제23부

2.4K 291 2
                                    

"Si brengsek itu menciumku..."

"... tidak hanya mengecup, namun... –hiks"


Jisung terburu terisak terlebih dahulu hingga ia tidak bisa melanjutkan kalimatnya.

Namun Minho bisa memprediksi kata apa yang sebenarnya ingin diucapkan oleh Jisung.

Minho terasa seperti disambar petir. Entah kenapa ia merasa hatinya sangat sakit secara tiba-tiba setelah mendengar pengakuan dari Jisung.

Disisi lain, emosinya meningkat secara drastis. Rasanya ia ingin menghajar wajah temannya itu karena telah melakukan hal brengsek kepada adik kelas kesayangannya itu.

Minho melepaskan genggaman tangannya pada Jisung.

Wajahnya terlihat sangat merah. Emosinya meluap dari dalam tubuhnya bagaikan api yang baru saja disiram oleh minyak tanah.

Tangannya mengepal keras.

'Ini tidak bisa didiamkan saja. Bajingan itu harus kuberi pelajaran' ucap Minho bermonolog.

Jisung bisa mendengarnya. Ia langsung panik seketika.

Ia tahu, jika ini tidak dicegah, Changbin akan babak belur oleh Minho.

Jisung dengan segera menggenggam lengan Minho, dengan erat ia meremas seragam bagian lengan Minho.

"Kak, tolong. Jangan apa-apain Kak Changbin. Tolong..." mohon Jisung. Matanya memelas menatap manik mata Minho yang terlihat emosi.

"Bajingan itu harus diberi pelajaran, Jisung!" bentak Minho.

Minho mulai berdiri dari duduknya. Jisung berusaha menggenggam seragam Minho lagi.

"Kak, tolong. Disini saja. Jangan pergi. Kak" mohon Jisung. Ia mulai berusaha menarik seragam Minho, memintanya untuk duduk kembali. Air matanya kembali mengalir keluar dari matanya.

"Kak..."

"...Jisung sudah menganggap semuanya ga pernah terjadi kok. Tolong... Tolong jangan diperumit kembali..." Jisung semakin panik. Ia terus berusaha menenangkan emosi Minho. Ia masih menarik lengan Minho untuk duduk kembali.

Minho tidak mendengar semua permohonan Jisung. Yang ada diotaknya hanya ingin menghajar Seo Changbin saja.

Minho menepis tangan Jisung dengan mudahnya. Kekuatan Jisung bukan apa-apa bagi seorang Lee Minho.

Ketika Minho mulai melangkahkan kakinya menuruni undak-undakan gazebo, Jisung kembali mencoba meraih lengan Minho kembali.

"Kak Minho..." panggil Jisung sambil masih berusaha meraih Minho yang mulai melangkah pergi.

Jisung bisa meraih jari Minho.

Namun karena Minho yang tak mengindahkan panggilan Jisung, ia terus berjalan tanpa mengetahui Jisung yang telah menggenggam jarinya.

Jisung tertarik oleh langkah Minho, membuatnya tidak seimbang dan ...

BRAK!

Jisung jatuh terseret ditanah.

Tidak hanya terseret, ia harus merasakan dadanya terbentur undak-undakan gazebo sebelum akhirnya tergeletak di tanah.

"Akh..." rintih Jisung. Karena terjatuh, ia otomatis melepaskan pegangan jarinya pada jari Minho.

Minho kaget dengan suara yang terdengar keras dibelakangnya.

Ia membalikkan badannya dan mendapati Jisung yang telah tergeletak di tanah, sedang terlihat berusaha untuk bangkit kembali.

Mine (Minsung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang