dia tidak beruntung(part 14)

1.8K 118 40
                                    

"atim sinabila bilang apa ke kak ricis"

"dia bilang bang atta kasian punya istri yang suka bertinglah kayak kak ricis umi"

"apa apaan dia berani berkata seperti itu awas saja jika nanti bertemu"

"aku masuk kekamar kak icis dulu ya umi kasian dia pasti masih sedih"

Tak ada jawaban dari umi, dia hanya menggaukkan kepalanya dan kembali memencet ponsel miliknya.

Malam sudah tiba, seharian ini aku tisak bertukar kabar dengan atta kenapa aku menghubungi atta terlebuh dulu dan sekarang aku hanya duduk dan bersandar di tepi ranjang

Ada apa dengan perempuan tersebut kenapa dia sebegitu marahnya padaku? Bukankah aku sudah meminta maaf?

Fatim terus menemaniku walaupun keberadaannya tidakku hiraukan.

Malampun tiba semua anggota keluarga melaksanakan makan malam tapi disana tidak ada umi, iya umi tengah berada diruangannya dua sedang menghubungi atta, dan pastinya akan membicarakan tentang masalah yang diceritakan oleh fatim

Drttt...drtt

Suara ponsel tersebut, rupanya beberapa panggilan tak dijawab oleh atta tapi ketika panggilan terahir atta mengangkat telpon tersebut.

"hallo assalamualaikum Atta"

"waalaikumussalam umi, kenapa? Tumben umi nelpon atta? "

"umi mau nanya sama kamu? Nabila masih menghubungi kamu? "

"setelah kejadian dua hari lalu tidak ada dia menghubungi aku mi"

"bagus! Tapi istrimu dibuat sakit hati perkataan mantan kekasihmu itu sekarang dia murung"

''kenapa bisa mi?  Mereka bertemu? Dan dari tadi ria tidak menghubungi aku mi''

"apa kamu bilang? Kenapa kamu enggak hubungi dia duluan? Atta kamu jangan terlalu sibuk lah sampai tidak lenghubungi istrimu "

"iya mi maaf, atta bakalan hubungi dia sekarang juga, assalamualaikum umi"

"waalaikumussalam "

Saluran telpon tersebut terputus, umi memutar ponsel miliknya dan sedikit mengepal kedua tangannya

"awas saja jika rumah tangga anakku berantakan karna perempuan itu, aku tidak akan tinggal diam"

Umi menuruni anak tangga dan bergabung bersama anak anak dan tentunya bersama ricis juga.

"wahh udah pada makan nih"
Tegur umi pada anggota keluarga

"iya mi, enak banget makanannya humm...  Tadi bang saaih paling lahap makannannya"

"fatim kok abang sih? Harusnya tub hang oliq dong hahah"

Disaat semua bercanda ricis hanya mengaduk makannannya yang belum habis, dia tidak seceria biasanya.

"cis nanti setelah makan umi mau ngobrol sama kamu ya"

Ricis yang tadinya hanya mengaduk makannya kaget

"i.. Iya umi"

Semua telah selesai makan dan piring sudah dicuci ricis menemui umi yang duduk disofa diriang keluarga.

"umi"

"eh iya icis,sini sayang duduk didekat umi "

Ticis hanya menuruti perkataan mertianya itu

''atta udah nelpon kamu nak? "

"belum mi,dari tadi siang dia enggak nelpon mungkin dia sibuk"

"hm...  Yaudah jadi tadi umi diceritain fatim kalok kamu dicibir sama nabila ya? "

"iya mi, ricis juga enggak tau kenapa dia bisa kayak gitu padahal icis emang enggak sengaja dan icis juga udah minta maaf kedia tapi diabkayak benci banget gitu ke aku mi, dia juga bilang ata itu kasian punya istri kayak aku"

Setelah menceritakan semuanya pada umi kini ricis hanya tertunduk menahan airmatanya agar tak jatuh

'' ricis, kamu dengerin umi, atta enggak pernah rugi milih kamu! Kamu itu baik,solehah juga dan umi? Samgat sayang sama kamu seperti anak kandung umi sendiri, jamgan dengerin nabila"

''umi boleh jelasin enggak kenapa nabila bisa kayak benci banget ke aku, plis umi kasi tau aku"

"untuk hal itu, biar kamu yang nyari tau sendiri umi enggak mau kamu makin sedih seandainya umi kasih tau kamu, sekarang kamu masuk kamar ya tanyakan semuanya pada suami kamu"

''tapi mi.... "

"umi masuk kamar ya sayang "

Setelah umi masuk kekamar ricis langsung masuk kekamarnya dia masih bingung dengan semuanya, kenapa semuanya terasa begitu rumit? Mulai dari dibenci hingga diminta menvari tau sendiri ini benar benar membuanya stres

Drtttt... Drttt

Ponsel milik ricis berbunyi dan menampakkan nama seorang yang hampir setengah hari ini tidak menghubunginya, tanpa fikir panjang ricis langsung mengangkat telponan dari suaminya.

"hallo assalamualaikum bang"

"waalaikumussalam sayang, kamu lagi ngapain? "

"baru selesai ngobrol sama umi"

"oo gitu"

"bang tadi aku ketemu nabila"

Setelah mengatakan hal tersebut telpon hening seketika namun atta kembali memecahkan keheningan"

"terus kenapa? "

"dia bilang aku suka bertingkah, karna aku enggak sengaja nabrak dia, bang jujur deh nabila itu siapanya kamu? "

"ya kamu makanya kalok ditempat umum jangan terlalu pecicilan kan jadi masalah"

Deghh! Demi apa ata berkata seperti itu padanya? Mendengar perkataan atta entah kenapa dia kembali teringat perkataan nabila.

"kok abang ngomongnya gitu? Abang enggak belain aku? Sebenarnya nabila itu siapa bang"

Emosi ria mulai meluap kala pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan tak dijawab oleh atta

"ya kamu yang salah ngapain jalan muter muter ditempat umum! Kayak enggak punya etika aja kamu cis! Nabila?nabila itu temen aku puas!"

"astagfirullah bang tega kamu ya bilang kaya gitu ke aku! Aku enggak habis fikir sama kamu,, hehhh mungkin kamu benar aku enggak punya etika pandangan kamu persis seperti nabila ke aku makaai bang!"

"aku berani taruhan kalau kamu sama nabila bukan cuma temen, mending kamu jujur aja bang! Atau jangan jangan kamu ada hunungan ya sama nabila! "

"kamu ngomong apasih? Koo kamu jadi balik nyalahin abang? Oke nabila itu mantan abang dan dulu kami hampir nikah tapi umi enggak merestui juga abi dan aku dijodohinsama kamu! Menurut abang kita impas dong kamu aja dulu masih berhubungan sama kantan kamu! "

"hoo jadi benarkan? Beberapa hari yang lalu kamu telponan, ngomong lembut kedia, sampai aku datang kamu enggak tau? Hahaha iya iya sekarang aku tau siapa kamu bang! Aku terlalu bodoh bisa secepat ini bisa percaya sama kamu haha" ria hanya tersenyim miris dan kini air matanya mulai terjatuh

"Bang! Tentang aku sama fandy setelah menikah sama kamu aku enggak pernah sedikitpun menghubungi dia! Mengenai telpon dan sms waktu itu hanya dia yang menghubungi aku dan aku tidak merespon dia! Makasi bang untuk malam ini kamu berhasil buat aku berada pada puncak kehancuran! Sekarang aku minta kamu jangan hubungin aku! Hiks... Hiks..  Assalamualaikum "

Kini ricis mematikan telpon tersebut dengan sepihak dia tidak bisa menahan sakit hati karna perkataan suaminya sendiri, sekarang dia menringkuk dan memeluk boneka hello kity yang diberikan atta untuknya.

Yatuhan kenapa sesakit ini, orang yang aku sudah percayai ternyata masih bermain dibelakangku, apa yang harus aku lakukan tuhan, dadaku terasa sesak apakah ini ahir dari semuanya ya tuhan, jika dengan perempuan masa lalunya suamiku bisa bahagia aku ikhlas ya tuhan

Suara hatinya semakin membuatnya tak kuasa membendung tangisannya

Okeee aku up yaa jangan lupa vote!



DestiniyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang