제13부

2.8K 354 15
                                    

Hari sudah sore. Jisung sudah menyelesaikan pelajarannya dan bersiap untuk pulang.

Tidak pulang sih sebenarnya. Pemilik café yang tadi pagi ia kirimi pesan membalas pesannya ketika jam makan siang tadi dan meminta Jisung untuk datang ke cafenya pada pukul 5 sore.

Sekarang sudah pukul 4 sore. Ia masih memiliki waktu 1 jam sebelum jadwal wawancara perdananya.

Ia bergegas mengemasi buku-bukunya.

Felix bisa melihat raut gugup temannya. Sejak ia mendapat pesan dari pemilik café itu, Felix bisa melihat wajah Jisung tidak sesantai biasanya. Selama pelajaran pun ia terlihat tidak fokus.

"Felix, aku duluan ya. Aku takut terlambat"

Felix menepuk lengan Jisung dan tersenyum hangat.

"Semoga kau beruntung Jisungie. Aku tahu kau pasti bisa. Semangat!" ucap Felix menyemangati Jisung.

Jisung memeluk Felix erat dan mengucapkan terima kasih padanya sebelum akhirnya berlari pergi dari kelasnya.

Jisung memeluk Felix erat dan mengucapkan terima kasih padanya sebelum akhirnya berlari pergi dari kelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung sedikit berlari kecil menuju halte bus biasanya. Café yang akan ia datangi berada di daerah Apgujeong.

Sembari berlari, ia masih berusaha mencari cara bagaimana agar bisa sampai ke daerah Apgujeong dari sekolahnya. Menurut aplikasi map, butuh 30 menit menggunakan bus untuk sampai kesana.

Dalam perjalanan menuju halte bus, sebuah motor berjalan disampingnya, membuatnya harus menghentikan langkahnya.

Itu Changbin, dengan sepeda motor besarnya.

"Ayo pulang bareng, sesuai janjimu kemarin" ucap Changbin setelah membuka helmnya.

"Maaf kak, aku ada urusan. Aku tidak pulang kerumah sekarang" jawab Jisung.

"Sini aku antar ketempat yang kau tuju" tawar Changbin.

Jisung yang benar-benar dalam kondisi tidak tenang melanjutkan langkahnya. Sedang malas ia berurusan dengan lelaki misterius itu.

"Maaf kak lain kali saja. Dan terima kasih atas tawarannya" ucap Jisung sembari berjalan meninggalkan Changbin.

Changbin hanya menatap punggung Jisung yang perlahan menjauh dengan seringai di bibirnya.

'Bisa bisanya kau meremehkanku sekarang, Han Jisung'

'Bisa bisanya kau meremehkanku sekarang, Han Jisung'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mine (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang