제10부

3.1K 396 11
                                    


Kelas telah usai. Seluruh siswa telah berhamburan keluar dari gedung sekolah, termasuk Jisung dan Felix.

Jisung dan Felix sedang berjalan menuju halte bus. Dalam perjalanan mereka, Jisung terus bercerita tentang kejadian yang ia alami kemarin sehingga ia bisa dekat dengan Minho sekarang. Sebenarnya, Felix lah yang meminta semua penjelasan atas apa yang terjadi hari ini kepada Jisung.

Jisung juga mengajak Felix untuk bertemu dengan teman-teman barunya besok saat makan siang dan Felix menyetujui hal tersebut.

Jisung juga mengajak Felix untuk bertemu dengan teman-teman barunya besok saat makan siang dan Felix menyetujui hal tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Jisung sedang duduk sendiri di kursi halte. Felix sudah menaiki busnya terlebih dahulu dan meninggalkannya sendiri bermain dengan handphonenya sembari mendengarkan musik melalui earphonenya.

Sebuah tangan menepuk bahu Jisung pelan. Sesosok laki-laki berdiri disamping Jisung dan tersenyum simpul.

"Boleh aku duduk?" tanyanya.

"Ah Changbin-sunbaenim. Silahkan" ucap Jisung kepada Changbin sembari menggeser posisi pantatnya. Memberi sedikit ruang untuk Changbin duduk.

Hening, tidak ada yang saling membuka percakapan. Jujur saja, Jisung masih belum bisa akrab dengan Changbin karena sedari tadi di kantin lelaki satu ini hanya menatapnya tanpa berucap satu katapun.

"Panggil aku Kak Changbin saja, seperti kamu memanggil teman-temanku" ucap Changbin tiba-tiba membuka percakapan diantara mereka.

"Ah? Eh –i-iya, Kak Changbin. Hehe" jawab Jisung sedikit kaget karena Changbin berbicara tiba-tiba kepadanya.

Changbin mengeluarkan sebungkus rokok dari dalam sakunya kemudian menawarkan pada Jisung.

"Kau merokok?" tanya Changbin

Jisung hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum manis.

Melihat Jisung yang tidak merokok, Changbin pun membatalkan niatnya untuk merokok dan memasukkan kembali bungkus rokoknya kedalam tasnya.

Changbin terus menatap Jisung yang duduk disampingnya. Sedangkan yang ditatap berusaha menghiraukan tatapan itu dengan fokus menatap smartphone nya.

"Kak, jangan menatapku terus. Aku merasa tidak nyaman" ucap Jisung tiba-tiba. Lama kelamaan ia merasa tidak nyaman juga.

Changbin hanya sedikit menyeringai dan mengalihkan pandangannya.

Jisung merasa tidak enak hati sebenarnya, namun ya bagaimana lagi, tatapan tajam Changbin benar-benar membuatnya merasa tidak nyaman.

Changbin fokus melihat jalanan yang ramai karena sudah memasuki jam pulang kerja. Ia masih duduk disamping Jisung, menemani Jisung menunggu bus yang akan membawa Jisung pulang.

"Kak Changbin gak bawa motor kaya Kak Minho dan teman-teman kakak yang lain?" ucap Jisung.

Changbin masih tetap fokus melihat jalanan tanpa ada niatan menjawab pertanyaan Jisung.

"Kakak naik bus nomor berapa?" tanya Jisung sekali lagi mencoba memecah suasana canggung diantar mereka setelah beberapa menit yang lalu Jisung menegur sikap Changbin.

Changbin masih diam.

"Itu motorku" ucap Changbin tiba-tiba sembari menunjuk pada sebuah motor ber-merk Honda CB150R berwarna merah di seberang jalan.

Jisung melihat objek yang ditunjuk oleh Changbin lalu kemudian menatap kembali lelaki itu dengan tatapan heran.

"Kok gak pulang?" tanya Jisung sekali lagi.

Changbin kemudian mengalihkan pandangannya menatap Jisung kembali.

"Mau gak pulang bareng aku?" ucap Changbin dengan tegas.

Jisung membelalakkan matanya.

'Kenapa tiba-tiba?'



To be continued


Thanks for reading my work! I hope you can appreciate my work by voting it and giving some comment and feedback for me.

Thank you. XOXO!

Mine (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang