Ini adalah hari ketiga Atta diluar kota dan sejak perdebatan malam kemarin dia tidak saling menghubungi dengan istrinya, dan kini dia hanya duduk menyeruput kopi dan memikirkan semua yang sudah terjadi, thoriq adiknya yang memperhatikan perubahan yang terjadi pada raut wajah sang kakak menemui kakaknya.
"bang kenapa? Kok bengong? "
"eh ngagetin aja kamu riq"
"abang kenapa? Kok ngelamun? Abang mikirin kak ricis yang semalem nangis ya? "
"loh kok lu bisa tau riq"
"umi yang ngasih tau bang jadi semalam umi nelpon aku katanya mau nelpon abang tapi abang enggak telponnya enggak aktif"
"umi bilang apa? "
Ada perasaan was was yang dirasakan atta karna masalah rumah tangganya diketahui oleh uminya, dan atta berfikir ricis terlalu ember masalah rumah tangganya
"jadi umi bilang gini"
Flashback
"hallo assalamualaikum riq"
"waalaikumussalam mi, kenapa malam malam nelpon? "
''abang kamu mana? Kenapa teleponnya enggak aktif ?"
"enggak tau mi mungkin udah tidur,emang kenapa umi? "
"tadi ria keluar minta izin nangis nangis keumi dia pengen pulang kerumah orang tuanya"
"loh mi kok bisa gitu? Emangnya mereka berantem mi? "
"iya umi juga enggak tau tiba tiba dia turun ,matanya sembab! Kemaren dia juga ketemu nabila! "
"waduh bahaya, jangan jangan dia tau kalok sinabila itu mantannya bang atta, gimana ini mi? Terus kak icis jadi pulang kerumah orang tuanya?"
"umi tahan dia,umi enggak kasi dia pergi"
"yaudah kalok gitu mi assalamualaikum "
"waalaikumussalam "
Flasback of
''nah gitu bang jadi kak icis pengen pulang kerumah orang tua dia! Emangnya anak orang lu apain bang? ''
"abis gue marahin, dan dia udah tau mantan gua sinabila"
Atta menjawab pertanyaan atta tanpa merasa bersalah, dia kembali meneguk kopinya.
"kok lu gitu sih bang! Lu ngomong apa ke dia? Ngapain lu marahin dia,dia istri lu bang"
"abisnya gua kesel sama dia masak iya dia ditempat umum pecicilannya enggak ilang ilang! Kan jadi nabrak sinabila"
"wah parah lu bang cuma karna dia nabrak si mabila lu sampe marahin istrilu bang"
"sekarang gimana bang? Istrilu minta balik keorang tuanya enggak mungkin lu marahin kayak gitu aja sampe dia pengen pulang kerumah orang tuanya! "
"gua bilang dia enggak punya etika! Dia juga tau gue masih berhubungan sama sinabila! Ya lu tau kan riq hati gue masih ada sama nabila! Gue enggak bisa secepat itu lupain dia sekalipun gua udah mulai cinta sama ricis"
Mendengar perkataan abangnya thoriq mulai emosi dia memejamkan matanya seraya memijit alisnya dan
Brakkk...
Thoriq memukul meja didepan atta saat ini menaruh kopinya beruntung kopi tersebut tidak tumpah, atta yang melihat kelakuan adiknya hanya terkaget.
"sumpah bang! Ini buka lu bang, lu buka bang atta yang gue kenal,lu harus sadar lu udah punya istri lu itu pemimpinnya kenapa lu malah main dibelakang dia! Istri lu kurang apa bang! "
Torik menumpukan tangannya dimeja tersebut seraya mengepal kedua tangannya,seandainya dia bukan saudaranya mungkin pukulan sudah dihadiahkan pada lelaki yang bisa dibilang kurang ajar ini.
"maksut lu apa riq! Gue ini bang lu! Dan lu belum menikah lu... "
Belum sempat atta menyelesaikan pembicaraannya thoriq sudah memotong semua perkataan atta
"lu mau ngebela diri gimana lagi? Gue belum nikah tapi gue ngerti permasalahn lu dan lu brengksek bang, lu nyakitin istrilu karna perkataan lu dan lu enggak ada merasa bersalah sedikitpun! Lu liat umi bang lu liat! Umi kita juga perempuan lu bisa bayangin kalau posisi umi kita sama kayak kak icis!sitri lu bang, gimana perasaan lu kalok dia main dibelakang lu hah gimana?"
Atta tidak bisa berkata apa apa dia hanya berusaha meneguk ludahnya dengan susah payah dia mencerna perkataan demi perkataan thoriq dan semua yang dikatakan thoriq benar!
"gua nanya ku bang! Kenapa lu dien aja? Emang berengsek lu bang lu bukan abang gue yang gye kenal! "
"kenapa diem lu bang? Ayoo bela diri lu! Gue seratus persen bela kak ricis disini dan lu harus minta maaf keistri lu sebelum semuanya terlambat!"
Thoriq meninggalkan atta diruangan tersebut dan menutup pintu dengan keras.
"sialll..."
Atta berbicara sendiri dan menutup mukanya dengan kedua tangannya, tampak kefrustasian yang dirasakan ia segera mengambil ponselnya dan berniat menelpon istrinya.
Tuttt.. Tutttt.
Suara ponsel tersebut, namun satupun panggilan tidak duangkat oleh ricis atta dengan frustasi membanting ponselnya.
"cis maafin gue"
Setelah kejadian tadi pagi sekarang atta dan thoriq sedang berada duruangan rapat karna sedang meeting dengan klyen tapu sejak tadi atta tampak melamun dan tidak fokus, hanya thoriq yang berbicara.
Setelah selesai atta dan thoriq pergi ke lestoran untuk melakukan makan malam tapi ketika hendak masuk kerestoran tiba tiba atta disapa oleh seorang perempuan dan tanpa basa basi atta dipeluk oleh perempuan tersebut.
"attta aku kangen banget sama kamu sayang "
Thoriq mengepalkan kedua tangannya melihat tingkah perempuan tersebut, tapi lihat abangnya sedikitpun tidak memberontak ketika disentuh perempuan yang bukan muhrimnya dia seakan menikmati pelukan tersebut.
"eh nabila apa apaan sih lu abang gue udah punya istri! Dan lu bang kenapa diem aja dipeluk kayak gitu kalok itri ku tau gimana? "
"maaf riq tadi.. Tadi gue"
"ahh serah lu bang jangan salahinn gue kalok nanti istrilu tau"
Thoriq meninggalkan atta kedalam restoran dan atta masih bersama nabila
"bil jangan gangguin aku lagi! Kita jangan berhubungan lagi"
"kok kamu bilang gitu emang kamu enggak sayang sama aku? "
"gue gak bisa bil! Gue udah salah sama istriku lupain gue bil"
Sepeninggalan atta dari nabila terlihat seseorang yang tersenyum kearah nabila dan memperlihatkan pinsel yang sudah terdapat photo atta dan nabila yang berpelukan.
Setalah makan dilestoran atta dan thoriq pulang ke tempat mereka dan tak ada pembicaraan diantara mereka rupanya thoriq masih sangat marah pada abangnya terlebih melihat tingkahnya tadi dilestoran
"riq"
Suara atta memecah keheningan diantara mereka yang masih duduk bersama diruangan yang sama"mm"
"kok ricis gur telpon enggak diangjat ya dari tadi "
"paje nanya lagi pastilah dia marah sama lu bang "
Perkataan thoriq membuat atta kikuk dia bingung harus berbuat apa.
Sementara disisi lainnricis tengah duduk dikursi dekat jendela memperhatikan bintang bintang, tak terasa sakit hatinya membuatnya mengurung diri terlebih ketika mertuanya tidak mengizinkan dia pulang kerumah orang tuanya.
Notifikasi dari instagram miliknya membuat iya tersadar dari lamunanya dan ketika ia membuka pesan yang dikirim oleh seseorang tiba tiba ricis kaget dan alhasil telponnya terjatuh, tangannya gemetar seandainya saat ini iya tidak duduk dikursi mungkin iya sudah terjatuh.
Upppp uuupp guys, selow aja bacanya jangan ikutan tegang:v ,btw ricis kenapa ya? Kok sampe gemeteran? Mau tau? Liat di next partt ma readers tercintahhh jan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiniy
Romance"dia! sipemarah yang takut kehilangan , namun raut mukanya yang penuh dengan gengsi menutup kesan sayang dan rasa taku kehilangan orang yang spesial di hidupnya" *Atta Halilintar *Ria Yunita (ria ricis)