aku mundur(part 16)

1.9K 120 54
                                    

Dikamar ria menangis, dia memungut ponselnya yang terjatuh pada layar ponsel tersebut tampak seorang lelaki yang tidak asing dipenglihatannya, iya dia dalah atta dalam pose tersebut dia sedang berpelukan dengan perempuan dan perempuan itu adalah nabila perempuan yang kemarin malam membuatnya bertengkar dengan suaminya.

"Ya tuhan, kenapa suamiku setega ini, apakah sedikitpun aku tidak punya arti diamatanya, aku fikir dia mencintaiku tapi ternyata... Ya tuhan hatiku sakit sekali hiks.. Hikss"

Sekarang tidak ada lagi yang bisa ia lakukan dia hanya bisa menangis dan merasakan keteragisan nasibnya.

"Ya tuhan, jika ini pertanda aku harus mundur maka kuatkanlah aku, rasanya tidak mungkin bertahandan memperjuangkan orang yang sedikitpun tak memiliki rasa untukku"

"DETIK INI JUGA AKU MUNDUR YA RABB AKU MUNDUR AKU TIDAK INGIN MENJADI EGOIS, AKU MENCINTAINYA DAN INI ADALAH CARAKU MENCINTAINYA, DENGAN MEMBIARKANNYA BERBAHAGIA DENGAN PILIHANNYA..HIKSS.. HIKSS AKU MUNDUR"

Saat ria berbicara sendiri didalam kamar tiba tiba fatim mendengar tangisan ricis lantas ia berlari kenemui umi dan abinya kebetulan demua serang berada diruang keluarga.

"umiii...  Ummi kak icis mi kak icis"

"tim tenang tim... Kamu ngomong yang jelas sayang kak icis kenapa?"

"kak icis lagi nangis dikamarnya mi dan dia bilang dia mundur dan biarin bang atta sama pilihannya"

Mendengar perkataan fatim umi dan abinya langsung berlari naik kekamar ricis beruntung saat itu pintunya tidak dikunci jadi memudahkan mertuanya masuk kedalam, tidak hanya mertuanya adik adik iparnyapun ikut panik dan naik keatas.
Sementara ricis kini masih tetap menangis dan tiba tiba

"ciss sayang kamu kenapa? Cerita sama umi kamu kenapa? " umi yang panik kini mulai menangisi dan memeluk menantunya.

Tak ada jawaban dari ria dia hanya menangis tapi pertanyaan seakan terjawab ketika ayah mertuanya melihat ponsel yang ada dipangkuan ricis ayah mertuanyapum ikut murka

"apa apaan ini! Kenapa atta sama perempuan lain? Dan dia berpelukan, umi bukannya ini nabila mi"

Umi melihat foto tersebut dan alangkah terkejutnya dia bisa bisanya atta seperti itu pada istrnya, tapi umi menahan emosinya dia kembali memeluk menantunya yang kini tangisnya semakin menjadi jadi karna ulah putranya.

"umi.. Abi.. " suara serak ricis memecah tangisan atara mereka berdua

"iya nak kenapa? "

"mungkin ini jalan yang terbaik buat aku sama atta umi aku bakalan mundur demi kebahagiaan bang atta''

Degh!! Perkataan ria membuat mertuanya terkejut, dan sekarang lihat tidak hanya mertunya bahkan adik ipar perempuannya menangis mendengar perkataannya, mungkin mereka sangat menyayangi ria.

"enggak nak enggak kamu harus bertahan, kamu harus pertahanin rumah tangga kamu"

"aku udah enggak tahan mi ini terlalu sakit buat aku, aku enggak mau egois mi bang atta enggak bahagia menikah dengan aku hiks.. hikss"

"nak dengerin abi, kalau kamu mengambil langlah ini kamu membuat orang senang diatas hancurnya rumah tangga kamu abi mohon kamu bertahan, bertahan demi abi dan umi,abi mohon''

"kamu lihat adik adik kamu dia nangisin kamu dia enggak mau kehilangan kamu, bertahanlah nak demi kami"

Ricis memperhatikan semua orang yang sekarang mengelilinya mereka menangis hanya untuk dirinya, apakah dia tega membuat mereka bersedih hanya karna ia lemah menghadapi masalah ini?

"plis kalian jangan nangis lagi hikss.. hikss aku janji aku enggak bakalan ninggalin kalian aku akan bertahan demi kalian aku janji"

Mendengar jawaban ria semua tersenyum disela tangusannya.

"kakak jangan tinggalin kita, kak icis udah kita anggep kayak kakak kandung sendiri"

Perkataan sohwa membuat tangis semakin pecah meraka berpelukan, saat itu kekuatan oada diri seorang ria ricis kembali terkumpul dia mengusap air matanya dan menujukkan senyumnya yang beberapa hari ini hilang karna masalah rumah tangganya, kehadiran mertuanya dan adik iparnya membuat dia kuat untuk menghadapi kelanjutan dari kisah rumah tangganya.

"udah dong jangan nangis nangis lagi ahhhh.. Engga seru nih" seru saaih

"tau nih cewe cewe mellow semua ya gak taz" sahut fateh

''aelah sok lu bang tadi aja lu mau nagis samote mau meluk gue segala, sekarang ngatain cewek cewek mellow"

Jawaban muntaz membuat semua terkekeh, sekarang suasana semakin membaik terlebih ketika ria bangkit dan mengeluarkan suara yang diperagakan seperti seseorang yang menyampaikan pidato tang menggebu gebu yang membuat semua kaget sekaligus tertawa

''HARI INI! RIA YUNITA YANG BERSTATUS ISTRI MUHAMMAD ATTA HALILINTAR MENYATAKAN DENGAN INI KEBANGKITAN RIA RICIS YANG SEMPAT TERPURUK DAN MENGURUNG DIRI KARNA PROBLEM RUMAH TANGGA! DIHADAPAN MERTUA DAN ADIK ADIK IPAR SAYA MENYATAKAN SAYA AKAN BERTAHAN SEKALIPUN ATTA SUAMI SAYA TIDAK BISA MELUPAKAN MANTANNYA!"

Semua tertawa melihat tingkah ria ricis yang sangat bersemangat.

"yeee my kakak icis was come back!"

Suara lucu qahtan semakin membuat semua semakin membaik dan ahirnya semua berjalan seperti biasa tetapi walaupun begitu, rasa sakit hati itu tetap menempel dihati ricis, sekalipun dia akan bertahan bersama atta dia sudah terlalu muak dan dia tidak akan mendekati atta lagi dan kini dia menjadi istri atta halilintar hannya ''status" saja.

"kamu yang membuat kaadaan seperti ini bang, kamu buat rasa cinta aku yang besar kalah dengan segenggam rasa muak dan benci ini, aku tidak akan mendekati ataupun mengharapkan kamu ada untukku lagi sekalipun kamu balik lagi kesini untukenegurmu saja mungkin aku tidak bisa terkecuali kamu yang berbicara terlebih dulu padaku"

Disela kebahagiaan yang tadinya tercipta didalam hati dia masih kentimpan luknya.

"oh iya umi, abi masalah foto ini atta jangan dikasih tau dulu ya biar kita kita aja yang tau"

"kenapa gitu? "

"pokoknya jangan dulu aja mi, umi jangan marahin dia juga mi dia kerja dia pasti capek jangan dimarah marahin lagi"

"subhanallah, kamu baik banget sih nak udah disakitin masih aja mikirin dia emang ya atta udah buta karna masa lalunya"

"iya udah umi tudur gih udah jam segini besok umi pasti ada jerjaan apalagi abi''

"iya, kamu bener nak, yaudah semuanya balik kekamar masing masih tudur udah malam" titah abi dan semua langsung bergegas keluar terkecuali fatim yang masih berdiri kemuduan menggenggam tanganku.

"aku tidur sama kakak"

Umi dan abi saling bertatapan dan tersenyum kemudian menganggukkan kepalanya berarti setuju.

enjoyy this part gengss let's tab vote if you like this storyyyyy.... Oke guys jadi segini dulu, see you di next parttt mohon keritik dan sarannya! Maaf juga jika banyak typo bertebarannnn!

DestiniyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang