Brakk!!!
Suara pintu tertutup, ria menutup pintu dengan kasar dan duduk menenangkan perasaannya yang sangat panas, belum sempat reda sesorang tiba tiba membuka pintu bukannya berkurang sakit hati dan emosi ria langsung memuncak karna melihat seseorang yang masuk kedalam kamar.
"sayang" suara yang terdengar gemetar
"cih... Tidak sudi aku dipanggil seperti itu oleh atta walaupun dia suamiku" ricis bergumam
"kamu masih marah? "
"marah? Untuk apa? Saya tidak ada hak untuk marah pada anda"
"kenapa kamu ngomong kayak gitu? Aku ini suami kamu dan kamu berhak marah sama aku karna aku punya salah sama kamu" ucap atta yang masih tetap berdiri didepan pintu
"istri? Iya istri hahah" ria tertawa dan tersenyum miris mendengar jawabannya
"iya kamu istri aku dan kamu berhak untuk marah, aku tau aku salah aku udah ngebelain perempuan lain dan masih berhubungan dengan mantan aku jadi wajar kamu marah, aku tau kamu marah juga karna kamu sayang dan cinta sama aku"
Perkataan atta membuatria semaki miris mendengarnya, kini ricis bangkit dari duduknya dan berdiri berhadapan dengan atta namun jaraknya cukup jauh
"cinta? Iya aku memang pernah cinta tapi mungkun semuanya telah tiada, rasa itu sudah mati!"
Satu persatu kata yang keluar dari mulutnya terasa berat dan begetar seiring air matanya yang kini jauh, tak jauh berbeda dengan atta yang tadinya menunduk kini menaikkan kepalanya dan berusaha mencerna kata kata istrinya.
"maksut kamu apa? Apa secepat itu kamu berubah? Aku tau aku salah tapi aku mohon maafin aku"
"aku cepat beruh juga gara gara kamu bang! Diasaat rasa percaya aku membludak sama kamu, kamh mapah mainin kepercayaan aku! Seandainya kamu bilang kamu masih cinta sama mantan kamu aku bakalan bebasin kamu sama dia seperti apa yang sudah aku katakan diawal perjodohan kita bang! Tapi kamu apa? Kamu tutupin semuanya dari aku dan seakan akan kamu sudah membuka hati buat aku"
''tapi cis ak... " ketika atta hendak membuka suara ricis menyambar seakan tak ingin ada ruang untuk atta membela diri
"bang aku perempuan dan dia juga perempuan aku sama sama punya hati bang aku bukan anak kecil yang bisa kamu bohongin gitu aja bang,, hati aku hancur bang..Hancur hikss...hikss''
Ricis mengambil ponselya dan memeperlihatkan foto yang ada digalerinya dan alangkah terkejutnya atta melihat foto tersebut dia langsung mengambil ponsel milik ricis.
"ini siapa yang kirim? Cepet kasi tau aku! " kini atta mulai emosi dan menaikkan suaranya
Dari bawah semua anggota keluarga bisa mendengar pertengkaran mereka namun abi melarang mereka mencampuri urusan rumah tangga merek.
"cis abang nanya sama kamu! Ini dari siapa? Jadi ini yang buat kamu sampai seperti ini bukan karna pembelaan aku kenabila aja? Jawab aku ria" suara atta kembali meninggi
Tak terima dibentak ricis ahirnya membuka suara.
"kenapa kamu nanya ke akua bang? harusnya aku yang naya apa maksut dari semua ini! Aku udah enggak kuat bang udah cukup kamu bikin aku sakit hati! Aku capek bang capek!"
"ini enggak seperti apa yang kamu fikirin! Aku sudah dijebak dan dia ingin menghancurkan rumah tangga kita"
"hah? Penbelaan macam apa ini! Diasaat sudah seperti ini kamu malah nyalahin orang! Kenapa kamu enggak akuin aja bang"
"maksut kamu apa? Aku membantah karna itu memang bukan fakta yang terjadi!"
"terserah kamu bang aku suadh bosan dengerin pembelaan kamu, mau aku desak kayak apan tau juga kamu enggak bakalan mau ngaku, sekarang gini aja kalok kamu lebih milih sama mantan kamu dan itu buat kamu bahagia aku bakalan lepasin kamu! kamu ceraiin aku seiarang juga simpel bang aku sayang sama kamu aku mau lita kamu bahagia dan mu gkin dengan itu kamu bahagia"
Jawaban ricis membuat atta tersentak dan menarik ricis yang hendak membalik badan dan membelakanginya, kini atta menarik ricis menghadapnya dan sangat dekat air mata ricis terus mengalir melihat hal tersebut atta juga menangis atta memegang kedua pipi rucis dan mendekatkan wajahnya dengan wajah ricis kini kening mereka menempel dan mereka busa merasakan deru nafas masing masi atta dan ricis memejamkan mata dan merasakan perasaan masing-masing saat itu juga dengan mata terpejam atta membuka sura.
"maaf! aku memang bukan suamu yang baik, aku mang lelaki brengsek, aku tidak bisa menjaga perasaan kamu... Huftt aku jauh dari kata sempurna tapu demi Allah aku sadar aku mencintaimu dan tentang foto itu aku tidak ada maksut apapun dia datang dan memelukku begitu jaja demi Allah itu semua tudaj ada difikuranku,jika kamu tidak percaya aku punya saksi yaitu thariq dia ada saat itu" ucap atta lirih
Kata kata atta membuat tangisan ricis kembali pecah dia merasakan ketulusan dari atta.
"maaf! Aku sudah egois selama ini aku selalu mendesak dan menyalahkan kamu bang, aku sayang sama kamu aku mau lepasin kamu jika itu yang membuat kamu bahagia aku tau kamu tidak bahagia sama aku"
Atta kembali mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bertemu
"sttt kamu salah besar! Kamu adalah bahagiaku! Jikalau kamu melepasku berarti kamu melukaiku"
Kalimat terahir membuat ricis sangat tersentuh dia menjatukan keningnya dipundak atta dan menangis, atta tak timggal diam dia memeluk istrinya erat seakan waktu herhenti berputar kerinduan yang selama ini dipendam tumpah ruah berasama ayunan tangannya ketika mendekap erat istrinya.
"Don’t leave me, the presence of you is something that is very important to me, I love you more than you know”
"i'm wouldn’t leave you, I don’t want you to hurt because me"
Sekarang tidak ada kata jata yang dilontarkan, meraka hanya mempererat pelukan menyalurkan kerinduan yang dipendam selama beberapa hari ini, semua sibuk dengan perasaan masingasing yang jelas air mata terus mengalir diantara keduanya mungkin saja air mata yang tumpah adalah bentuk nyata dari kerinduan yang durasakan saat ini.
Sedah sangat lama mereka berpelukan ahirnya mereka menyerah atta melonggarkan pelukknya dan mengaluhkan dekapannya kemudian memegang pipi istrunya yang sangat basah oleh air mata.
"cupss''
Atta mencium kening istrinya dengannpenuh rasa cinta
"aku mencintaimu'' ucapnya seraya menatap istrinya
"aku juga, aku sangat mencintaimu "
Ricis dengan mata berkaca kaca mengeluarkan kata kata tersebut, tak kuat ia kembaki berhambur memeluk suaminya yang sangat dicintainya.Uppp guyyys oke oke maaf maaf sudahenggantungkan kalian selama beberapa hari,,, enjoyyy this partt guys jangan lupa kasi support kalian kepebulis dengan menekan kata icon bintang! Isi dikomentar perasaan kalian tentang part ini! Yang crewett ya comenya wkwkwk jangan tabok autor ya karna crewett
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiniy
Romance"dia! sipemarah yang takut kehilangan , namun raut mukanya yang penuh dengan gengsi menutup kesan sayang dan rasa taku kehilangan orang yang spesial di hidupnya" *Atta Halilintar *Ria Yunita (ria ricis)