sunset (part 9)

2.3K 131 23
                                    

Setelah permasalahan beberapa hari yang lalu aku sangat canggung padanya, aku tidak berani membuka percakapan jika tidak atta yang memulai, suasana seperti ini tidak mengenakkan bagiku, seandainya saja fandy tidak menelponku hm..

Atta sedang duduk disofa, dan sepertinya dia baru saja menerima telponan ntah dari mana, mungkin ini menyangkut bisnisnya, Atta memang sudah membangun usaha walaupun kuliahnya masih berjalan.

Aku berjalan kearahnya dan duduk disofa yang sama tapi aku ambil tempat yang sedikit jauh dari posisinya, setelah aku duduk dia mengernyit keheranan melihatku, aku tidak tau apa yang sedang difikirkan olehnya.

"Are you oke? "

Hah? Maksutnya apa? Dia paling suka membuatku gelagapan dan memutar otak

"Ak.. Aku? Baik baik saja! Memangnya kenapa? "

Aku berbalik tanya padanya

"Duduknya jauh banget! Sinian"

Atta menepuk nepun tempat yang kosong didekat tempat duduknya

"Mmm.. Aku.. Aku"

Sial! Ria yunita kamu ganya disuruh duduk disampingnya mengapa bisa seperti ini? Lihat kau terlihat seperti orang bodoh sekarang

"Ya ampun punya istri kok suka gagu ya" atta mengacak acak rambutnya

Mendengarnya berkata seperti itu bukannya beranjak aku malah menunduk tak jelas.

"Yasudah aku yang ngalah"

Tiba tiba atta sudah ada didekatku, tepat dusampingku dan dia? Hah dia bersandar dipundakku sambil memejamkan matanya, dia seperti orang yang memiliki banyak beban aku bisa merasakannya dari nafasnya yang ditarik kasar.

"Kamu ada masalah? "

Yap! Untuk pertama kalinya aku memulai pembicaraan.

Atta menyingkirkan kepalanya dari pundakku dan menggeleng cepat.

"Tidak! Aku baik saja"

"Benarkah? Jika ada ceritakan padaku"

"Hm.. "

Dia hanya berdehem dan mulai mengotak atik ponselnya dari poselnya terdengar bunyi lagu yang tidak asing ditelingaku.
Lagu itu sangat mengarah padaku, dan mungkin lagu ini juga ungkapan hati dati seorang atta

Aku terlanjur mencintaimu
dan tak pernah kusesali itu
seluruh jiwa telah kuserahkan menggenggam jaji setiaku.

Atta mengikuti setiap lirik dengan sangat baik

Kumohon jangan jadikan semua ini alasan kau menyakitiku meskipun cintamu tak hanya untukku tapi cobalah mengerti

Dan apa lagi ini? Tubuhku bergetar mendengar lagu ini, ditambah atta yang bernyanyi mengikuti lagu tersebut menatap kearahku dan lagu itu persis ketika atta marah karna fandy menelponku, dia Menatapku dengan penuh arti, sepertinya waktu itu aku benar benar menyakiti dia walaupun dia tidak tau aku mrncintainya dan aku akui rasaku sekarang miliknya, dia kembali memejamkan matamya dan mendalami lagu tersebut dan aku? Tiba tiba mataku memanas aku tidak tau kenapa mataku berkaca kaca dan butiran air mataku menerobos dipipiki kini aku terisak mendengar lagu tersebut.
Atta yang mendengar isakanku menghentikan aktivitas bernyanyinya

"Hey kamu kenapa? Mengapa menangis? "

Aku tidak menjawabnya, aku hanya menatapnya dengan pipi yang masih basah sisa air mataku

"Kenapa hm...? Aku ada salah bicara padamu?

Aku menggeleng pelan dan menunduk, aku merasa bersalah padanya walaupun masalh itu sudah berlalu tetap saja aju pernah menyakitinya.

DestiniyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang