[completed]
/mʌɪn/ that which belongs to me.
ini adalah cerita cinta pertama seorang siswa sekolah menengah bernama han jisung yang menyukai seseorang namun diperebutkan oleh dua orang. jadi siapa yang harus jisung pilih?
minsung; woochan; changsu...
Jisung berjalan memasuki sekolah barunya. Senyumnya nampak tidak mau surut dari raut wajahnya. Ia terlihat sangat bersemangat memulai hari barunya. Setelah sempat tersesat dua hari yang lalu, kali ini ia tidak perlu tersesat lagi untuk menuju ke sekolahnya.
Waktu masih menunjukkan pukul 6.45 pagi, padahal kelas pertamanya baru akan dimulai pukul 8.00 pagi nanti. Ia berjalan menyusuri barisan loker-loker siswa yang tersusun rapi disepanjang koridor kelas. Tidak banyak siswa yang telah datang sepagi Jisung. Ia hanya bertemu beberapa murid saja sepanjang ia berjalan menuju papan pengumuman yang berada di depan ruang guru.
Jisung kini berdiri didepan papan pengumuman, mencari namanya diantara ratusan nama murid baru yang seangkatan dengannya tahun ini.
"Han Jisung.... Han Jisung.... Han Jisung.... Ih, mana sih namaku!" telunjuknya turun menjelajahi kertas yang berisi tabel nama-nama murid itu. Ia masih berusaha mencari namanya. Bibirnya mengerucut dan matanya fokus membuat dahinya terlihat mengerut menandakan ia sedang serius mencari namanya.
"Ah ketemu!" Senyum cerah Jisung muncul kembali setelah ia berhasil menemukan namanya.
Setelah Jisung menemukan kelas mana yang harus ia masuki, ia kembali menyusuri barisan loker-loker yang tadi sempat ia lewati dan naik ke lantai 2 untuk berusaha mencari kelasnya.
"Sepuluh-satu... Sepuluh-dua... Sepuluh-tiga" Ia berjalan menyusuri koridor lantai dua dimana letak jajaran kelas sepuluh berada.
"Okay! Sepuluh lima!" Jisung memasuki ruang kelas 10-5, kelas dimana ia akan belajar selama setahun kedepan.
Kelas masih benar-benar kosong. Jisung memilih duduk di tepat samping jendela dan dibaris paling belakang. Menurut dia, setidaknya dia bisa melihat pemandangan jika semisal kelasnya membosankan baginya.
Jisung duduk sendiri di ruang kelasnya. Satu persatu teman-teman barunya memasuki ruang kelas 10-5 dan menduduki kursi yang masih kosong didalam kelasnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suasana kelas masih sepi. Semuanya belum saling mengenal dan hanya beberapa dari mereka yang sudah berani untuk saling bertegur sapa satu sama lain dan mencoba mengenal teman sebangkunya.
"Halo, apa aku boleh duduk disini?"
Suara tersebut membuyarkan lamunan Jisung yang sedang melamun menatap keluar jendela. Jisung menolehkan kepalanya dan mendapati seorang laki-laki berambut pirang sedang tersenyum ramah kepadanya.
"Ah, iya. Silahkan" Jawab Jisung dengan senyumnya mencoba untuk membalas keramahan lelaki itu.
Lelaki yang belum Jisung kenal itu mulai duduk disampingnya, meletakkan tasnya dibelakang kursinya dan kemudian tersenyum kembali kearah Jisung.
"Halo, aku Felix. Kalau boleh berkenalan, siapa namamu?" Sapa lelaki yang bernama Felix itu sembari mengulurkan tangannya.
"A-ah, aku Jisung. Han Jisung. Senang berkenalan denganmu –eum... Felix?" Balas Jisung sembari menjabat tangan Felix. Mereka saling tersenyum satu sama lain.
"Namamu aneh. Kamu bukan orang Korea? E-eh tapi wajahmu seperti orang Korea sih? Tapi kok Bahasa Korea mu aneh? Jadi kamu orang mana sih?" Tanya Jisung bertubi-tubi. Ya begitulah Jisung, cerewet kalo sudah ada yang mengajaknya ngobrol.
Felix hanya tertawa pelan mendengar serbuan pertanyaan dari lelaki yang menurutnya memiliki kemiripan dengan seekor tupai tersebut.
"Keluargaku orang Korea kok. Hanya mereka pindah ke Australia untuk bekerja dan aku lahir dan dibesarkan disana. Kali ini kami sudah pindah ke Korea lagi. Namun sayangnya, Bahasa Korea bukan bahasa sehari-hariku, jadi aku memiliki sedikit kesulitan berbahasa Korea. Maka dari itu, aku mohon bantuannya ya"
Felix menjelaskan dan diakhiri dengan membungkuk sedikit menunjukkan kesopanannya kepada lawan bicaranya.
Jisung tertawa pelan, ia menepuk pelan lengan Felix.
"Tidak perlu sesopan itu Felix. Kita kan seumuran, berbicaralah dengan santai saja denganku. Oke?" Ucap Jisung dan dibalas dengan anggukan oleh Felix.
To be continued.
Thanks for reading my work! I hope you can appreciate my work by voting it and giving some comment and feedback for me.