Pertama kali bertemu Juna Alvaro, ingin rasanya Sandra jungkir balik. Kenangan menyebalkan bersama Juna selalu menghantuinya, mengalahkan kenangan yang orang lain sebut "indah". Sungguh, sebelumnya ia biasa-biasa saja melihat Juna dari kejauhan, melihat Juna menatap sinis padanya. Tidak ada yang menarik menurutnya dari sosok Juna selain ketampananya.
Namun siapa sangka? Ketika Sandra baru mengakui suatu hal akan Juna dan itu nyaris membuatnya gila sejak pertama kali mereka bertemu. Tatapan matanya. Tatapan matanya yang setajam elang dan sehitam malam dengan bulu mata yang panjang itu sungguh memukau, Sandra tidak bisa menyangkal kenyataan itu. Sandra menertawai dirinya sendiri karena memuji seorang Juna Alvaro.
Sandra memuji seorang Juna? Sandra merutuki dirinya yang sangat amat bodoh kali ini. Bagaimana tidak? Juna, pria yang tidak begitu Sandra kenal dekat, dan selalu bertolak belakang dengannya, tiba tiba pada suatu hari datang dan menyatakan perasaannya pada hari itu juga. Itu lebih dari sekedar aneh. Sandra bergidik ngeri membayangkannya.
Semua berawal dari hari dimana Juna yang memaksa Sandra untuk makan bersamanya di kantin sekolah. Sejak hari itu, hari-hari Sandra mengalami perubahan yang sangat amat drastis. Dirinya dan Juna yang semula saling berpandangan sinis, sekarang dimanapun ada Sandra, disitu pasti ada sosok Juna. Ntahlah, Sandra benci memikirkannya.
Sandra dan Juna sukses menjadi perbincangan panas di SMA Garuda. Banyak gosip yang mengatakan bahwa Juna dan Sandra berpacaran, yang tentu saja gosip itu salah. Sandra membantah keras keras gosip yang beredar. Memang Juna menyatakan perasaannya, tapi Juna tak pernah berkata jika ia ingin menjadi pacarnya. Sandra merinding membayangkan jika ia dan Juna benar benar berpacaran. Sungguh mengerikan.
Sandra berhasil membuat ratusan siswi iri akan kesuksesannya merebut hati seorang Juna Alvaro. Memang Sandra dikaruniai wajah cantik nan imut. Tapi itu tidak sebanding dengan perempuan-perempuan yang selalu berada disekeliling Juna.
Sejak hari itu juga, Sandra menjadi lebih akrab dengan ponselnya. Notifikasi selalu bermunculan diberbagai sosial media miliknya. Entah itu fans juna yang memfollow account nya atau hanya sekedar mengomentari foto fotonya. Ataupun Juna yang selalu mengganggunya dengan banyaknya pesan yang ia kirim. Terpaksa, Sandra membalas pesan-pesan Juna, karena jika tidak, Juna tidak akan segan segan langsung mendatangi rumahnya hanya untuk bertanya mengapa pesannya tak dibalas. Seperti kemarin.
Sandra juga menyempatkan diri membaca DM-DM sinis yang bermunculan, dan entah itu dari siapa. Namun ia yakin bahwa pengirimnya adalah penggemar Juna yang dengan sengaja menggunakan fake account untuk mengganggunya.
Juna juga sudah menetapkan bahwa setiap pagi, Juna akan menjemputnya untuk pergi ke sekolah. Entah sudah berapa kali Sandra menolak. Tetap saja Juna selalu menjemputnya setiap pagi. Seperti halnya tadi pagi, tiba-tiba saja Sandra sudah di kejutkan dengan keberadaan Ferrari F12 Berlinetta milik Juna telah menunggu di pelataran rumahnya. Ingin dia mengumpat tepat didepan wajah Juna. Tapi ia urungkan niatnya karena ia sendiri menyadari jika posisinya sebagai junior.
Sementara saat ini, Sandra sedang sibuk dengan pikirannya yang berkecamuk. Ia menggigiti bibir bawahnya, sementara dua tangannya sibuk menarik ujung rok abu-abunya.
"Kenapa lo?" Erika menautkan kedua alisnya ketika melihat tingkah laku Sandra yang menurutnya sangat amat aneh.
"Gue heran Rik."
"Tentang?"
"Kak Juna." Sandra menggembuskan napasnya gusar.
"Your crush hm?" Erika mengeringai meremehkan.
"Tai lo curut."
"Kenapa tuh orang? Erika memposisikan dirinya menjado pendengar yang baik dengan tangan menopang dagu menghadap kearah Sandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour Et Histoire [COMPLETE]
RomansaCassandra Caroline merupakan gadis yang terkebelakang dalam urusan otak dan hati. Ia pernah menaruh hati pada seseorang yang dibencinya, Juna Alvaro, seorang pria berketurunan Australi-Indonesia yang notabene adalah senior disekolahnya yang hanya me...