"

Fatim yang merasa namanya dipanggilpun mendekat kearqh aku dan umi

"mm.. Kenapa mi?"

"gini lo tim bang atta kan keluar kota kak Ricis nanti sendirian kamu mau ya nemenin dia tidur"

Umi membujuk fatim, aku kira dia aka menolak tetapi alhasil dia sangat senang sekali

"oh my god mau umi mau atim bakalan tidur sama kak icis yee"

"waa makasi ya atim kamu baik banget deh" ucapku seraya tersenyum kearahnya

"sama sama kaka icis"

Hari sydah mulai gelap berada didalam kamar dan sesekali memandang layar ponselku, aku berharap ada kabar dari atta tapi nihil tudak ada tanda tanda sedikitpun, aku menghela nafas dan menjatuhkan bokongku diranjang tiba tiba fatim datang.

"assalamualaikum kk atim masuk ya"

"ee iya tim sini sayang masuk temenin kakak"

Fatim memandangku dengan wajah yang ya bisa dibilang keheranan aku juga tidak tau ada apa denganku

"tim? Ada yang salah? "

Fatim hanya menjawab dengan anggukan tapi tak disuarakan

"kakak kenapa tim? Kok kamu kaya keheranan gitu? "

"kakak ada masalah? Kok mukanya kayak sedih gitu"

"hm.. Enggak kok, kakak baik baik aja"

"jangan boong,kakak pasti lagi kangen sama bang atta ya cerita aja kak aku juga udah ngerti kok masalah hati"

"aciee jadi masalah cibta cintaan udah ngerti nih"

"hehe,, udah ayo cerita"

"yaudah deh, jadi gini kakak lagi nungguin kabar dari bang Atta, tapi belom ada juga"

Aku menghela nafas dan menunduk

"ooo jadi kakak lagi kangen nih ceritanya? Kakak kok bisa sih suka sama bang atta yang notabenenya pemarah dan kadang judes sama orang yang baru dikenal ?dan kakak kan juga nikah sama fia karna dijodohin doang kan? "

Pertanyaan bertubi tubi dilontarkan oleh fatim dan kini dia mantap aku dengan harap harap cemas menunggu jawaban dari setiap pertanyaan nya

"Atta itu... "

Akuengarahkan pandangan kejendela kamar danenggantung kalimatku,sementara fatim terus menatapku

"Dia awalnya memang prmarah dan aku juga semoat mikir dia orangnya sombong tapi fikiran itu berubah dengan cepat semenjak pertama kali aki dan atta berbincang, dia ternyata peribadi yang baik dan dia juga sayang sama orang tua, kalau kamu tanya Kenap kakakbisa jatuh cinta sama dia mungkin sulit untuk dijelaskan karna perasaan itu tumbuh gitu aja kakak juga enggak tau kapan mulainya yang jelas"

"terus caranya kakak tau kalau kakak sudah jatuh cinta sama dia"

"hm.. Fatim inget gak bang atta pernah ngambek dan ninggalin kakak pergi tiga hari kan? Nah disitu kakak udah ngerasa aneh kakak nangis sampe enggak makan mikirin dia kakak enggak bisa jauh dari dia sampai dia pulang kakak baru ngerasa baik"

Fatim menelan saliva mendengar penjelasan aku

"kak icis kisahnya rumit juga ya heheh,, eh kakak tau enggak "

"mana aku tau tim kamu belum ngomong? "

"dulu bang atta punya teman dekat bukan pacar tapi ya bang atta suka dan sempat akan melamar perempuan itu tapi umi sama abi enggak ngerestuin dia kak"

Aku menganga mendengarkan perkataan fatim ternyata masih banyak tentang atta yang tudak ketahui

"kenapa umi enggak setuju tim dan kalau boleh tau na perempuan itu siapa? "

"enggak tau juga sih kak, kalok namanya nabila kak dia itu model"

Nafasku terasa berat nabila? Tunggu bukannya nabila itu yang nelpon abang kemarin, tapi? Abang bilang cuma teman

"yah kak icis malah bengong, yaudah atim duluan yang tidur ya"

"iya tim makadi untuk malam ini kakak berintung dapat adik ipar kayak kamu"

Gatim sudah tertidur sedangkan aku masih termenung memikirkan pasal nabila, dan sekarang lihat abang belum sama sekali menghubungiku sesibuk itukah dia

Abang kamu sibuk banget ya sampe enggak ngehubungin aku,aku kangen sama kamu

Akupun memilih tidur karna tak tahan menunggu kabar dari atta disamping fatim aku menidurkan krpalaku dan memeluk fatim yang sangat cantik jika sedang tertidur

Helooo mantemannn ada yang kangen gak nih sama saya ehh salah maksutnya cerita saya hehehe, kalok kalian teliti kalian bakalan tau apa yang belum terbongkar dan



DestiniyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang