nyaman(part 6)

2.3K 126 21
                                    

Angin sore menerpa pohon pohon kecil di halaman rumah kami, akku dan atta duduk didekat kolam sambil menikmati aneka kue dan teh, atta masih saja sibuk dengan ponselnnya, ya atta memang tipikal orang yang tidak bisa jauh dari ponsel saat makan, saat akan tidur dan bahkan saat bersamaju saja telpon baginya lebih asik

"Dek liat deh gamis di toko online ini bangus bagus ya kamu bantuin milih"

Gamis? Untuk siapa? Tidak mungjin dia membeli gamis untuk dirinya sendiri! Aku bertanya tanya dalam hati

"Dek? Are you oke? Ayo bantuin abang milih mana yang bagus" pintanya

"Ee..eh iya bang "

Aku duduk tepat dusamping atta dan melihat koleksi gamis aku tertarik dengan gamis berwarna putih yang bagian atasnya terdapat warna coklat

"Yang iniaja bang ini bagus"

"Okelah abang ambik yang ini"

"Emangnya mau beli buat siapa sih bang? Rasa rasanya adek perempuanmu tidak ada yang ulang tahun" tanyaku

"Memang bukan buat mereka tapi untuk pacarku, dia sangat istimewa aku mencintainya"

Deghhh!  Rasanya dadku sesak nafasku tersendat aku tidak tau aoa yang terjadi saat ini perasaanku bergejolak dan mataku memanas aku menunduk agar tidak terlihat olehnya!  Aku diam aku sudah mendapat suatu simpulan bahwa aku sudah mencintainya tapi aku tidak tau sejak kapan

"Dek nanti tenin abang ke toko perhiasan ya" pintanya

"Untuk pacarmu lagi bang? " peryanyaan tersebutun keluar dari mulutku

"tentunya aku ingin membelikan sesuatu yang spesial untuknya"

Apa yang sudah dia lakukan? Dengan enaknya dia berkata seperti itu didepanku! Kami menikah memang bukan karna cinta tapi setidaknya dia harus menjaga perasaanku! Bukankah dia juga pernah berbicara sebelum menikah akan menjaga perasaanku? Sial bangai mana aku semudah itu mempercayainya

"I.. Iya bang aku masuk mau siap siap"

Aku masuk tanpa menerima persetujuan darinya, air mataku mengalir aku tidak ingin dia melihatku menangis aku masuk kedalam kamat mandi dan menangis sejadi jadinya aku bersusah payah menahan agar tidak terd ngar isakan

Seperti janjiku aku akan meneminaninya ke toko perhiasan aku keluar dari kmar mandi dan bersiap untuk menemaninya aku berusaha sekuat tenanga untuk tidaj terlihat sedih didepannya

Aku keluar dengan membawa tas yang buasa aku bawa dan aku lihat atta susah siap dan menungguku didepan mobil aku menghampirinya aku tidak berani menatapnya aku takut mataku yang masih sembab membuat dia curiga

"Kamu kenapa kamu selalu tertinduk" tanya atta padaku

"Emm tidak bang aku.. Aku baik baik saja" aku menjawab sambil menunduk

Atta tudak yakin dengan jawabku dia mengangkat daguku dan tentunya mataku yang sbab langsung menarik perhatiannya

"Sudah aku duga!  Kamu kenangis? Hal apa yang embuatmu menangis hm.. " dia bertanya dengan lembut

Aku tidak berani bersuara aku hanya menggelengkan kepala aku tidak boleh enangis dihadapannya

"Kamu tidak mau betcerita? Baiklah tak apa mungkin lain kali kamu akan bercerita" jawabnnya

Atta menatapku yang dari tadi hanya terdiam sambil menatapnya atta menarik nafas panjang dan menarikku kepelukannya dia memelukku dan mengecup pucuk kepalaku, dan pada saat itu aku hanya matung rasanya waktu berhenti berputar aku tidak menyangka akan terjadi seperti ini

"Kamu  jika ada maslah cerita ke aku!  Aku ini suamimu meskipun aku tau kamu tidak mencintaiku! Tepi sedikit tidak aku memiliki arti hadir dalam hidup kamu" katanya seraya emepeerat pelukannya

Perkataan atta terasa menusuk! Dia nilang aku tidak mencintainya? Seandainya saja dia tau kalau aku menangis karna terbakar api ceburu, aku membalas pelukan atta aku menenggelamkan wajahku dalam pelukan sore hari tersebut, aku mendengar detak jantungnya aku mendengarnya sungguh! Aku ingin jelak disetiap detakan itu ada namaku!

Kami berangkat ketoko perhiasan beruntung tidak terlalu macet hingga kami sampai tidak terlalu lama
Aku membantu atta memilih perhiasan kalung dan cincin aku miris melihat diriku sendiri aku membantu suamiku sendiri untuk menyenangkan hati selingkuhannya huh! Sungguh ini adalah halbterbodoh yang pernah aku lakukan.

Setelah selesai atta mengajakku pergi ke mall aku tidak taubaoa yang ingin dilakukan disana saag tampai kami langsung berkeliling atta menggengam tanganku erat seperti layaknya aku anak kecil yang takut akan hilang dutrlan banyak orqng pada saat itu

"Dek mau beli apa? Tadikan kamh udah bantuin abang jadi abang beliin kamu apapun yang kamu mau" tegasnya

"Aku tadi bantuinnya ikhlas, jadi gini deh aku mau kamu heliin aku ice cream,coklat, chocopai 6 bungkus" jawabku

"Haha hanya itu? Apa tidak ada yang lain seperti baju atau apa gitu? " tanya atta

"Tidak tidak aku hanya ingin makanan" jawabku dan tersenyum

Tak terasa ketika kami pulang diperjalanan terdengar suara kymandang magrib aku dan atta berhenti disebuah mesjid untuk solat magrib, berunting di mobil ada mukena, aku dan atta memasuki masjid dan mengerjakan solat berjamaah setelah itu kami melanjutkan pulang kerumah dan sampai sedikit lama karna macet menghalangi kami.

Beberapa waktu kemudian kami sampai dirumah aku masuk membawa barang makanan yang dibelikan atta untukku aku duduk disofa begitupun atta

"Lelah?" tanya atta singkat

"Iya, tapi seru kok aku seneng " jawabku dan meregangkan otot leher yang terasa pegal, atta mengambil barang yang katanya akan diberikan pada pacarnya aku membuang muka aku rngatur nafas agar tak terlihat seperti irang marah, tapi aku terkejut tiba tiba atta menyerahkannya padaku

"Ini"
atta menyerahkan gamis yang dibelikan atta untuk pacarnya, aku bingung

"Maksut kamu? Inikan buat pacar kamu" jawabku

Atta menarik nafas dan tersenyum mendengar jawabanku dia menjewer kedua pipiku gemas

"Jadi kamu percaya?"

Tanya dia yqng membuatku semakin bingung

"Aku masih waras, aku tidak mungkin sesadis itu! Seandainya mang akan aku berikan pada pacarku aku tidak akan meminta bantuan padamu karna yang aku maksut adalah kamu"

Hitungan 1 2 3 Ria ricis bangun ini mimpikan ucapku dalam hati

"Lah kok malah bengong lagi? Jadi kamu tidak mau mengambilnya" tanya atta

"O.. Oh..  Tidak bang aku menerimanya bang tapi aku hanya bingung tadi kau bilang ini intuk pacarmu yang sangat istimiewa dan kamu cintai tapi sekarang kamu berikan padaku? Aku tidak apa apa bang kasi saja pacarmu jangan tidak enak hati padaku" ucapku panjang lebar

"Stttt...  Kamu adalah pacarku pacar halalku" jawabnya sambil tersenyum

Rasanya saat itu seandainya aku berdiri aku akan terjatuh mendengar pernyataan atta,, Yatuhan apa ini tidak mimpi? Aku merasa seperti ada disurga saat ini.

Aku terharu dan memeluk atta begitupun atta memelukku

"Hey.. Mengapa menangis? " ucapnya disela pelukan kami

Aku tidak bisa menjawab aku menangis saat itu, aku bahagia sekali saat itu

"Sttt sudah jangan menangis"

Atta melepaskan pelukannya dan menghapus air mataku dia membujukku untuk berhenti menangis

"Sini  mana tanngan kamu aku pakein cincinya"

Aku menyodorkan jari jari tanganku dan atta masangkan cicin yang aku pilih yang dikatakan akan dibelikan untuk pacarnya tapi yang dimaksut adalah aku

Okeee guys see you dihari minggu guys terahir ngenext ya lanjut hari sabtu jangan kangen gue yaa eh salah maksutnya cerita nyaa hihi enjoyyyy jangan lupa vote

DestiniyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang