Pegi ini aku sudah rapi tapi tak ada kegiatan kemanapun aku bingung hendak melakukan apa? Aku duduk dan mengambil ponselku,aku sudah tidak tahan lagi menunggu kabar dari suamiku Atta, tanganku gatal ingin menelponnya dan benar saja mencet nomor telponnya dan
Tuttt... Tutttt.. Tuttt
Setelah beberapa saat menunggu ahirnya terdengar suara yang tidak asing ditelingaku, suara yang membuatku merasa kehipangan hanya karna satu hari tidak mendengarkannya
"assalamualaikum sayang, pagi pagi udah nelpon kangen ya? "
Menyebalkan sekali! Diasaat seperti ini dia masih saja menggodaku dasar lelaki tidak peka
"iyalah aku kangen makanya bela belain nelponin kamu! Emang kaya kamu "
Kalimat itu lancar keluar dari mulutku yang diikuti dengan rasa kesal sekaligus rindu
"aduh.. Duhh pagi pagi aku udah kena semprot dari istri tercinta, ternyata perempuan kalau kangen gini ya marah marah padahal mah eeemm rindu"
Lagi lagi dia menggodaku, hey tuan seandainya anda ada disisi sudah aku tabok pala kau pake cinta
"gausah bilang cinta kalu sehari gak dikabarin kamu fine fine aja"
Aku masih meladeninya dengan nada ketus dan penuh kekesalan
"sok tau! Aku kangen juga tau sama kamu,semalem aku enggak hubungin kamu karna aku sama thoriq nyampenya malem sayang"
"elleh alesan! Bilang aja kamu gak kangen sama aku bentar juga kamu ngelirik cewek diluar kota ya kan? "
"ih kok alesan sih? Beneran tau! Hati hati loh kalau ngomong suka bener"
"ooo jadi beneran kamu bakalan nyari yang lain? Fine"
Bukannya mengobati kerinduan dia malah membuatku semakin kesal ahirnya aku matikan saluran telpon tersebut
"attaaaaa.... Kamu bikin aku kesel aja pagi pagi nyesel aku nelponin kamu nyesell"
Aku yang saat itu tengah duduk diatas ranjangpun menggigit bantal yang ada dipangkuanku karna kesal tiba tiba fatim yang tidak sedari tadi tidak aku sadari tengah memperhatikakupun mendekatiku
"kakak kenapa? Kok sampe gigit bantal gitu"
"kakak kesel sama abang kamu tuh"
"loh kenapa? Kakak berantem? "
"iya iya masa dia bilang mau nyari cewe lain disana kan kakak jadi kesel kayak gini"
"hahaa... Bang atta emang paling bisa buat orang cemburu ya''
Disaat aku dan fatim sedang membicarakan Atta tiba tiba Ponsel milik fatim berbunyi dan kenampakkan foto sesorang dilayar ponsel tersebut dan itu tidak lain adalah atta yang melakukan vidio call melalui telepon fatim, tanoa menunggu lama fatim memencet tombol hijau dan menampakkan wajah Atta Halilintar
"Assalamualaikum tim kakak kamu mana? "
"waalaikumussalam, kakak siapa dulu? Kak mimah atau kak sohwa ata.... "
Belum sempat fatim meneruskan pembicaraannya Atta sudah memotong dengan cepat
"kakak ricis sayang, istri abang"
Aku yang mendengar namaku disebut pura pura memainkan ponselku padahal saat itu aku hanya menggeser geser menu
"kak ini bang atta mau ngomong"
Fatim menyerahkan ponselnya padaku dan aku memasang muka masam pada atta
"kok tadi dimatiin sih telponnya "
"males"
"yaampun baru di boongin aja udah ngambek, entar kalok beneran gimana upsss... Maksut aku... "
"nyebelin terserah kamu aja"
"enggak sayang aku cuma bercanda aja, udah dong marah marahnya nanti makin cantik aku makin sayang lagi"
"dih apaan sih"
"beneran sayang, dari tadi aku ngomong kayak gini fatim ada gak? Masi kecil udah denger yang kayak gini''
Mendengar namanya disebut fatimpun menyaut
''aku denger loh bang! Makanya kerja mah kerja aja bang jangan yang aneh aneh"
"tuh dengerin ade kamu aja tau, kamu aja keganjenan"
"ampunn dua lawan satu hahaha"
"haha kalahkan kamu"
"yaudah ya aku mau mandi aku mau meeting habis ini''
"yaudah sana,kamu baik baik disana ya"
Ahirnya aku mematikan telponnya secara sepihak dan memberikan kembali ponsel tersebut kepada fatim
"tim temenin kak ricis ke Mall yuk bosan banget dirumah enggak ada bang atta"
"hmmm ayolah kak, kita berdua doang nih? "
"ya kalau yang lain mau juga enggak apa apa"
"yang lain kan pada sibuk kak mending kita berdua aja ya hehe"
"siiaaap buk boss"
Aku dan fatim menuruni tangga, yah tanpa mengganti baju kami langsung bergesas pergi menggunakan mobil dijalan sedikit macet tapi tak butuh waktu lama untuk kami sampai.
Fatim berjalan tepat disampingku dan tanoa memperhatikan orang lain aku dengan pedenya berjalan berputar putar dan
Bruuuukk........
Aku menabrak seorang perpuan hingga aku dan dia juga terjatuh aku langdung bangun dan menjulurkan tanganku pada perempuan tersebut namun alhasil dia sama sekali tidak menjabat tanganku melainkan menatapku dengan tatapan marah dan aku juga melihat raut kebencian dimatanya
"maaf mbak maaf saya enggak sengaja''
Tidak ada jawaban dia tetapemnatapku sinis tapi raut wajahnya berubah jetika melihat fatim dia mendekati fatim dan memeluk fatim, tunggu? Apakah dia saudaranya? Tapi kenapa dia tidak pernah nampak jika ada pertemuan keluarga?
"fatim? Kamu masi ingat sama kakak kan? Ini kak nabila sayang"
Nabila? Tinggu diakan.. Perempuan yang pernahenelpon atta tempo hari dia terlihat akrab dengan fatim tapi jika dilihat fatim saat ini dia seperti orang tak suka bahkan saat ditanya oleh perempuan tersebut dia hanya mengulum senyum palsu dan sesekali mengangguk dan melepas pelukan perempuan tersebut.
"umi gimana kabarnya fatim? " perempuan tersebut kembali bertanya
"baik"
"yaudah kak nabila pulang duluan ya, jagain tuh kakak ipar kamu suruh dia jaga tongkah didepan umum"
Degh! Apa maksut perempuan ini dia lagi lagi mencibirku apa dia nenar membenciku? Tapi apa salahku?
"kakak jangan bilang kayak gitu ke kakak ipar aku dia tau kok jaga sikap cuma tadi mungkin dia enggak sengaja aja" jawab fatim cuek dan menggandeng tanganku pergi
"kasihan sekali Atta dapat istri suka bertingkah''
Aku masih bisa mendengar ucapan perempuan tersebut, aku pikir yang dia katakan benar atta sangat sangat tidak beruntung memiliki istri sepertiku
"kak jangan dipikirin ya dia itu iri sama kakak, bang atta beruntung kok dapat kakak, yaudah yuk mending kita makan aja yuk"
Aki dan fatim pergi membeli makanan mood ku hari ini sangat hancur seseirang membenciku hanya karna kesalahan kecil yang kubuat tanpa aku sengaja, setelah makan aku dan fatim pulang.
Aku dan fatim masuk kedalam rumah dan diruang tamu umi duduk bersama adik adik yang lain aku enyalami umi dan berlari kedalam kamar tanpa menghiraukan tatapan aneh dari adik adik iparku
"tim kak icis kenapa? "
"tadi kak icis enggak sengaja nabrak kak nabila dan kak nabila nyindir kak icis''
"apa? Berani beraninya dia"
Hyyy guys alhamdulillah UNBK udah berahir dan ahirnya bisa nge next, kira kira apa ya yang bakalan dilakukan umi kenabila? Apa tanggapan atta? Read in the next part guys jangan lupa kasi bintanghh
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiniy
Romance"dia! sipemarah yang takut kehilangan , namun raut mukanya yang penuh dengan gengsi menutup kesan sayang dan rasa taku kehilangan orang yang spesial di hidupnya" *Atta Halilintar *Ria Yunita (ria ricis)