제2부

5.1K 521 26
                                    


Seoul, 27 Februari 2016

Tidur Jisung harus terganggu dengan suara ketukan pintu rumahnya yang terdengar berkali-kali. Ia mengucek matanya pelan dan berjalan dengan lunglai karena nyawanya belum terkumpul sepenuhnya.

"Siapa sih pagi-pagi begini?" ujar Jisung dengan nada sedikit sebal.

Dibukanya pintu rumahnya tanpa sedikit pun mengintip pada door viewer terlebih dahulu dan menampilan Bang Chan yang tersenyum sumringah dihadapannya bersama satu laki-laki lain yang berdiri dibelakang Bang Chan dengan tatapan menunduk kebawah.

"Pagi Jisungie! Ayo sarapan! Ini sudah kakak bawain makanan. Spesial kali ini, pacarku, Woojin yang masakin buat Jisung!" ucap Chan dengan penuh semangat menyerobot masuk ke dalam rumah Jisung tanpa Jisung beri izin untuk masuk. Ia meninggalkan sosok pria manis yang ia bawa terdiam diambang pintu, tak tahu harus berbuat apa.

"H-halo" ucap Woojin dengan penuh kecanggungan. Ia membungkukkan badannya 90 derajat, padahal ia tahu bahwa Jisung lebih muda darinya.

"A-ah Selamat Pagi, em—Kak—"

"Woojin, Kim Woojin. Senang bertemu denganmu" Ucap Woojin sembari mengulurkan tangannya.

"A-ah, Iya. Selamat Pagi Kak Woojin. Salam kenal" Balas Jisung sembari menggenggam uluran tangan Woojin. Jisung mencoba tersenyum ramah, ya meskipun dengan penampilannya yang berantakan karena bangun tidur.

Chan yang sedang menata makanan yang ia bawa di meja persegi serbaguna milik Jisung hanya menggelengkan kepalanya melihat kecanggungan kedua laki-laki yang ia cintai itu.

Iya, Woojin adalah kekasih Bang Chan. Mereka hidup bersama selama satu tahun terakhir ini setelah resmi berpacaran selama dua tahun.

"Mau sampai kapan diluar terus. Dingin! Ayo masuk! Umpung masakannya masih hangat semua!" panggil Bang Chan.

Jisung pun masuk dan tidak lupa untuk mengajak Woojin untuk masuk juga kedalam rumahnya yang masih belum ada isinya ini.

Woojin duduk disamping Bang Chan, sedangkan Jisung duduk diseberang mereka, melihat kedua pasangan yang sedang menatakan masakan yang mereka bawa dari rumah mereka. Jisung hanya tersenyum, Ia merasa seperti sedang diurus oleh kedua orang tuanya, ya meskipun sejujurnya ia tidak pernah merasakan seperti apa cinta orang tua itu.

"Kak, kok kakak ga bilang-bilang sih kalo punya pacar? Cowok lagi!" tanya Jisung to the point.

Chan hanya tertawa kecil mendengar pertanyaan polos Jisung.

"Memang kenapa kalo pacar kakak cowok? Penting kakak sayang kan sama dia? Haha" ucapan Chan sukses membuat air muka Woojin memerah. Sedangkan Jisung hanya terkekeh mendengar ucapan cheesy Chan yang benar-benar asing baginya.

"Nih makan. Woojin buatkan Bibimbap dan telur dadar untukmu. Telur dadar dia benar-benar juara. Kau harus mencobanya" ucap Chan sembari memberikan sebuah kotak bekal kepala Jisung, mengingat ia belum memiliki barang-barang apapun dirumahnya.

Jisung mulai mengaduk bibimbapnya. Ia mulai memakan bibimbap tersebut dan membuat pipinya penuh dengan makanannya. Jisung mengangguk-anggukkan kepalanya kegirangan. Ya begitulah ekspresi Jisung jika sedang menyantap makanan yang menurutnya lezat.

Woojin yang melihat ekspresi kegirangan Jisung hanya bisa bernafas lega karena remaja manis itu menyukai masakannya.

"Kak Woojin sering-sering masakin buat Jisung ya" mohon Jisung kepada Woojin dengan mata yang berbinar-binar.

Mine (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang