ego(part 8)

2.2K 141 25
                                    

Dua hari kemarin aku mengusir dia dari rumah umi ku dan sekarang aku yang menjadi gila karna memikirkannya, ingin sekali rasanya aku menemuinya tapi? Perasaan kecewa ini membuatku muak padanya.

"Sial!"

Aku mengacak acak rambutku dan merebahkan tubuhku ke tempat tidurku, ada apa ini? Apakah kerinduan pada dia yang berstatus istriku sangat sadis padaku? Aku rasanya tidak bisa jauh darinya

"Atta come on! You can life without her" ucapku meyakinkan diri

Aku mengambil poselku dan mengecek sms, disana ada sms dua hari lalu ketika aku baru meninggalkannya, aku rindu dengannya,rindu tatapan matanya, dan rindu suaranya

"Apa aku telpon dia? "

"Tidak atta kau bodoh sekali kau itu lelaki, dan kau sudah disakiti! Jangan mau kembali kedia lagi"

Didalam kamar aku melawan diriku sendiri kerinduan yang menghantuiku membuatku seperti orang gila

********

Setelah kejadian aku mengusir Ria dari rumah umi dua hari yang lalu aku semakin tidak bisa mengendalikan diri! Aku sangat merindukannya dan kerinduan ini sangat membuatku tertekan dan sejak aku mengusirnya dari rumah umi aku jadi sering melamun memikirkan perlakuanku padanya

Saat itu pagi pagi umi dan abi memintaku untuk keruangan mereka aku sudah bisa menebak apa maksut dan tujuannya memanggilku pasti ini ada hubungannya dengan masalah rumah tanggaku.

"Atta kamu tidak ingin pulang menemui istrimu?" tanya abi padaku

"Tidak!"

"Kenapa bisa seperti ini? Apa yang sudah dia lakukan sampai kau marah sebesar dan selama ini" tanya abi hali lagi

"Dia selingkuh bi! Dia memiliki lelaki lain di belakang aku abi"

"Kau punya bukti?"

"Tentu! Jika tidak aku tidak akan ada disini bi! Aku tidak suka menuduh tanpa bukti"

"Apa buktinya"

"Aku menerima telpon dari lelaki yang bernama fandy, dan melihat pesan yang dikirim juga oleh fandy"

"Tapi nak setidaknya kamu mendenngar penjelasan dari istri kamu, siapa tau dia punya penjelasan lain tentang hal itu"

"Tidak! Aku yakin dia akan mengelak"

"Fikirkan matang matang, dia istrimu apa kamu tidak kasihan melihatnya sudah tiga hari sendiri dirumah? Bagai mana jika dia setres dan memilih bunuh diri karna tertekan"

Aku terdiam sejenak memikirkan perkataan abi, yang dikatakan benar sekali apa aku terlalu keras padanya?

"Apa aku jahat padanya? Aku merasa sangat egois setelah mendengar perkataan abi! Aku sedikitpun tidak memberikan ruang untuknya! Mungkin saja seperti yang abi katakan dia punya alasan lain untuk dijelaskan padaku... Tapi apa iya dia memikirkanku? Atau malah dia senang dengan tidak adanya aku didekatnya semakin memudahkan dia untuk bersama simpanannya itu!"

"Nak, umi dan abi mengerti perasaanmu srlagipun dulu kami menikahkanmu dengan istrimu Ria mendadak dan mungkin tanpa rasa cinta kamu pasti tidak syka diperlakukan seperti ini, tali ingat nak dia juga manusia dia pasti punya kesalahan dan kita sebagai manusia harus bisa memaafkan! Kasih dia kesempatan kedua nak dia istrimu"

Umi memberiku nasihat dan mengusab punggungku

"Pulanglah dulu, lihat kondisinya! Allah saja maha memaafkan masa kamu tidak bisa! " titah abi padaku

"Tida.... "

Belum selesai aku berbicara, tiba tiba ponselku berbunyi disana tertera nama sahabat ria "caca" untuk apa dia menelponku? Aku mengangkat telpon.

DestiniyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang