제16부

2.7K 332 3
                                    

Pengumuman :

Part ini bakal ngebosenin banget. Otak lagi buntu banget gangerti kudu nulis apa. Jadi nulis ngawur aja.

Semoga berkenan ya ㅠㅠㅠㅠㅠㅠ

By the way, spoil dikit, mulai next chapter aku udah mulai mau munculin konflik-konfliknya. Semoga otak ini mengizinkan biar nulisnya lancar hahahahaha.

Dan juga, minta dukungan buat vote dan komen ya sayang-sayangku HEHEHEHE ^_^

Dan juga, minta dukungan buat vote dan komen ya sayang-sayangku HEHEHEHE ^_^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul, 17 Maret 2016

Felix dan Jisung sedang duduk di pinggir lapangan basket menonton para seniornya sedang bertanding basket pada jam olahraga mereka. Kelas mereka berdua kosong. Guru yang mengajar mereka sedang sakit dan mereka hanya diberi tugas yang perlu dikumpulkan besok sebagai pekerjaan rumah. Maka dari itu Felix dan Jisung memilih untuk mengisi waktu kosong mereka dengan menonton basket sambil menikmati susu yang mereka beli di kantin ketika dalam perjalanan menuju lapangan basket.

Suara teriakan para wanita yang sedang mendukung idola mereka menggema diseluruh penjuru lapangan basket.

"Hwang Hyunjin! Semangaaat!"

"Lee Minho! Kamu pasti bisaaaa!"

Ya, benar. Para senior yang sedang bermain basket sekarang adalah Minho, Hyunjin, Changbin, Jaemin dan Jeno. Mereka sekarang sedang bertanding melawan teman sekelas mereka yang lain untuk mengisi waktu luang dalam kelas olahraga mereka.

Felix hanya tertawa mendengar teriakan histeris para wanita itu. Tidak dengan Jisung yang menatap gerombolan wanita itu dengan pandangan tidak suka. Cemburu mungkin?

Felix dapat mengetahui perubahan mood Jisung yang drastis ini. Ia menyenggolkan sikunya ke lengan Jisung jahil.

"Kamu benar-benar suka sama Minho ya?"

Yang disenggol hanya bisa terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba dari temannya ini.

"Eh? A-apaan sih? E-engga kok! Biasa aja" jawab Jisung kelabakan.

Namun air muka Jisung tidak bisa berbohong. Wajahnya benar-benar memerah karena pertanyaan Felix barusan.

Felix yang malas berdebat sebenarnya sudah bisa menebak jawaban sebenarnya. Namun ia memilih untuk diam dan lanjut menikmati permainan basket yang berlangsung seru itu.

 Namun ia memilih untuk diam dan lanjut menikmati permainan basket yang berlangsung seru itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mine (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang