Dua hari setelah kejadian bola dirumah gen halilintar, kini Ricis hanya sendiri dirumahnya karna sejak tadi suaminya pergi mengurus bisnisnya namun tidak diluar kota, dia pergi ganya untuk sekedar meeting bersama rekan bisnisnya.
Ricis menengok arloji miliknya sekarang waktu menunjukan jam delapan tepat."Huftt udah satu jam ternyata, masih tersisa dua jam untuk bang Atta pulang"
Ada perasaan resah yang dirasakan Ricis, entah mengapa dia merasa khawatir dengan Atta, biasanya walaupun ditinggal sampai larut malam dia biasa saja tapi kali ini dia sangat kepikiran akan suaminya itu.
"Ya Allah semoga bang Atta enggak kenapa kenapa"
Kehawatirannya semakin menjadi kendati Atta tidak pulang sesuai dengan jam yang dijanjikan pada Ricis, dan satu hari ini Atta tidak memberi kabar padanya, Atta berjanji akan pulang jam sepuluh namun lihatlah hingga malam tiba Atta tidak kunjung pulang.
Suara dari ponsel miliknya membuatnya berhenti sejenak dari pikirannya yg gundah kali ini, ketika ia membuka ternyata terdapat pesan dari orang yang membuatnya cemas satu hari ini."Sayang kamu dateng ke hotel didekat kantor aku ya, aku tunggu dikamar nomor 178 aku punya kejutan buat kamu ,kamu langsung masuk nanti "
Pesan singkat tersebut membuat hatinya sedikit lega, dia berges kehotel yang dimaksut Atta.
Beberapa meter dari tempatnya kini sudah terpampang nomor kamar yg dimaksutkan ricis tersenyum dan bernafas lega.
Dia langsung membuka pintu kamar sesuai dengan perintah Atta tapi dia tidak lupa mengucap salam."Asssalamu.. "
Ricis menggantukan kalimatnya, nafasnya tercekat jangankan melanjutkan salamnya, mengeluarkan satu huruf dari keringkongannya saja tidak bisa karna melihat pemandangan menjijikan dihasapannya kali ini.
Dihadapannya tampak Atta yg tengah tidur bersama seorang perempuan, sedangkan perempuan tersebut mebelai rambut Atta yg sedang tertidur."Brengsek!! "
Ricis langsung mendorong pintu tersebut kasar dan menghampiri perempuan tersebut.
"Heh.. Kamu siapa kenapa suami saya bisa sama kamu!!" ucap Ricis dengan nada yang tinggi.
Bukannya menjawab perempuan tersebut malah senyum takjelas.
"Dasar jalang!! Tidak tau malu"
Atta yg mendengar keributan perlahan membuka matanya dan Atta terkejut melihat Ricis dan siapa dia? Kenapa dia bisa bersama Atta?
Lantas Atta bangkit dan sangat terkejut."Tega kamu bang! Aku benci sama kamu! Aku mau kita cerai, brengsek!"
Atta langsung bangkit karna posisinya Atta hanya tidak menggunakan baju saja.
"Sayang.. Kamu salah paham! aku gak tau apa apa! Aku enggak mau kita cerai"
"Terserah kamu! Jangan cari aku lagi"
Ricis langsung berlari, meninggalkan Atta menggunakan mobilnya. Ricis benar benar sangat hancur saat itu dia tidak pulang kerumah Atta bahkan kerumah orang tuanya.
Disisi lain Atta sudah pulang kerumah namun tidak mendapati Ricis disana, dia menelpon mertianya menanyakan keadaan Ricis."Hallo Assalamualaikum ibu?"
"Heh iya Atta, tumben nelponin ibu? "
"Iya bu, Ricis ada pergi ke rumah ibu?" tanya Atta dengan suara yg sudah mulai serak menahan tangisnya.
"Tidak nak, justru dua hari yg lalu katanya datengnya bakalan sama kamu"
"Ya Allah Ricis sayang kamu dimana" gumanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiniy
Romance"dia! sipemarah yang takut kehilangan , namun raut mukanya yang penuh dengan gengsi menutup kesan sayang dan rasa taku kehilangan orang yang spesial di hidupnya" *Atta Halilintar *Ria Yunita (ria ricis)